Kebencian

7.1K 421 16
                                    

Lucy terjatuh karena tolakan dari Rhea, mata gadis itu sembab dan dari tatapan nanarnya menyimpan sejuta rasa sakit yang tak terbayangkan.
.
Harusnya saat ini ia sedang tertawa bersama ayah ibunya, harusnya ia tumbuh menjadi seorang wanita terhormat dan menggapai cita-cita nya. Harusnya ia menjadi seorang gadis yang paling bahagia di dunia seperti masa kecilnya. Harusnya ia menjadi seorang putri seperti impian nya.

Air mata tak terbendung lagi, melihat wajah ibunya membuat hati nya benar-benar hancur.

"Dulu aku sangat merindukanmu, dulu aku sangat berharap kau akan berbalik dan memelukku. Dulu, itu dulu.... Sampai kau benar-benar menghancurkan hidupku, setiap detik aku merasakan neraka, setiap detik aku terluka. Dan kau...? Kau bahagia...? Kau hidup sesuai keinginan mu, tapi kau lupa telah mengorbankan ku!" Ucap melas Rhea.

"Rhea, aku sangat menyesal, beri ibu kesempatan..."

"Kesempatan apa? Kau menyesal karena apa? Apa kau tau apa yang telah ku alami...? Apa kau tau mengapa aku menjadi seorang pelacur? Tidak Nyonya, kau terlalu bahagia dengan hidupmu Sampai kau lupa ada nyawaku yang sekarat setiap hari. Setiap kehancuran dalam hidupku itu di mulai darimu!"

"... ..." Lucy menangis menggelengkan kepalanya, sebagai ibu ia sangat menyayangi putrinya, tetapi keegoisan nya telah merenggut hidup putrinya itu.

"Kau tau betapa ayah sangat mencintai mu? Bahkan sangat mencintai mu sampai ia lupa ada aku. Kau tau ketika kau meninggalkan nya dunia nya hancur, di hidupnya hanya ada kau. Rasa cinta nya padamu mengalahkan hidupnya sendiri, tetapi kenapa aku? Kenapa aku yang harus menanggung keegoisan mu? Kenapa kau menghancurkan hidupku?" Bentaknya dengan suara serak terisak. Menangis sekencang-kencangnya yang bisa ia keluarkan. Selama hampir tiga belas tahun ia menahan segalanya sendiri, rasanya hari ini semua meledak begitu saja.

"Sebagai seorang wanita aku sudah tidak memiliki kehormatan apapun. Aku hanyalah seorang gadis rendah sebatang kara, itu jauh lebih baik. Seperti katamu, aku berasal dari sampah dan akan selalu menjadi sampah. Kau puas Nyonya?" Menyeringai dan menghapus air mata nya, Rhea membalikkan tubuhnya dan hendak pergi.

Beberapa langkah kemudian ia berhenti dan menoleh tanpa melihat ibunya.

"Kau tau Nyonya, di dunia ini aku sangat membenci ayahku... Tetapi aku jauh lebih membenci mu!" Ucapnya lagi dan pergi meninggalkan mereka. Lucy hanya bisa menangis mendengar ucapan Rhea.

Andai saja ia tau apa yang telah Rhea jalani, siapapun mungkin tak kan sanggup menjadi dirinya. Bahkan di tinggal ibunya hanya lah awal dari semua penderitaan nya itu, tragedi yang Rhea alami sangat menyakitkan.

Bisa tetap hidup dan memilih menjadi seorang wanita malam yang sangat terkenal saja sudah cukup membuktikan bahwa ia sangat tangguh. Kau tak akan bisa membayangkan betapa tragis nya hidup gadis itu.

Rayyan yang hanya diam membiarkan ibu dan anak itu berinteraksi bisa merasakan sakitnya hati Rhea, meskipun ia tak tau pasti mengapa gadis itu memilih jalan menjadi wanita malam. Tetapi di dalam hatinya ada rasa selalu ingin melindungi gadis itu.

Di sisi lain ada dokter Mike yang memperhatikan mereka dari jauh, ia mendengar semua pertengkaran Rhea dan ibunya. Sebagai seorang pria dan teman dekat gadis itu ia juga berkeinginan untuk melindungi Rhea.

Namun bukan saat yang tepat ia menemui Rhea sekarang, selain ada Rayyan yang tak suka mereka berinteraksi juga pasti Rhea sedang sangat kacau sekarang. Dokter Mike pun memilih untuk pergi dan mencoba mencari cara menghibur Rhea nanti.

Pesta malam ini tetap berjalan meskipun untuk beberapa orang menjadi sangat kacau. Rhea sendiri berada di kamar mandi sambil menangis sejadinya di sana, Ia duduk di bawah shower yang hidup mengalirkan air dingin di sana. Dingin nya air yang mengguyur tubuhnya tak lagi bisa ia rasakan, terkalahkan oleh rasa sakit yang mengganjal hatinya. Jantungnya saja berdegup sangat kencang membuat nya kesulitan untuk bernafas.

My GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang