Perasaan

17.4K 659 61
                                    

"tak biasa nya putriku ini melamun, apa ada hal yang mengganggu pikiran mu?" Tanya Barney saat melihat putrinya Cellia berdiam diri bertopang dagu menatap arah luar jendela.

"Ayah, bagaimana hubungan mu dahulu dengan ibu?"

"Mengapa kau tiba-tiba menanyakan nya?"

"Aku hanya penasaran, apakah kau menikah juga karena politik atau bisnis, atau karena kau memang mencintai ibu!"

"Aku dengan ibumu memang di jodohkan, kau tau kan zaman dahulu pernikahan memang di atur sepenuhnya oleh orang tua!"

"Sekarang juga masih sama!" Ucap Cellia menatap langit.

"Apa kau bertengkar dengan Rayyan? Atau dia mengatakan sesuatu padamu?" Tanya Barney curiga.

"Tidak, aku hanya ingin tau pernikahan yang di awali dengan bisnis apakah sepenuhnya akan menjadi sebuah bisnis!"

"Kau mencintai nya?"

"Ya, tapi dia tidak!"

"Tapi dia tetap akan menjadi suami mu!"

(Tersenyum kecut) "benarkah begitu...?"

"Tentu saja, kalian sudah bertunangan. Lagi pula kau seperti bukan putri ayah yang kuat dan bijaksana. Bukankah dari awal kau memang sudah tau arah perjodohan kalian ini. Kau pasti sudah tau bagaimana perangai Rayyan yang haus akan kekuasaan dan ambisi nya untuk selalu menang, bukan?"

"Ya, sama seperti ayah. Itu sebabnya ayah ingin menjodohkan ku dengan nya!" Ucapan Cellia benar-benar tepat sasaran.

"... ..." Barney terdiam mendengar jawaban skakmat Cellia.

"Bagaimana pun aku adalah seorang wanita ayah, aku berharap memiliki keluarga yang bahagia bersama suami yang mencintai ku dan anak-anak kami yang lucu. Aku selalu berusaha menjadi wanita tangguh di mata Rayyan agar bisa mengimbanginya, tetapi kenyataannya terlalu sulit menembus benteng dunia nya. Apa aku salah berharap dia juga merasakan hal yang sama seperti yang ku rasakan padanya?"

"Jangan terlalu terbawa perasaan Cellia, terkadang hidup sesuai realita akan membantu mu menjadi seorang kuat. Tak masalah jika dia mencintai mu atau tidak, tetapi kenyataannya dia tetap akan menjadi suami mu itu yang terpenting. Kau harus ingat ini putriku, jangan melemahkan dirimu di hadapannya, jangan terlalu menunjukkan bahwa kau memang mencintainya. Jadilah wanita yang berkarakter dan tak kan mudah di taklukan siapapun. Dengan begitu dia tidak akan pernah meremehkan mu meski kau hanyalah alat bisnis untuknya!"

"Alat bisnis? Apakah itu berarti aku juga alat bisnis bagimu?"

"Tidak, kau adalah putriku. Aku meminta persetujuan mu dahulu sebelum mengambil keputusan ini dan kau menyetujui nya. Jika kau memang mencintainya bukankah keputusan ku sudah tepat untuk perjodohan ini?" Barney terjebak dengan kata-kata nya sendiri.

"Entahlah, awalnya memang biasa saja, namun seiring berjalannya waktu aku mulai tertarik padanya. Dia memiliki kepribadian yang tak bisa ku tebak, dia tak seperti kebanyakan pria yang suka menghamburkan uangnya untuk para wanita. tidak ada yang cukup layak untuk mendekati nya!" Lagi-lagi Barney merasa tertampar oleh ucapan putrinya sendiri karena memang kehidupannya yang glamour dan memiliki banyak sugar baby.

Dan ya, siapa sih yang akan menolak menjadi wanita nya jika di hadapkan dengan sugar Daddy seperti Barney Atkinson. Meskipun usianya tergolong tua yaitu memasuki angka 58 tahun namun penampilan dan tubuhnya masih sangat mendukung, di tambah isi dompet yang tak ada habisnya. Bahkan ia memiliki gadis simpanan yang masih berusia 18 tahun, di dunia ini apa yang tidak bisa di lakukan oleh uang, uang dan uang. Benar begitu bukan?

.

.
"Selamat pagi tuan Rayyan...!" Sapa Rhea saat memasuki kamar Rayyan dan melihat Rayyan masih tertidur pulas di ranjang mewahnya. Rhea menyibakkan selimut yang membalut tubuh Rayyan dan mengusik tidurnya dengan menekan-nekan hidungnya yang mancung.

My GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang