Ninety Four

58 10 9
                                    

"Ak em kit itu kit kita eh aku em" Ucap Sana dengan begitu terbata-bata ia tak tau harus menjawab apa harus mengatakan yang sejujurnya atau tidak posisi sekarang benar-benar membingungkan bagi Sana jika ia mengatakan yang sejujurnya itu hanya akan menghancurkan kebahagiaan Jisoo namun jika Sana berbohong itu sama saja menyakiti Irene yang begitu tidak tau menau soal resminya NaySoo,

"Katakan yang sejujurnya padaku jangan pernah takut dengan brengsek ini" Ucap Irene sembari melepas paksa genggaman yang sedari tadi masih Jisoo pertahankan
"Ya Noona kami menyaksikan nya karena memang Hyung mengatakan dengan tegas dihadapan kami semua Jennie Noona tidak bohong omongannya juga bukan omongan kosong tapi fakta yang harus Noona tau" Sahut Tzuyu begitu tegas nya yang tanpa ia sadar Jisoo begitu murka dalam hatinya,

"Irene jangan dengarkan mereka percayalah padaku" Sahut Jisoo begitu memohon
"Kepercayaan apa lagi yang harus aku beri untukmu Jis?" Ucap Irene yang kali ini tak kuasa membendung air matanya dengan begitu deras membanjiri wajah cantiknya oiya fyi yang dikelas tinggal mereka saja,

"Jangan menangis sayang aku tidak suka ini serius" Sahut Jisoo dengan begitu lembutnya mengusap air mata Irene namun Irene tepis dengan kasar
"Jangan menyentuh ku dan jangan pernah lagi menggangguku tolong aku sudah muak denganmu jauhiku" Ucap Irene begitu memohon meskipun dalam hati ia masih begitu mencintainya,

Namun kenyataan yang ada adalah Jisoo sudah tak lagi menjadi miliknya bahkan disaat ada kesempatan yang seharusnya Jisoo gunakan dengan baik justru Jisoo menghancurkan nya berkali-kali lipat dengan begitu bangga,

"Irene plis aku benar-benar mencintaimu" Teriak Jisoo setelah melihat kepergian Irene keluar dari kelasnya dengan perasaan yang sulit diartikan
"Shut up dengan omong kosongmu Jis ga guna" Ucap Jennie melihat tingkah Jisoo yang begitu kekanak-kanakan
"Ini semua juga karenamu" Bentak Jisoo begitu emosi dengan situasi ini,

"Aku? Aku hanya mengatakan kebenarannya Kim Jisoo Regardless seharusnya mikir dia berhak tau, Jangan memulai hubungan dengan kebohongan Jis" Bentak Jennie yang tak kalah tinggi
"Argh bacot" Ucap Jisoo begitu muak ia merasa dirugikan untuk saat ini hingga ia terpikir bukan hanya karena Jennie situasi ini terjadi lalu,

Bughh

"Jiss, Oppa" Teriak Sana Dan Jennie yang begitu tak menyangkan dengan reaksi Jisoo yang selalu secara tiba-tiba tanpa aba-aba

Bughh

"Harusnya kamu diam saja tidak usah segala ikut campur"

Bughh

"Uhukk, tapi memang begitu kenyataanya kan" Ucap Tzuyu sembari mengelap darah yang keluar dari mulutnya sendiri
"Harusnya jika memang ingin bersama Irene Noona jangan ada kebohongan untuknya brengsek" Lanjut nya yang kali ini membalas pukulan Jisoo,

Bughh

Bughh

Bughh

Bughh

Perkelahian pun begitu hebat sampai-sampai Sana, Jennie begitu kewalahan untuk memisahkan mereka,

Bughh

Hingga tanpa sengaja Jisoo memukul pipi Sana begitu keras yang mengakibatkan Sana jatuh pingsan dengan memar dipipinya,

"Sayaaaaang" Teriak Tzuyu didalam rasa sakitnya sendiri begitu pun dengan Jisoo yang ikut khawatir dengan kondisi Sana karenanya yang tak ia sengaja
"Sayang bangun sayang" Ucap Tzuyu menopang tubuh Sana dengan begitu lembutnya,

"Tenang aja dia cuma pingsan kita bawa ke UKK cepet Tzuyu" Sahut Jennie begitu khawatir dengan kondisi Sana saat ini
"Maafkan aku San, Biar aku bantu" Ucap Jisoo yang hendak memegang tubuh Sana namun ditendang oleh Tzuyu
"Jangan pernah menyentuh kekasihku Paham! Ini semua juga karenamu anjing" Bentak Tzuyu yang begitu tak Terima atas luka pada kekasihnya,

"Ini bukan saatnya berdebat Tzuyu buruan" Ucap Jennie menyadarkan diri Tzuyu
"Baik Noona maaf" Sahut Tzuyu yang tak lupa menurunkan intonasi suaranya lebih rendah dan langsung membawa Sana menuju ruang UKK tak lupa dengan Jennie dan Jisoo yang mengikuti dibelakang nya mau bagaimana pun Jisoo begitu merasa bersalah atas apa yang ia lakukan dengan tak sengaja,

"Lah kemana itu dua bucin eh maksudnya dua mahluk lupa udah putus" Ucap nya sembari melihat-lihat disekitar lapangan tak ada sosok yang sedang mereka cari
"Mungkin dikantin kali ya hyung" Tanyanya juga matanya tak ada henti-hentinya melihat sana sini,

"Mana ku tau Chae kalau dikantin kan pasti lewat kelas kita" Kesalnya yang tak memahami pikiran Chaeyoung
"Kan bisa aja lewat jalan lain muter dikira jalan cuma satu aja apa hyung kampus luas banget kali pemikirannya sempit sekali" Kesal Chaeyoung dengan tingkah sang hyung yang sudah dipastikan itu adalah Jeongyeon, Jeongyeon hanya cengar cengri bak kuda,

"Ya udah lah panas banget perasan hari ini mending kita ke atas ajak Suji, Minju" Ucap Jeongyeon
"Iya, hyung yang telpon apa aku?" Sahut Chaeyoung
"Aku aja" Ucap Jeongyeon yang langsung merogoh saku dan mengambil handphone nya menekan nama orang yang ingin ia hubungi,

S♥ calling

"Halo sayang"

"Kenapa?"

"Juteknya, masih marah karena semalam ga diajak?"

"Ga tau deh"

"Jangan marah terus noona sini ke area lapangan kita ke atas bareng, ajak juga kekasihku" Ucap Chaeyoung menyambar di sebrang tlp

"Iya kita otw tungguin"

"Giliran Chaeyoung yang ajak aja langsung gercep tadi ke aku jutek banget"

"Apa si gitu aja cemburu udah aku otw sekarang aku matiin dulu ya ga usah apa-apa cemburu iloveyou"

"Cemburu itu tanda cinta, Iloveyou too buruan"

"Sabar"

"Hati-hati sayang dadah"

"Iya sayang"

S♥ end calling

Setelah menempuh waktu yang begitu lama Suji dan Minju pun akhirnya bertemu dengan JC yang menunggunya begitu sabar namun tak lupa dengan keluh kesah yang hanya mereka bedua saja yang tau,

"Abis macet ya Tuan putri sampai ajudan mu menunggu begitu lama" Keluh Jeongyeon setelah melihat Suji
"Habis beli ini buat kita makan laparkan" Ucap Suji dengan begitu jujur nya
"Hehehe iya sayang tau aja si peka banget calon ibu dari anakku" Sahut Jeongyeon mencium bibir Suji sekilas,

"Kalian beli banyak bener" Ucap Chaeyoung melihat mereka membawa kantong plastik begitu banyak
"Sama cemilan dari pada gabut nanti" Sahut Minju sembari menunjukan isinya
"Buat bersama? Siapa yang beli?" Ucap Chaeyoung dengan rasa penasaran nya,

"Iya sayang buat bersama, Kita berdua" Sahut Minju begitu gemas dengan kekasihnya
"Patungan?" Tanya Chaeyoung lagi yang hanya mendapatkan anggukan dari Suji, Minju
"Iya udah ayo ke atas sini aku yang bawa, Chae Bantu bawa" Ucap Jeongyeon begitu sigap mengambil barang-barang yang dipegang Suji begitu juga dengan Chaeyoung yang membawa sisanya,

Semua makanan dan minuman pun dibawa oleh JC dengan begitu lega nya mereka mempunyai kekasih yang menurutnya begitu peka meskipun dari pihak Suji tak bisa mempublish hubungan nya secara Terang-terangan didepan semua orang,

Namun Suji sudah sangat bersyukur dengan perlakuan Jeongyeon yang menurutnya begitu lembut baik dan peka terhadap dirinya yang membuat Suji begitu sangat mencintai Jeongyeon untuk saat ini walaupun jalur hubungan mereka begitu sangat salah.













Tap bintang ⭐ dipojokan jika suka #Vote
Kritik dan saran📝 jika perlu #Comment
See you BAS yang terhormat🙏

Cerita Kita || Twice X blackpink (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang