Kuat

2.3K 88 5
                                    

"Tuan, aku tidak nyaman dengan orang-orang ini. mereka menatapku seakan-akan aku alien dari planet lain." Bisik Rhea pada Rayyan. Hari ini Rayyan membawanya ke pertemuan bisnis. Bukan tanpa maksud, tetapi Rayyan memang sengaja ingin memperkenalkan Rhea pada semua orang. Agar mereka tau Rhea adalah calon istri nya dan supaya tidak ada lagi yang mengganggu gadis itu.

Mendengar bisikan Rhea, Rayyan malah menggenggam erat tangan Rhea. Menunjukkan pada orang seberapa penting kedudukan gadis itu. Sebenarnya wajar apabila banyak pihak yang terkejut, yang pertama mereka hanya tau bahwa Rayyan bertunangan dengan Cellia dan yang kedua, mereka tau bahwa Rhea adalah pelayan pribadi sang mafia dan ia seorang gadis malam.

Mereka tak kan berekspektasi bahwa Rayyan memilih gadis seperti itu di bandingkan Cellia yang lebih dalam segala hal. Jika di lihat dari sudut pandang mereka juga keduanya tidak cocok bersama, terlalu jauh ketimpangan

Namun cinta adalah sebuah misteri, seperti kata Rayyan. Hati tidak akan butuh alasan untuk mencintai. Kita tidak bisa memilih pada siapa kita akan jatuh cinta, entah bagaimana hati itu bekerja memilih pasangannya. Semua nya terjadi begitu ajaib.

"Selamat datang... Silahkan masuk tuan Adam's." Sapa penjaga di pintu masuk ruang pertemuan. Seperti biasa, Rayyan yang angkuh tak menjawab, hanya Rhea yang tersenyum mencoba untuk ramah pada penjaga.

"Untuk apa kau tersenyum pada mereka?" Tanya Rayyan menaikkan sebelah alis nya.

"Aku hanya mencoba untuk ramah tuan, mereka menyapamu tetapi kau malah diam. Jadi apa salahnya aku yang tersenyum?"

"Tidak boleh, kau tidak boleh memberikan senyuman mu pada siapapun."

"Aku hanya tersenyum tuan, bukan memberikan nomor handphone atau melakukan kontak fisik."

Rayyan berhenti berjalan dan menoleh ke arah Rhea, lalu tidak segan pada pandangan orang lain Rayyan mencium bibir gadis itu sekilas. Rhea terkejut dan menoleh ke kanan dan ke kiri karena mereka sudah menjadi pusat tontonan orang lain. Meskipun mereka tidak tau apa yang Rayyan katakan namun tetap saja dengan membawa seorang Rhea sudah heboh.

"Seperti ini?" Ucap Rayyan.

"Tuan, kau mengundang banyak mata ke arah kita. Aku jadi tidak enak."

"Biarkan saja, mereka hanya iri padamu."

"... ..." Rhea menunduk, rasanya tidak nyaman saat kau menjadi pusat perhatian. Rayyan langsung menyadari sikap Rhea yang merasa tidak pantas. Tangan nya tetap menggenggam tangan Rhea lalu mengecup punggung tangan gadis itu.

"Tuan Rayyan bagaimana kabar anda?" Sapa seorang tamu mendekati Rayyan.

,"Baik, kabar anda bagaimana nyonya?" Balas Rayyan berbasa-basi.

"Baik juga, ehm nona ini..." Wanita tua itu memandang Rhea penuh tanya.

"Namanya Rhea, calon istri ku." Jawab Rayyan tanpa ragu.

Mereka yang mendengar ucapan Rayyan tampak terkejut, tak terkecuali Lucy ibunya Rhea. Ia juga datang di acara pertemuan itu namun Rhea tidak melihat nya.

"Hallo Nyonya..." Sapa Rhea menundukkan kepala dengan sopan.

"Hai... Kau yang ada di pesta tuan Rayyan waktu itu kan?" Wanita itu ingat Rhea dan kejadiannya saat pesta kesembuhan Rayyan.

"... ..." Tersenyum dan menganggap canggung.

"Kau terlihat sangat muda dan energik." Lanjut wanita itu, ia hampir saja keceplosan.

"Terimakasih Nyonya..." Jawab Rhea.

Rayyan membawa Rhea menemui para kolega nya. Ternyata susah juga untuk berbaur dengan circle yang jauh beda dengan kepribadian mu. Di sini semua orang beraura seperti bangsawan,

My GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang