goyah

13.5K 511 52
                                    

"bukankah ini sudah di luar batas?" Batin Rhea saat merenungi dirinya sendiri, sikap Rayyan padanya semakin hari kian berubah, begitu juga hatinya. Prinsip yang semula ia pegang perlahan mulai runtuh.

Hati nya sekeras karang, tak pernah ia merasa tertarik dengan pria manapun. Sekalipun ia berprofesi sebagai pelayan nafsu pria namun faktanya ia sangat membenci mereka.

"Ini tidak benar... Sadarlah gadis bodoh...!!! Memukul-mukul ringan kepalanya sendiri, bagaimanapun Rayyan adalah seorang pria, dan pria di mana pun sama saja. hidupnya hancur karena cinta dan juga pria.
Mengingat masa lalu membuat nya mual dan trauma akan cinta.

"Mungkin karena setiap waktu aku hanya bertemu dengannya saja itu sebabnya hatiku mulai terbiasa. Ya, aku hanya terbiasa, bukan menyukainya. Jika aku bertemu dan berinteraksi dengan orang lain pikiran ku akan lebih waras. Sebaiknya aku harus sering pergi keluar dari tempat ini!" Idenya muncul dan langsung men-scroll layar handphone nya. Tak sengaja muncul nama Kenzo di sana, Rhea tampak berpikir sejenak sebelum jarinya menekan tombol panggilan telepon.

"Hallo....!" Terdengar suara di seberang membuat Rhea menjadi panik dan bingung harus mengucapkan apa.

"I-iya hallo!"

"Ada apa nona?"

"Ti-dak ada tuan, maaf aku tidak sengaja menekan tombol panggilan!" Ucap Rhea kikuk.

"Tak masalah, aku memang menunggu panggilan darimu. Akhirnya kesabaran ku membuahkan hasil juga!"

"Apa aku mengganggu mu?"

"Tentu saja tidak, bahkan jika kau mengganggu pun dengan senang hati aku suka jika kau ganggu!"

"Maaf....!"

"Tidak-tidak, jangan meminta maaf oke. Kau tau betapa senangnya aku mendapatkan panggilan darimu?"

"Benarkah?"

"Ya Rhea, katakan padaku ada yang ingin kau bicarakan?"

"Sebenernya tidak ada, aku hanya bingung harus melakukan apa!"

Terdengar suara tawa renyah di seberang telepon.

"Kalau begitu, tindakan mu sudah sangat tepat untuk menelpon ku. Aku siap kapanpun kau membutuhkan ku!"

"Kau ini bisa saja tuan!"

"Jangan panggil aku tuan, usia kita memang jauh berbeda tetapi aku tidak setua itu oke!"

"(Tersenyum) oke, tetapi aku belum terbiasa!"

"Tidak masalah, aku bisa menjadi apapun yang kau inginkan, jika kau memiliki kesulitan katakan saja padaku dan aku pasti siap membantumu!"

"Terimakasih tuan Kenzo!"

Mereka mengobrol sampai berjam-jam di dalam telepon. Kenzo memiliki kepribadian yang ramah dan menyenangkan. Bahkan Rhea pun di buat nyaman olehnya sampai gadis itu mau berkeluh kesah soal pekerjaan nya yang menjadi pelayan pribadi Rayyan.
.
Tidak ada kecurigaan sama sekali dalam hatinya, baginya Kenzo sama seperti dokter Mike. Beberapa pria yang memiliki sikap friendly tanpa memandangnya dengan nafsu.

..
..
..

"Tuan, Nyonya Agatha menghubungi saya kemarin. Ia ingin menggelar pesta perayaan kesembuhan anda di rumah ini!" Ucap Anthonie memberi laporan pada Rayyan.

"Tidak perlu, kau kan tau aku tidak suka dengan pesta!" Jawab Rayyan singkat.

"Tapi tuan, Nyonya Agatha sudah memberikan undangan untuk para relasi kita. Dan Jumat sore ia sudah sampai di bandara!"

"... ..." Mendengar ucapan Anthonie Rayyan berhenti membaca kertas laporan yang ada di atas meja kerjanya dan langsung menatap tajam asisten nya itu.

"Kapan acaranya?"

My GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang