Kecewa

5.9K 286 18
                                    

"Nona Rhea sudah sadar dok, tetapi ia tidak bereaksi apapun. Ia hanya diam dengan tatapan kosongnya. Kami sudah mengecek kondisi kesehatan nya secara menyeluruh dan hasilnya sudah stabil. Tetapi ketika kami bertanya ia tidak menjawab apapun, dan hal itu membuat kami sangat takut dokter." Lapor seorang suster pada dokter Mike 

Dokter Mike bergegas menemui Rhea, saat berada di depan pintu kamar Rhea di rawat ia berpapasan dengan dokter Clara dan dokter Sarah yang merupakan seorang ahli psikologi.

Saat bersamaan Rayyan juga muncul, ia meninggalkan Rhea sejenak karena urusan bisnis nya  Ia tidak tahu bahwa Rhea sudah sadar, melihat para dokter berkumpul ia pun mendekat ingin tahu apa yang terjadi.

"Saya pernah menangani Rhea delapan tahun lalu, saya tak menyangka ia akan mengalami hal ini lagi. Ia terlihat sangat berbeda dari waktu pertama kali mengalami kejadian itu. Waktu itu ia menunjukkan tanda-tanda trauma hebat, tetapi kali ini ia bersikap sangat tenang." Ucap dokter Sarah.

"Bukankah itu bagus dokter? Itu artinya Rhea tidak mengalami trauma lagi." Dokter Mike menyimpulkan.

"... ..." Dokter Sarah menggeleng. Wajahnya penuh kekhawatiran.

"Kau salah dokter, justru lebih berbahaya saat ia terlihat seolah-olah tak terjadi apa-apa. Mungkin fisiknya terlihat biasa saja, tetapi tatapan matanya penuh arti. Saya khawatir Rhea menjadi depresi jika ia terus memendam perasaan nya sendiri. Saya ingin memastikan satu hal lagi, tetapi bolehkah?" Pinta dokter Sarah sambil melirik Rayyan, ia gugup ingin mengatakannya. Takut jika salah bicara Rayyan akan membunuhnya, semua orang tau Rayyan seperti apa.

"Katakan!" Perintah Rayyan dengan suara baritonnya

"Bisakah tuan menemui Rhea? Saya ingin menguji kondisi kejiwaan nya." Ucap dokter Sarah dengan hati-hati.

"Mengapa harus tuan Rayyan?" Tanya dokter Mike.

"Karena...." Bingung untuk mengatakannya, karena Rayyan penyebab Rhea berada di sini sekarang. Namun bagaimana jika Rayyan tersinggung dengan ucapan nya?

"Baiklah." Jawab Rayyan mengerti maksud dokter Sarah. Tanpa basa-basi Rayyan masuk ke dalam ruangan itu karena memang sebenarnya ia sangat merindukan gadis itu.

Sedangkan dokter Sarah, dokter Clara dan dokter Mike menunggu di ruang kerja dokter Sarah. Ia sudah memasang kamera di sana untuk memantau keadaan Rhea sebelumnya.

Rayyan menutup pintu kamar dan mendekati Rhea yang sedang duduk memeluk lutut ny sendiri. Entah menyadari kedatangan Rayyan atau tidak ia tetap bersikap seolah-olah tak melihatnya.

Rayyan duduk berhadapan dengannya, menatapnya dengan tatapan lembut, saat tangannya ingin menyibakkan helaian rambut yang menutupi wajah nya Rayyan melihat tangan Rhea bergetar, bibirnya tertutup rapat dan pandangannya turun tak melihat Rayyan.

Benar kata dokter Sarah, ia bersikap seperti baik-baik saja namun ia hanya berusaha untuk menutupi rasa takut nya pada Rayyan.

"Rhea, aku menyesal telah menyakiti mu. Kau boleh membenciku, kau boleh melakukan apapun yang kau inginkan padaku. Aku akan menerima nya... Tetapi..."

,"Aku ingin kau pergi." Belum sempat Rayyan menyelesaikan ucapannya Rhea langsung mengusir nya.

"... ..." Rayyan terkejut mendengar suara bergetar Rhea, ia tak menyangka gadis itu akan mengusir nya. Beberapa hari ini ia dengan setia menunggu nya di rumah sakit ini, mengabaikan kesehatan nya sendiri. Makannya tak teratur dan bahkan tak tidur hanya untuk menjaga Rhea 

Hal yang sangat ingin di lakukan nya adalah memeluk gadis itu, namun Rhea tidak ingin melihat nya dan malah mengusir Rayyan dari hadapannya.

"Bisakah kau memberi ku hukuman yang lain?"

My GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang