63

1K 94 32
                                    

Sebelum lanjut cerita kita kenalan dulu sama Deva dan Fahri.

Sebelum lanjut cerita kita kenalan dulu sama Deva dan Fahri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sang tokoh utama

Nama : Zyandru Bakrie Radeva
Tanggal Lahir : 18 Agustus 2007
Tinggi : 185 cm
Menyukai : pemberian sang ayah
Benci : Kegelapan
Status : Pelajar di Radeva Internasional High School

Nama : Zyandru Bakrie RadevaTanggal Lahir : 18 Agustus 2007Tinggi : 185 cmMenyukai : pemberian sang ayahBenci : KegelapanStatus : Pelajar di Radeva Internasional High School

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Si om duda

Nama : Mahendra Sabil Al Fahri
Tanggal lahir : 18 Agustus 1987
Tinggi : 190 cm
Menyukai : senyuman sang anak
Benci : orang yang menyakiti anaknya
Status : CEO Fabe dan duda anak satu

Selamat membaca kelanjutan ceritaku. Kalau tidak suka dengan visual yang kuberikan tidak masalah kok.

Sang penguasa pagi telah berganti menjadi dewi malam. Di sebuah kamar bernuansa taburan bintang di langit ada sosok pemuda yang terlihat tidak lelap dalam tidurnya. Merasa tidak nyaman dia beranjak dari tempat tidurnya untuk mencari suasana baru.

Pemuda itu keluar kamarnya dan berlari kearah kamar dimana ayahnya berada. Dia mengetuknya sebentar tidak ada jawaban. Jadi dia memutarkan kenop pintu.

Deva bisa melihat Fahri sudah tertidur lelap. Wajar sih waktu telah menunjukkan jam satu malam. Deva perlahan naik ke kasur dan mendekat kearah ayahnya. Deva bersembunyi di dada bidang sang ayah menginginkan perasaan nyaman dalam dekapan hangat ayahnya.

Kedua mata Deva kembali menutup. Sudah menjadi kebiasaan apabila Deva tidak merasa nyaman dalam tidurnya akan berlari ke kamar ayahnya. Duda yang dipeluk Deva terbangun merasakan sesuatu di dadanya saat dia cek ternyata ada sosok anaknya.

"Kamu ini nak," ujar Fahri melihat Deva menempelkan wajahnya ke dada bidangnya.

Fahri mencium kening, kedua pipi, dan hidung mancung Deva. Dia mengeratkan pelukan agar Deva semakin nyaman dalam tidurnya.

"Dev benci mama," gumam Deva.

"Tidak boleh nak. Bagaimanapun sifat ibu kamu dia yang telah melahirkanmu ke dunia ini," nasihat Fahri.

Deva (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang