DEG
Melihat wajah itu membuat jantung Rhea berdegup sangat kencang, darahnya mendesir. Untuk sementara detik pun berhenti, wajah itu juga membuat dadanya terasa sesak sulit untuk bernafas.
Rhea menelan ludah mencoba untuk menetralisir perasaan nya yang tak karuan.
"Nak, kau tak apa...?" Tanya wanita itu.
"... ...." Bahkan lidahnya pun sangat keluh, tak sanggup menatap wajah itu Rhea langsung memanglingkan wajah nya dan pergi dengan sempoyongan. Ia tak bisa menyeimbangkan tubuhnya sehingga jalannya sedikit terseok.
Bahkan berjalan pun terasa berat untuk melangkahkan kakinya, tempat ini, suasana ini dan orang-orang ini terasa sangat asing dan pandangannya tak lagi fokus. Ada air mata yang menetes di setiap sudut matanya, ada rasa nyeri di hatinya.
Rhea terus berjalan lambat menuju sebuah meja berisi minuman beralkohol tinggi, dengan tangan gemetar ia mengambil segelas wine dan meminumnya sampai habis lalu mengambil segelas lagi, lagi dan lagi.
Tidak ada yang bisa di pikirkan nya, hanyalah kekacauan hati dan pikiran yang ia rasakan, Ia terus meminum alkohol sambil memukul-mukul dadanya yang nyeri, seperti ada tombak yang menghunus di sana.
Melihat tingkah aneh Rhea membuat wanita paruh baya itu heran, gadis itu tampak tak asing. Wajahnya sedikit familiar, wanita itu mengingat-ingat apakah pernah bertemu sebelumnya. Tapi kenapa Ia jadi berdebar saat melihat wajah gadis itu? Siapa dia sebenarnya?
"Ada apa sayang?" Tanya Ellard
"Tidak ada, aku hanya penasaran dengan gadis itu. Dia bersikap aneh saat melihatku" jelas Lucy.
"Mungkin kalian pernah bertemu?"
"Sepertinya, wajahnya tidak asing." Jelas Lucy penasaran.
Setengah jam Rhea terus saja meminum alkohol hingga meninggal kan setengah kesadarannya. Ia mulai meracau tidak jelas dan bertingkah sangat aneh. Di gelas terakhir Rhea melemparkan gelas itu ke dinding hingga pecah, menimbulkan perhatian semua orang menuju padanya.
Melihat sekeliling yang memperhatikan nya membuat nya tertawa terbahak-bahak.
Ia mulai berjalan menuju wanita paruh baya dan pasangannya yang ia tabrak tadi. Di tatapnya lekat-lekat wajah itu dan Ia tersenyum menyeringai padanya. Lalu beralih tatap ke pria di sampingnya.
Tangan nya menyentuh kedua pundak pria itu.
"Apakah kau ingin berkencan dengan ku Tuan?" Ucapnya dengan nada manja khas wanita malam.
"... ..." Pria tua itu terkejut, bahkan semua orang terkejut mendengarnya.
"Katakan... Apa kau ingin mengencani ku?"
"Hei, apa yang kau bicarakan?" Ucap wanita paruh baya itu tak kalah terkejut dengan kelakuan Rhea sambil melepaskan tangan Rhea dari pundak suaminya.
"Aku ingin mengajak suamimu berkencan Nyonya!" Jawabnya dengan senyuman.
"Apa kau sudah tak waras? Kau mengajak suami orang tepat di hadapan istrinya. Bahkan usianya tak sebanding dengan mu!"
"Mengapa....? Aku rasa kau sudah terlalu tua Nyonya, aku bisa memuaskan suamimu lebih baik darimu!"
Plak
.
Satu tamparan mendarat di pipi Rhea, ucapannya membuat wanita itu marah. Namun Rhea hanya tertawa lepas."Aku masih sangat muda Tuan, aku bisa memuaskan semua hasrat mu. Aku bisa menjadi apapun yang kau inginkan. Jika di banding istrimu, aku akan lebih unggul darinya. Apa kau ingin mencoba nya?" Tawar Rhea sambil mengalungkan kedua tangannya di leher pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl
RomanceRhea adalah seorang gadis malam, usia nya baru menginjak 21 tahun. Usia yang terbilang cukup muda untuk seorang wanita penghibur yang cukup terkenal di kelamnya dunia malam. Suatu hari ia mendapatkan tawaran pekerjaan yang cukup menarik, menjadi pe...