Liburan sekolah tiba Deva baru saja pulang dari sekolah bersama Fahri mengambil rapot. Deva menghela nafas kasar mendengar ceramah dari wali kelasnya dia selalu dibandingkan dengan adik sepupunya Arif di kelas unggulan.
"Jadi ke Yogyakarta?" tanya Fahri.
"London saja," ucap Deva.
"Papa urus semuanya dulu," ucap Fahri.
"Janji papa aku tagih," ucap Deva.
"Tidak masalah kok. Mau menambah negara tujuan kita?" tawar Fahri.
"Itu saja," ucap Deva.
"Papa kembali ke kantor ya," ucap Fahri.
"Nitip martabak manis rasa keju dan cokelat. Minumannya es cendol!" pekik Deva.
"Di kulkas ada makanan beku hangatkan saja. Kalau tidak ada pesan aja, nanti suruh minta pembayaran ke kantor papa," ucap Fahri.
"Uang Dev masih ada kok pah," ucap Deva.
"Papa kira habis," ucap Fahri.
"Dev izin nongkrong nanti sore. Pulangnya dijemput papa saja," ucap Deva.
Fahri mengelus surai rambut Deva dan pamit pergi untuk melanjutkan pekerjaan yang tertunda. Deva masuk ke kamar mengganti kemeja sekolah menjadi hodie merah tanpa lengan dan celana training berwarna hitam.
Deva bermain hp mabar bersama semua sahabatnya. Deva keluar dari game menjalankan kewajiban sebentar dan memutuskan tidur siang.
Sore harinya Deva bangun lantas mandi sebentar tidak lupa melaksanakan kewajiban, dan pergi ke tempat biasa kumpul bersama semua sahabatnya.
Deva menggunakan taksi ke tempat tujuan motor miliknya baik-baik saja cuma Deva malas mengendarainya. Cafe Kenangan Mantan tempat Deva nongkrong terlihat ada beberapa pemuda seusia Deva ikut bercengkrama bersama temannya. Deva duduk di tempat kosong tak lama satu-persatu sahabatnya datang.
"Udah makan belum lu?" tanya Hamiz.
"Belum," ucap Deva.
"Kebiasaan punya maag juga jangan telat makan!" kesal Sandy.
"Rian pesankan makanan untuk Deva," ucap Leo.
"Sekarang gitu?" tanya Rian.
"Kagak tahun depan!" kesal Leo.
"Oh ya udah kalau tahun depan mah," ucap Rian.
"Ck sekarang!" kesal Leo.
"Aku saja yang pesankan," ucap Atha.
Atha memanggil waiters memesan seporsi makanan untuk Deva sekaligus minuman untuk mereka semua. Atha walaupun paling muda terkadang dia bisa jadi dewasa di saat yang tepat.
"Atha aja peka lu kapan peka nya sih?!" kesal Leo.
"Gua kira beneran tahun depan," ucap Rian.
"Kasihan cewek yang suka sama Rian," ucap Irsyad.
"Bener dia gak peka dan ceweknya malu-malu jadi kapan jadiannya," ucap Sandy.
"Naruto sekalinya peka ajak nikah sama hinata. Aku ingin seperti naruto saja," ucap Rian.
"Dan lu malah ngambil sisi negatifnya naruto coba. Ambil sisi positif nya dong!" kesal Irsyad.
"Hehehe," tawa Rian.
"Dapat ceramah gak di rumah?" tanya Leo.
"Ayah kasih aku apartemen," ucap Hamiz.
"Ya elu juara umum di sekolah wajar dapet hadiah!" pekik Sandy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deva (END)
Teen FictionNot BL/Only Brothership. Ini hanya kisah ayah dan anak saja tidak lebih. Zyandru Bakrie Radeva cowok dingin yang sering disebut kulkas berjalan oleh teman-temannya menyimpan trauma berat tentang suatu kejadian di masa lalunya. Deva panggilan akrabny...