"Nona, aku membawa kabar bahagia untuk mu, mulai saat ini kau bebas beraktivitas semau mu. Akhirnya tuan Adam's menepati janjinya, kau ingat Anthonie? Ia datang ke sini tadi pagi untuk menyampaikan pesan bahwa Tuannya sudah membebaskan mu. Kau pasti senang kan mendengarnya?" Kenzo datang memberi tahu Rhea dengan antusias nya.
"Y-ya..." Rhea tampak sedikit terkejut tak tau harus memberikan ekspresi apa.
"Kau tak perlu bersembunyi lagi, kau bisa pergi ke luar negeri tanpa takut ketahuan." Sambung Kenzo memberi pancingan dan Rhea menunjukkan rasa ragu nya. Hal ini membuat Kenzo tersenyum licik.
"Tak apa jika kau tidak ingin pergi, karena kau telah bebas. Berjalan-jalan lah atau habis kan waktumu untuk bersenang-senang. Aku akan tetap menjaga dan melindungi mu." Tawar Kenzo di balas anggukan Rhea.
Setelah Kenzo pergi, Rhea menggigit bibir atas dan bawah secara bergantian. Hatinya berdenyut tak nyaman, inikah yang ia inginkan. Hidup bebas seperti seekor kupu-kupu. Tetapi mengapa terasa jomplang.
Baiklah, sepertinya ia harus banyak berinteraksi dengan dunia luar setelah hampir satu tahun berada di istana besar milik Rayyan. Jadi hari ini ia berdandan sederhana, hanya mengenakan dress hitam dengan tas dan kacamata warna senada.
Ia mengira hatinya yang kosong akibat terlalu lama ia terkurung dan hanya bertemu dengan pria yang sama setiap hari. Padahal hatinya sudah tertawan pada sang pemilik rumah. Dan entah apa maksud Kenzo membiarkan nya pergi sendirian keluar dengan bebas nya. Rhea membuat semua rencana balas dendam nya dengan mudah. Kejadian kemarin hanyalah permulaan, Kenzo telah membuat skenario mengenaskan untuk Rayyan.
Pemandangan aneh saat gadis itu datang ke Bar biasa tempatnya hangout, semua orang seperti terkejut tetapi langsung mengacuhkan nya. Beberapa kedapatan mencuri pandang. Ia yang merasa tak ada yang salah mengacuhkan mereka.
"Rhea...?"
"Kau benar benar Rhea?"
"O MY GOD Rhea... Akhirnya kita bertemu lagi, kami sangat menghawatirkan mu..."
Teman-temannya heboh saat melihat Rhea datang ke Bar, mereka langsung memberondong nya dengan banyak pertanyaan. Dan hal ini membuat gadis itu pusing harus memberikan jawaban apa, tetapi faktanya kebawelan para temannya membuat nya melupakan masalahnya sejenak.
"Terimakasih kalian sudah mengkhawatirkan ku, aku juga sangat merindukan kalian semua." mereka berpelukan,
"Aku pikir kita tidak akan pernah bertemu lagi Rhe..." Ungkap Asha.
"Benar, aku juga berpikir hal yang sama. Apalagi semenjak kejadian itu. Tak ada lagi yang berani menyebutkan namamu..." Sambung Agnes.
"Kejadian apa?" Rhea mengernyit kan dahi.
"Pria mu... Sepertinya tuan Rayyan sudah sangat tergila-gila padamu..."
"Maksud mu...?"
"Kau tau kejadian mencekam beberapa bulan lalu? Yup, tuan Rayyan datang ke bar ini untuk mencarimu. Dan..." Ucapan Syca terhenti.
"Dan apa?" Rhea penasaran, mendengar nama Rayyan jantungnya langsung berdebar.
"E... Kau benar benar tidak tau?"
"Tau apa? Bisakah kalian bercerita dengan jelas dan tak terpotong?"
Ketiga temannya terdiam, seperti nya mereka salah bicara. Ekspresi Rhea seketika berubah saat mereka bercerita soal Rayyan. Apakah hubungan keduanya tidak baik dan apakah dengan bercerita akan memperburuk keadaan? Menjadi sebuah fakta jika para gadis berkumpul akan selalu ingin tahu rahasia kehidupan orang lain.
"... ..."
"Tuan Patrick, kau masih mengingat nya?" Asha bertanya dengan hati-hati.
"... ..." Rhea mengangguk, bagaimana Ia bisa melupakan client yang sangat royal juga loyal. Patrick termasuk pria yang cukup tampan dan berkepribadian ramah jenaka. Ia menjadi salah satu client tetap Rhea karena pria itu hanya ingin di layani olehnya. Dan hal yang paling di ingat Rhea adalah ia orang terakhir yang berkencan dengannya sebelum menjadi pelayan pribadi Rayyan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl
RomanceRhea adalah seorang gadis malam, usia nya baru menginjak 21 tahun. Usia yang terbilang cukup muda untuk seorang wanita penghibur yang cukup terkenal di kelamnya dunia malam. Suatu hari ia mendapatkan tawaran pekerjaan yang cukup menarik, menjadi pe...