80

1K 80 6
                                    

Tidak ada kata terucap dalam mulut seorang pemuda yang tengah menatap kesal seorang gadis di depannya. Dia bahkan menahan diri untuk tidak memukul wajahnya.

"Kau tidak merindukanku Zyan?" tanya gadis tersebut dengan senyumannya.

"Aku sibuk," sahut Deva datar.

Dia berlalu pergi dari hadapan gadis tersebut begitu saja malas memperpanjang masalah. Ketika gadis itu akan menyentuh tangannya dia menghindar. Dia mengingat tentang ajaran keras sang ayah untuk tidak menyentuh seorang gadis sembarangan.

"Papa berkata tidak boleh bersentuhan dengan lawan jenis yang tidak ada ikatan halal," ujar Deva.

"Sejak dulu kau memang begitu ya," ujarnya.

"Untuk apa kau datang padaku Sisi?" tanya Deva.

"Aku hamil," ujar Sisi.

"Kenapa kau memberitahu hal itu kepadaku?" heran Deva.

"Aku perlu menikah sekarang juga agar ayahku tidak mencoretku dari daftar ahli waris," ujar Sisi.

"Kau lapor saja dengan pacarmu itu. Kau kan lebih suka seorang yang redflag dibandingkan diriku. Kau bilang diriku terlalu penurut," sindir Deva sarkas.

Pemuda itu meninggalkan gadis itu ah lebih tepatnya seorang wanita yang tengah berbadan dua. Langkah kaki Deva terhenti di sebuah mobil biru miliknya. Bulan lalu ayahnya memberikan redward atas pencapain dia.

Mobil mahal yang nampak sederhana tapi harganya mencapai 500 miliar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil mahal yang nampak sederhana tapi harganya mencapai 500 miliar. Awalnya Deva menolak hadiah tersebut yah Fahri tidak peduli mengenai protesan anaknya.

Di kursi penumpang ada sosok asisten nya tengah duduk dengan tenang.

"Ini jadwal terakhir tuan," ujar David.

"Aku akan mengantarmu pulang," ujar Deva.

"Baiklah," ujar David.

Deva kembali diam saja dan memilih pergi dari sana. Jadwal meeting dia telah selesai semua jadi lebih baik mengantarkan sang asisten pulang dan dia bisa tidur di rumahnya.

Tapi pikiran dia berubah malah memutar arah menuju kearah kantor ayahnya. Di kursi pengemudi dia melepaskan jas serta dasi yang digunakan sejak tadi. Beberapa menit kemudian dia tiba di gedung perkantoran milik ayahnya.

Pemuda itu berjalan dengan santai dengan membawa jas dia yang digunakan sebelumnya. Hanya jawaban singkat setiap ada orang yang menyapanya.

 Hanya jawaban singkat setiap ada orang yang menyapanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Deva (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang