"... ..." Rhea membuka perlahan kedua matanya, pusing dan berat mendera kepala. Apa yang terjadi semalam? Mengapa tubuhku terasa kaku? Itulah yang Ia pikirkan.
Tangan nya memijit-mijit kening yang di rasanya sangat pusing, dengan susah payah Ia mencoba untuk bangkit. Dengan sempoyongan Ia berusaha berjalan ke arah bathroom, berusaha meraih benda apapun untuk nya menopang tubuhnya yang terasa berat dan sakit.
Rhea mencuci wajah nya dengan air dingin di westafel, berusaha menguasai diri nya sendiri. Saat melihat di depan cermin Ia tampak terkejut dengan penampilannya yang berantakan, rambutnya acak-acakan dan noda bekas eyeliner yang meleleh di matanya persis seperti hantu.
Dan apa yang ia kenakan hanyalah underwear. Astagaaa... Pasti Ia mabuk semalam.
"Apa yang sudah kulakukan?" Ia berusaha mengingat kejadian semalam, ingatannya hanya sebatas pada botol wine milik Bosnya, setelah itu Ia lupa. Apakah Ia melakukan sesuatu yang salah? Ah,,, Rhea tampak frustasi.
Rhea bergegas membersihkan dirinya sendiri sebelum melakukan tugas nya sebagai pelayan. Mandi di air dingin membuat tubuh nya menjadi lebih segar.
Setelah selesai bebersih Rhea langsung kembali menemui Rayyan, masih dalam kondisi yang sama.
"Maaf kan saya Tuan, saya sedikit mabuk semalam!" Ucapnya sambil membersihkan tubuh Rayyan.
"... ..."
Rayyan menatap Rhea dengan mata bulat sempurna seperti sedang ingin mengatakan sesuatu, Rhea yang sedang mengancingkan baju Rayyan menjadi sedikit gugup.
"Tuan, apa semalam aku mengatakan sesuatu?"
"Ah, mana mungkin Dia bisa mendengarku! Tetapi kenapa kau menatapku seperti itu? Kau terlihat menakutkan!"
"Selamat pagi Nona Rhea!" Sapa seseorang yang masuk ke dalam kamar Rayyan, dan orang itu adalah Anthonie.
"Selamat pagi Tuan!" Ucapnya juga kepada Rayyan sambil membungkuk kan setengah badan.
"Nona, bagaimana kabar Tuan hari ini?" Tanya Anthonie.
"Seperti yang kau lihat, kondisinya masih sama. Tetapi saya pastikan Tuan Rayyan akan baik-baik saja!" Jawab Rhea santai.
"Sepertinya ada yang berbeda di kamar ini!" Mendengus mencium sesuatu.
"Ah, itu hanya perasaan mu saja Anthonie!" Jawab Rhea menutupi, untung saja Ia sempat membereskan semua kekacauan tadi malam. Tetapi masih ada aroma alkohol yang tertinggal, seharusnya Ia menyemprotkan pewangi ruangan dulu tadi. Tetapi keburu Anthonie datang ke kamar ini.
"Kau yakin?"
"Tentu saja, memangnya aku berani melakukan sesuatu di sini. Rumah ini kan memiliki anjing penjaga!"
"Siapa?" Menaikkan sebelah alisnya.
"Tidak ada!"
"... ..."
"Sudahlah, kenapa kau mengintrogasi ku seperti seorang penjahat sih? Padahal kau lebih terlihat lebih menakutkan seperti robot evil!"
"Maksudnya?"
"Tidak ada apa apa Tuan Anthonie! Apakah kau kesini untuk bertemu Tuan Rayyan?" Ucapnya mengalihkan pembicaraan.
"Ah ya, saya memang ada keperluan penting dengan Tuan Rayyan!"
"Oke, bagus lah kalau begitu. Bolehkah saya keluar hari ini? Saya yakin kau hanya ingin bertemu dengannya. Jadi saya tidak ingin mengganggu kalian!" Bujuk Rhea.
"Baiklah, tapi kau tidak boleh keluar terlalu lama!"
"Ish kau ini, aku bukan anak kecil di bawah umur!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl
RomanceRhea adalah seorang gadis malam, usia nya baru menginjak 21 tahun. Usia yang terbilang cukup muda untuk seorang wanita penghibur yang cukup terkenal di kelamnya dunia malam. Suatu hari ia mendapatkan tawaran pekerjaan yang cukup menarik, menjadi pe...