Rayyan menerima pukulan serta tendangan bertubi-tubi mengakibatkan pelipis, hidung serta sudut bibir nya berdarah. Rhea berteriak karena shock melihat pemandangan di hadapannya, Ia tak tahan dengan penyiksaan yang Kenzo lakukan terhadap Rayyan.
Semakin Rhea menjerit semakin membuat Kenzo bersemangat menghajar Rayyan yang sudah mulai melemah, Rayyan tak membalas apapun karena jika ia melawan maka Rhea yang akan menanggung akibatnya. Belum puas melakukan Tendangan, pukulan, tinjuan yang tak kunjung membuat Rayyan menyerah, Kenzo lantas mengambil sepotong balok lalu menghantamkannya ke kepala Rayyan.
Spontan tubuh Rayyan ambruk tersungkur dengan darah segar yang mengalir bebas dan tak menunjukkan pergerakan lagi.
"Tuan...!" Teriak Rhea histeris.
"Tidak tidak tidak... Ku mohon hentikan ini Kenzo, please ku mohon padamu hentikan semua ini. Jangan lakukan apapun lagi. Aku siap menggantikan tuan Rayyan, kau boleh melakukan apapun yang kau mau padaku. Aku mohon hentikan... Sudah... Sudah cukup, stop it!" Ucap Rhea memelas dengan air mata nya yang lolos begitu saja dengan deras nya. Kalimat menawarkan diri itu spontan keluar dari bibirnya tanpa berpikir.
"Benarkah ?" Tanya Kenzo berbalik ke arahnya dan memastikan ucapan Rhea.
" ... ..." Gadis itu mengangguk menunjukkan tekadnya.
"Baiklah, kalau begitu aku ingin kau melayani seluruh pria yang berada di sini!"
Permintaan Kenzo membuat mata gadis itu melebar tak percaya, seketika tubuhnya menjadi merinding. Tak masalah jika ia harus menggantikan Rayyan untuk mati, karena sesungguhnya ia tak pernah ingin hidup.
Walaupun ia pernah menjadi seorang gadis malam tetapi untuk melayani puluhan pria sama saja membuat nya setengah mati dan menderita.
,"kau gila... Aku tak percaya aku pernah mempercayai mu, aku sangat bodoh bisa mempercayai pria bejad seperti mu." Rhea benar-benar tak menyangka Kenzo akan lebih tak punya hati di banding Rayyan.
"Terserah padamu, pilihan sudah ada di tanganmu, kau yang menentukan sendiri." Kenzo menyeringai.
Rhea melihat Rayyan masih dalam keadaan pingsan, Ia memejamkan mata untuk menguatkan hati. Seketika bayangan saat ia di lecehkan muncul kembali, bagaimana kedua pria yang tubuhnya tiga kali lipat dari nya melakukan tindakan asusila.
Rasa takut menyelimuti, tetapi melihat tubuh terkapar Rayyan membuat nya pasrah. Jika ia percaya pada bos nya itu mungkin Rayyan tidak akan masuk ke perangkap Kenzo dan tak kan di kalahkan dengan mudah.
"Baiklah..." Jawaban pasrah Rhea membuat Kenzo senang.
"Buka ikatannya..." Perintah Kenzo pada anak buahnya.
Rhea sudah terbebas dari belenggu namun tubuhnya masih bergetar hebat. Ia sama sekali tak memiliki harapan apapun, mungkin ini takdir yang selalu membawanya pada kehancuran.
"Buka lah pakaian mu sayang, seperti pekerjaan mu yang selalu membuat pelanggan mu puas!" Kata-kata Kenzo penuh hinaan.
"Jangan lakukan Rhea, jangan...." Rayyan bersuara pelan namun masih kedengaran. Dengan luka yang cukup serius di bagian kepala ia berusaha untuk bangkit dengan susah payah, namun terjatuh kembali akibat rasa pusing yang melanda. Tetesan darah melewati wajahnya yang tampan, membentuk corak di kemeja putih yang ia kenakan.
Rhea membuka resleting jaket nya dengan ragu lalu melepaskannya, tertinggal bra sport berwarna cream memperlihatkan tubuh nya yang indah. Celana jeans panjang nya juga ia turunkan. Matanya terpejam dengan air mata yang terus mengalir. Dalam hatinya sudah siap mati, ia akan menyerang Kenzo walaupun ia tahu Kenzo akan mampu menahan serangan nya, mungkin dengan cara itu ia akan terbunuh.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl
RomansaRhea adalah seorang gadis malam, usia nya baru menginjak 21 tahun. Usia yang terbilang cukup muda untuk seorang wanita penghibur yang cukup terkenal di kelamnya dunia malam. Suatu hari ia mendapatkan tawaran pekerjaan yang cukup menarik, menjadi pe...