Ninety Seveen

44 9 6
                                    

"Pfftt hahaha biarin aja mereka" Ucap Jeongyeon sembari tertawa begitu lepasnya
"Emang jahanam banget si Jeong" Sahut Minju mereka pun tertawa memasuki kelas yang auranya begitu tidak mengenakan bagi mereka atau lebih tepatnya bagi JC yang sangat memahami,

"Ada yang salah Hyung" Ucap Chaeyoung setelah melihat keadaan kelas ditambah dengan raut wajah Jennie yang tak bisa bohong
"Bener Chae ada apa ya?" Sahut Jeongyeon bertanya-tanya
"Iya udah kita ke tempat duduk kita dulu ya" Pamit Suji yang di anggukan oleh JC secara bersamaan tak lupa juga dengan cium sekilas yang Chaeyoung berikan kepada Minju,

"Kenapa?" Tanya Jeongyeon kepada kekasih pertama nya yang begitu kusut bak baju yang belum distrika
"Ga ada" Ketus Jennie yang begitu enggan menatap Jeongyeon ditambah pas mereka masuk Jennie melihat Jeongyeon yang begitu asik tertawa lepas bersama Suji membuat hatinya begitu panas dibakar oleh api cemburu,

"Ya kalo ga ada kenapa suasana nya begini? Tumbenan banget serem Ada masalah kah?" Sahut Jeongyeon menatap satu persatu para sahabat nya termasuk Irene yang masih begitu bungkam
"Bener ga ada yang mau kasih tau ke kita ini? Lisa? Rose? Dahyun? Hyung? Jennie noona? Irene Noona?" Ucap Chaeyoung,

Mereka masih tetap saja bungkam tak ada jawaban dari semua orang yang Chaeyoung sebutkan bahkan Lisa yang biasanya tegas pun hari ini tak bersuara,

"Ya udah kalo ga ada yang mau ngasih tau, Yuk Chaeyoung pindah tempat" Sahut Jeongyeon yang di anggukan oleh Chaeyoung mereka hendak bergegas dengan begitu sigap karena merasa memang kehadiran mereka tidak diharapkan,

"Ck ini lagi bikin masalah mulu" Decak Jennie yang begitu muak
"Yang nyari masalah juga siapa? Kami tanya baik-baik apa ada yang jawab? Ga kan lantas buat apa kehadiran ku dan Chaeyoung disini" Ucap Jeongyeon begitu merasa kesal pada hatinya,

"Manja banget, bacot emang ga penting si kehadiran mu" Sahut Jisoo yang membuat mendidih otak dan hati Jeongyeon
"Ga usah cari masalah lagi Hyung ga cape apa" Keluh Lisa yang heran melihat Jisoo yang sekarang suka sekali dengan masalah bukan perdamaian,

"Ga tau lah ga mau komen apa-apa buat sekarang" Sahut Dahyun di anggukan oleh Rose yang sama halnya begitu cape melihat keributan yang terus bertambah
"Ga perduli si mau kalian gimana juga ya urusan kalian kan" Ketus Jeongyeon yang sudah begitu dikuasai oleh amarahnya,

"Dahlah Hyung buru pindah" Sahut Chaeyoung disaat mereka hendak melangkah kakinya satu suara begitu mengejutkan mereka berdua
"Jisoo memukul Sana" Ucap Irene yang sedari tadi penuh perhitungan untuk mengatakan kejujuran,

"Apa" Teriak mereka berdua secara bersamaan
"Maksudnya gimana?" Ucap Chaeyoung yang masih belum paham dengan perkataan Irene berbeda dengan Chaeyoung, Jeongyeon justru langsung menghampiri Jisoo dan memukulnya meskipun Jisoo dalam keadaan yang sudah babak belur namun tak ada ampun bagi nya dimata Jeongyeon,

Bughh

Bughh

"Jeongyeon! kenapa si kamu" Teriak Suji yang langsung menghampiri Jeongyeon dan memisahkannya tanpa sadar dengan patuh Jeongyeon berhenti melakukan aksinya yang justru membuat Jennie semakin sakit hati,

"Brengsek Jis bisa-bisanya kamu setega itu sama perempuan" Bentak Jeongyeon yang masih menatap Jisoo begitu tajam penuh dengan kebencian,

Plak

"Dia ga sengaja ga usah main hakim sendiri" Ucap Jennie setelah menampar keras pipi Jeongyeon bukan tanpa sebab panas dihatinya membuat Jennie hilang akal sedangkan Suji hanya diam meskipun dalam hati juga ingin membalas perlakuan Jennie pada kekasihnya,

"Kamu selalu saja membela nya Jen jujur itu yang ga pernah aku suka dari mu aku benci dengan mu Jen yang selalu mementingkan dia dibandingkan perasaan ku" Sahut Jeongyeon menurunkan intonasi suaranya,

"Bisa ga si hargain aku gitu jangan apa-apa dia dia dan dia meskipun dalam keadaan salah pun masih kamu sanjung dia! pacarmu itu dia atau aku? Aku benci akan itu Jen benar-benar membencinya" Lanjutnya merasa begitu kecewa yang pada akhirnya ia meluapkan keluh kesahnya pada sosok Jennie yang selama ini ia pendam,

"Ga ada yang ngebelain dia tapi tindakan kamu sendiri yang selalu semena-mena tanpa tau apa yang terjadi sebelumnya" Ucap Jennie begitu merasakan sayatan pada hatinya dengan kejujuran yang baru saja Jeongyeon ucapkan dengan lantang,

"Bener kata Eonnie oppa, Seharusnya oppa sabar lah dulu jangan main hakim sendiri" Sahut Dahyun
"Main hakim gimana? Nyatanya sejak awal kita udah tanya baik-baik tapi kalian bisu" Kesal Chaeyoung yang merasa diintimidasi
"Kamu balik aja ke tempat mu aku gapapa" Ucap Jeongyeon begitu lembutnya kepada Suji yang hanya mendapatkan anggukan paham dari pihak Suji lalu pergi ketempatnya sendiri,

"Nurut banget ya ada hubungan kah?" Ketus Jennie yang membuat gelagat Jeongyeon begitu gugup
"Apa si cemburu an banget jadi wanita cuma bilang gitu doang juga nuduh-nuduh ga jelas" Ucap Jeongyeon yang justru malah marah kepada Jennie,

"Ya entahlah aku si ga tau ya" Sahut Jennie begitu muak dengan hubungan nya sendiri yang langsung pergi ke tempat duduknya dengan perasaan yang begitu gusar
"Lantas kenapa bisa Hyung memukul Noona?" Tanya Chaeyoung yang masih penasaran apa yang terjadi selama tidak ada mereka,

"Jadi begini" Irene pun menjelaskannya dengan begitu detail bahkan dari sebelum kejadian itu terjadi yang lebih tepatnya awal mulai kejadian itu
"Bodoh banget Hyung padahal Tzuyu mengatakan kejujuran kenapa harus murkah?" Ucap Chaeyoung yang tak mengerti akal dari Jisoo,

"Kalau emang mau Irene ya seharusnya jangan memulai hubungan baru yang cuma bikin kamu sendiri kehilangan kesempatan bersama Irene tolol" Sahut Jeongyeon yang masih begitu emosi terhadap Jisoo
"Bacot kejujuran nya membuatku semakin jauh kehilangan Irene" Ucap Jisoo masih tak Terima dengan kejujuran Tzuyu,

"Setidaknya aku bersyukur mereka semua tidak membela untuk menutupi kebohongan mu di hadapan ku" Sahut Irene
"Tapi kan sayang" Keluh Jisoo yang masih begitu berusaha
"Ga ada tapi tapian urus saja kekasih barumu itu jangan ganggu aku lagi aku udah muak" Ucap Irene dengan begitu tegas meskipun dalam hati masih begitu menginginkan Jisoo,

Namun Jisoo sudah terlebih dahulu memilih wanita lain untuk mendamping hidupnya bukan memperjuangkan dirinya begitulah pemikiran Irene saat ini,

"Ga usah dengerin dia Ren mending duduk aja brengsek ini emang ga pernah ada gunanya" Ucap Jeongyeon mengusap rambut Irene dengan begitu lembut
"Ga usah cari kesempatan anjing" Bentak Jisoo melihat tingkah Jeongyeon yang justru terasa mencari kesempatan atas keributan ini,

"Bacot" Ucap Jeongyeon yang langsung hendak menghajar nya namun ditahan oleh Lisa dan Chaeyoung bukan tanpa sebab karena dosen sudah berada diambang pintu sedikit menyaksikan perkelahin mereka,

Meskipun tidak tau apa yang sebenarnya terjadi Pihak Jisoo dan Jeongyeon hanya mendapati omelan dari sang dosen tak lebih dan tak kurang mereka hanya diam,

Tanpa perlawanan sedikit pun hingga keadaan mulai tenang sang dosen mengajar dengan begitu riang meskipun dalam keadaan tenang namun dibenak mereka masih terdapat Serpihan-serpihan emosi dan perasaan yang susah dijelaskan,

(Bahkan dia mampu membuatmu takluk dihadapannya ya, Lantas aku ini sekarang kamu anggap apa Yoo Jeongyeon Nalers-Heart Jennie)

(Ga mau kepikiran tapi selalu kepikiran cinta kenapa harus menyiksa? Argh aku benci situasi ini-Heart Dahyun)

(Aku kira kamu masih ingin berjuang untukku ternyata kamu lebih memilih bersama Nayeon-Heart Irene).









Tap bintang ⭐ dipojokan jika suka #Vote
Kritik dan saran📝 jika perlu #Comment
See you BAS yang terhormat🙏

Cerita Kita || Twice X blackpink (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang