"Apa kau baik-baik saja?" Rayyan bertanya.
"Ya... Sekarang aku merasa lebih lega. Hal yang ingin aku ungkapkan sejak lama akhirnya bisa ku ucapkan." Rayyan menggenggam tangan Rhea dan mengecup kening gadis itu dengan hangat.
"Kau harus menjadi dirimu sendiri dan bahagia. Aku akan menjaga mu seperti pangeran impian masa kecilmu." Rhea melotot menatap ke arah Rayyan.
"Kau tau dari mana?"
"Aku pernah mendatangi rumah masa kecilmu Rhea, aku sangat kacau saat kau pergi waktu itu. Aku melihat banyak gambar di sana, dan juga catatan-catatan menggemaskan." Rayyan mengeluarkan sesuatu dari dalam laci mobilnya.
Melihat kertas-kertas itu Rhea langsung berusaha merebutnya namun tangan Rayyan jauh Lebih cepat darinya.
"Tuan.... Kau licik sekali!" Rhea masih berusaha merampas kertas itu.
"Memangnya kenapa? Aku menyukai semua ini, Rhea kecilku yang sangat imut."
"Tuan... Ini sangat memalukan."
"Tidak sayang ini sangat menggemaskan." Rayyan tersenyum nakal.
Mereka seperti dua anak kecil yang saling berebut mainan. Rhea yang merasa malu berusaha meraih kertas-kertas itu dengan agresif. Sampai tubuhnya menindih tubuh Rayyan dan tak sengaja menendang bagian sensitif pria itu.
Huft
Rayyan mengatupkan bibir karena rasa sakit di bagian sensitif nya.
"Tuan maafkan aku, pasti sakit ya!" Entah karena panik atau merasa bersalah Rhea malah mengelus-elus dengan tangannya. Tentu saja perbuatannya malah memancing hal yang semakin besar.
Pipi gadis itu memerah saat bagian tubuh kebanggaan Rayyan semakin menegang hingga menyembul dari balik celana bahan. Mereka saling bertatapan dengan jantung Rhea yang semakin berdebar.
"Kau harus bertanggung jawab..." Ucap Rayyan tanpa basa-basi menautkan bibir nya pada gadis itu dan mencumbu nya dengan nafsu yang memburu.
Rhea tak sempat berucap atau protes, satu tangan Rayyan menahan tengkuk Rhea agar tidak menghindar dan yang satunya mulai menjelajah masuk di balik kaos berwarna baby blue itu.
Dalam sekejap tubuh Rhea sudah dalam keadaan bugil, entah bisa di katakan nekat atau tidak karena mereka masih berada di dalam mobil di pinggir jalan. Untung saja kaca mobil berwarna gelap dan tidak bisa di lihat dari luar. Setidak nya tidak ada yang melihat perbuatan mereka kan.
Rayyan menurunkan Jok mobil nya agar lebih leluasa mencumbu sangat gadis, Rhea hanya pasrah menerima perlakuan Rayyan yang menghanyutkan. Bercinta di dalam mobil adalah pengalaman pertama untuk Rhea dengan sensasi nya sangat berbeda.
Ya mau bagaimana lagi, pasangan yang sedang di mabuk asmara itu tidak lagi memikirkan situasi dan kondisi. Seakan dunia hanya milik mereka. Keduanya terengah setelah mencapai puncak kenikmatan tertinggi dalam bercinta.
Gadis itu membersihkan sisa-sisa keringat dan sperma di tubuhnya, Setelah berpakaian ia juga ingin membersihkan isi mobil yang berantakan dan cairan berwarna putih itu.
"Sudahlah sayang, mobil ini akan di cuci nanti." Ucap Rayyan.
"Siapa yang akan mencuci? Kau atau anak buahmu?"
"Memangnya itu penting?" Ucapan Rayyan membuat Rhea refleks memukul lengannya
"Astaga, kau tidak malu dengan anak buahmu? Apa yang akan mereka pikirkan tentang kita?"
"Tentu saja seperti apa yang memang kita lakukan."
"... ..." Rhea tidak mengerti dengan Rayyan, polos atau memang tidak peduli. Ia pun melanjutkan membersihkan dengan me-lap nya hingga bersih.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl
RomansaRhea adalah seorang gadis malam, usia nya baru menginjak 21 tahun. Usia yang terbilang cukup muda untuk seorang wanita penghibur yang cukup terkenal di kelamnya dunia malam. Suatu hari ia mendapatkan tawaran pekerjaan yang cukup menarik, menjadi pe...