"kita mau kemana tuan?" Tanya Rhea penasaran, Rayyan membawa nya ke suatu tempat asing. Satu jam yang lalu setelah mereka membersihkan diri Rayyan memberikan Rhea gaun yang indah untuk di pakai.
Saat menuruni anak tangga pria itu sangat terpesona dengan keanggunan gadis nya yang manis. Rayyan sampai meneguk saliva nya, entah mengapa seperti ada sebuah magnet dalam diri Rhea yang mampu menarik Rayyan pada nya dan terbukti saat Rayyan memandang nya tanpa berkedip.
Dari dalam mobil Rayyan memberikan penutup mata agar Rhea tidak melihat kemana mereka akan pergi.
Sebenarnya ini adalah sebuah kejutan yang tertunda, karena banyak nya insiden yang terjadi di antara keduanya. Rayyan tak ingin membuang waktu lagi, ia ingin menghabiskan waktu nya bersama gadis pujaannya.
"Pelan pelan." Ucap Rayyan saat membantu Rhea turun dari mobil. Ia menuntun Rhea yang masih mengenakan penutup mata.
"Sebenarnya kemana sih kau akan membawaku?" Tanya Rhea lagi yang sempoyongan karena gaunnya yang menyapu jalan dan tidak bisa melihat. Rhea Curiga mereka pergi ke tempat yang sangat jauh karena menggunakan speedboat. Sebenernya Rhea sangat takut karena hal ini mengingatkan nya pada kejadian saat Kenzo menyekapnya.
Setelah beberapa menit berjalan kaki akhirnya mereka sampai, namun Rayyan belum mengizinkan nya membuka penutup mata.
"Sebentar..." Aba-aba Rayyan sambil membuka ikatan penutup mata namun belum mengizinkan nya untuk melihat.
"Sekarang kau boleh membuka mata." Perintah Rayyan lagi.
Speechless
Rhea terkejut saat pertama kali membuka matanya, berulang kali ia mengerjapkan mata untuk membuktikan bahwa ini bukan lah sebuah mimpi.
Di hadapannya telah tersedia sebuah romantic dinner dengan nuansa white gold, terdapat dua buah kursi dan sebuah meja lengkap dengan hidangan yang mewah. Tak lupa hiasan lilin dan berbagai macam bunga yang menghiasi tempat ini.
Rhea hampir menangis, sungguh kejutan yang luar biasa. Makan malam romantis di pinggir pantai dengan pasir putih yang indah.
Suara deburan ombak menambah kesan syahdu, Rhea tidak bisa berkata apapun dan matanya berkaca-kaca.
"Kau suka?"
"Cubit aku tuan, sepertinya aku sedang bermimpi."
Cup
Rayyan mencium pipi gadis itu, Rhea menoleh dan langsung memeluknya. Bahagia karena ia merasa di inginkan oleh seseorang karena hidupnya yang selama ini terbuang.
"Jangan menangis sayang, ini masih permulaan." Bisik Rayyan lembut. Rhea melepas pelukannya dan menghapus air matanya.
Mereka menikmati makan malam romantis mereka dengan di temani alunan biola yang indah di telinga. Rayyan menyiapkan ini semua dengan baik. Di sepanjang mata memandang terlihat kerlipan lampu berbentuk hati.
Setelah selesai makan malam, Rayyan berdiri dan mendekati Rhea. Ia membungkuk dan mengulurkan tangan dan di sambut gadis itu.
Mereka berdansa dengan iringan pemain biola profesional, sungguh seperti berada di negri dongeng dengan Rayyan yang menjadi pangeran nya.
"Kau menyiapkan ini semua untuk ku tuan?"
"Bukan, tetapi untuk kekasih ku..."
"Siapa kekasihmu?"
"Seorang gadis cerewet yang sangat berani padaku."
"Jadi, apakah selama ini tidak ada yang berani padamu?"
"Begitulah..."
"Tetapi sekarang aku takut padamu."
"Mengapa?"

KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl
RomanceRhea adalah seorang gadis malam, usia nya baru menginjak 21 tahun. Usia yang terbilang cukup muda untuk seorang wanita penghibur yang cukup terkenal di kelamnya dunia malam. Suatu hari ia mendapatkan tawaran pekerjaan yang cukup menarik, menjadi pe...