Penuh kejutan

2.5K 121 5
                                    

"Kau yakin tidak ingin ikut denganku...?" Tanya Rayyan saat akan pergi ke luar kota.

"Tidak, aku tidak ingin mengganggu pekerjaan mu. Kau harus fokus dan segera kembali." Jawab Rhea sambil merapikan jaz milik Rayyan.

"Bagaimana jika aku merindukan mu?" Merangkul pinggul ramping Rhea dan mencium pipinya.

"Aku berjanji akan mengirimkan setiap aktivitas ku padamu, bagaimana?" Tawar Rhea.

"Hm, bahkan saat kau mandi juga ya..." Pinta nya dengan tatapan nakal.

"... ..." Rhea melotot sambil mencubit perut Rayyan.

"Jangan nakal, Anthonie sedang melihat kelakuan mesummu." Sahut Rhea lagi melirik Anthonie yang kemudian berbalik arah memunggungi mereka berdua karena merasa seperti orang asing yang tak dibutuhkan.

"Ayolah sayang, kau harus melepaskan magnet mu sekejap saja agar aku bisa pergi dengan tenang." Semakin merekatkan pelukannya.

"Pergilah sayang, aku juga pasti akan merindukanmu. Kau hanya pergi selama tiga hari kan!"

"Tiga hari itu setara dengan tujuh puluh dua jam sayang, bukan waktu yang sebentar. Dan selama tujuh puluh dua jam itu aku harus menahan rinduku."

"Tuan Rayyan yang nakal, pergi lah atau kau akan membuat anak buah mu menjadi fosil karena terlalu lama menunggu mu." Ucap Rhea dan di sambut ciuman mesra ala mereka berdua.

Anthonie merinding melihat kemesraan mereka, tidak di sangka bos nya yang sangat kaku dan dingin itu berubah menjadi seorang bayi besar yang sangat manja. Rayyan yang selalu tampak garang di hadapan orang lain menjadi kucing rumahan saat bersama Rhea. Cinta adalah sesuatu yang ajaib dan Anthonie tidak akan mengerti karena belum merasakannya.

Saat berada di mobil Rayyan terlihat sangat fokus menatap iPad nya. Anthonie yang melihat nya melalui spion dalam merasa lega, Rayyan masih bisa fokus pada pekerjaan nya. Padahal Rayyan sedang fokus melihat foto foto Rhea yang di jepret nya sendiri saat sedang tidur. Manis sekali seperti seorang putri tidur, wajahnya yang polos sangat menggemaskan.

Sedangkan Rhea yang berada di istana Adam's duduk melamun tanpa tau harus berbuat apa. Begitu banyak manusia di rumah ini tetapi tak satupun yang bisa di ajak ngobrol. Semua kaku seperti sang pemilik rumah.

Saat Rhea mencoba ramah mereka malah bersikap seperti rakyat jelata, padahal Rhea ingin memiliki teman tetapi mereka menolak ajakannya untuk menikmati fasilitas yang Rayyan sediakan untuk nya.
.
"Dokter Mike..." Ingat Rhea dan langsung menelepon Mike saat ide nya muncul. Tetapi Rayyan akan sangat marah jika tau ia pergi dengan pria lain. Rhea mengurungkan niatnya dan mematikan panggilan ponsel nya.

"Apa boleh buat, aku harus menghabiskan waktu untuk diriku sendiri dengan sendirian." Gumamnya.

Tidak, dia tidak pergi sendirian. Rayyan menyiapkan banyak pengawal untuknya. Ternyata di luar ada banyak pria-pria bertubuh kekar yang berjaga, Rayyan menugaskan mereka untuk menjaga Rhea dan mengantarkan nya kemanapun ia ingin pergi.

"Satu orang saja sudah cukup, aku hanya ingin ke salon dan kalian semua ikut?" Rhea terkejut dengan pengawalan yang ia terima.

"Maaf nona, tugas kami memang menjadi bodyguard anda."

"Aku tau, tetapi tidak perlu sebanyak ini juga."

"Kami mohon kerja sama nya nona, kalau tuan Rayyan tau kami lalai. Maka kami akan di bunuh."

Dasar,,, apakah mafia yang tak pernah jatuh cinta akan gila-gilaan dalam mencintai? Ini sudah sangat berlebihan.

Rhea pergi ke salon bersama satu orang bodyguard yang menyetir, tetapi ada tiga mobil pengawal nya yang lain di belakang mereka. ini namanya bukan me time atau healing. Malah membuatnya seperti narapidana. Tetapi ide nakal nya muncul untuk membuat para pria ini jera, tawa jahatnya terdengar tidak menyeramkan sama sekali. Malah membuat supir nya heran.

My GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang