"Puluhan tahun aku sudah bersaing dengannya dan kemenangan tak pernah berpihak padaku. Satu-satu nya hal yang ku punya adalah kasih sayang ibuku yang bahkan ia bunuh. Neneknya, ayahnya dan dia sama saja. Aku bersumpah akan mengalahkan nya kali ini. Aku akan membawa mayatnya di hadapan Kakekku dan membuktikan bahwa aku lebih kuat darinya." Ungkap Kenzo dengan mata menyala dan Cellia pun menanggapi.
"Ada beberapa hal yang mungkin tidak relevan, pertama Rayyan tidak membunuh ibumu. Tetapi ibumu lah yang mencoba membunuhnya. Yang Rayyan lakukan hanyalah menyelamatkan dirinya sendiri. Yang kedua kau tidak akan bisa mengalahkan nya semudah itu, jika pun kau berhasil mengalahkannya karena kau menggunakan cara licik."
"Licik kata yang berlebihan, anggap saja aku ini smart... Kau boleh bergabung jika kau mau, setidaknya aku tidak akan membunuh nya,,, hanya membuatnya tak bisa mencintai orang lain lagi, lumpuh permanen seperti mayat hidup boleh juga. Tetapi aku akan benar-benar memastikan ia cacat permanen pada keseluruhan tubuhnya."
"Apa rencana mu?" Tanya Cellia tanpa melihat ke arah Kenzo.
."Cellia... Bukan kah kau wanita yang bisa membaca situasi hm...? Apa kau sengaja menutup matamu dari gadis itu?"
"Kau akan menggunakan Rhea tentu saja aku tau, tapi mengapa? Ia seharusnya tak terlibat karena memang tidak ada hubungan nya dengan pertarungan mu."
"Tapi gadis itu adalah kelemahan kekasih mu."
"... ..." Cellia terdiam, kenapa rasa perih menyerang hatinya. Bagaimana pun ia berusaha bersikap biasa saja tapi nyatanya sungguh membuat nya tidak nyaman.
"Jika Rhea bersamaku maka Rayyan akan berpikir dua kali untuk menyerang, dan jika aku membuat gadis itu berada dalam bahaya maka Rayyan akan dengan suka rela menyerahkan diri. Tetapi aku akan membuatnya semakin menarik, aku ingin melihat wajah frustasi nya sebelum menghancurkan nya." Pria berwajah tampan itu pun tertawa membayangkan betapa memelas nya Rayyan saat menyembah di kakinya. Ia sudah tak sabar untuk menikmati momen itu.
"Apa yang membuat mu sangat yakin akan rencanamu?"
"Rhea sudah berada di genggaman ku dan ia sangat membenci Rayyan, aku bahkan menyaksikan nya sendiri saat Rayyan tidak berdaya saat gadis itu menarik pelatuk yang mengarah padanya. Pria bodoh itu tak membalas sedikit pun, wajahnya terlihat seperti seekor kucing yang meminta seekor ikan pada majikannya. Benar-benar momen yang indah."
.
Sejauh itukah perasaan mu Rayyan? Sang ketua mafia yang paling di takuti di kota ini tunduk pada seorang gadis kecil. Mengapa gadis biasa? Mengapa tidak pada nya yang juga memiliki kekuatan untuk mengembangkan sayap Rayyan. Pertanyaan yang cukup menyakitkan dan Cellia menggelengkan kepala untuk menghilangkan prasangka nya."Maksudku mengapa kau bisa membuat Rhea percaya padamu?"
"Dengan menceritakan sebuah kisah dan tentunya sedikit bumbu drama tambahan..." Serunya menyunggingkan senyum.
".... ..." Cellia tak mengerti.
"Kau tau dengan sedikit bumbu kesedihan akan membuat wanita manapun luluh. Apalagi gadis itu juga memiliki masa kelam dalam hidupnya."
"Oke..."
"Tidak semua kebohongan, hanya beberapa tambahan saja. Seperti Rayyan yang sudah membuat adikku menjadi gila dan memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Juga dia merebut posisi ku sebagai cucu tertua dalam keluarga, tetapi sepertinya itu bukan kebohongan. Memang fakta nya ayahku lah putra tertua."
"Sepertinya kau lah yang sudah gila Kenzo...!" Maki Cellia tak percaya Kenzo senekat itu.
"Ya, aku memang gila... Dan kau tau apa yang ku rencanakan? Aku akan membuat Rayyan menyaksikan saat aku menikmati tubuh Rhea lalu memberikannya pada seluruh anak buahku. Membiarkan mereka juga menikmati keindahan yang pernah Rayyan rasakan." Tawa Kenzo terdengar lagi, kali ini sangat antusias. Cellia sampai merinding mendengar nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl
RomanceRhea adalah seorang gadis malam, usia nya baru menginjak 21 tahun. Usia yang terbilang cukup muda untuk seorang wanita penghibur yang cukup terkenal di kelamnya dunia malam. Suatu hari ia mendapatkan tawaran pekerjaan yang cukup menarik, menjadi pe...