Dissappointed

3.5K 160 3
                                    

Anthonie melajukan mobilnya menuju kediaman Cellia, ia mengantarkan bos yang sudah seperti keluarganya itu. Di sepanjang jalan terlihat Rayyan hanya termenung memandang keluar jendela dengan pose menggigit ibu jari nya sendiri.

Pikiran pria itu pasti saat ini sedang kacau, Seumur hidup Anthonie mengabdi padanya tak pernah sekalipun ia melihat Rayyan galau. Siapa sangka Pria yang selama ini di kenal berhati batu bisa luluh juga, Ia yang tak pernah mengampuni siapapun bahkan jika penghianat itu keluarganya. Maka tanpa ada kesempatan kedua ia akan tetap menghabisinya.

Sikap nya membuat Anthonie khawatir, bagaimana jika ini sebuah jebakan? Apakah Rayyan mampu menghadapi musuhnya jika harus mempertaruhkan Rhea. Mereka berkutat dengan pikiran mereka masing-masing. Sampai suara dering pesan masuk Rayyan mencairkan suasana.

Rahang Rayyan mengencang sampai terdengar suara geretakkan grahamnya yang saling beradu. Segi segi wajahnya semakin terlihat tegas saat dia marah.

'Apakah gadis ini sangat berharga untukmu?'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Apakah gadis ini sangat berharga untukmu?'

Tulis pesan singkat WhatsApp itu di sertai sebuah foto, tanpa basa-basi ia langsung melakukan panggilan ke nomor tersebut. Namun nihil, tak di angkat sama sekali.

'wow... Kau langsung merespon'
'Ternyata kau sangat merindukan nya'
'Bagaimana rasa nya tidak berdaya?'

Pesan itu muncul lagi, membuat Rayyan semakin tak tahan ingin mendengar suara orang yang mempermainkannya nya, dan pastinya ingin tau keberadaan Rhea. Berkali-kali Rayyan memanggil namun gagal.

'tak perlu mencari'
'karena gadis ini bersama ku'
'kami sedang bersenang-senang'
'bukankah kau sudah cukup bersenang-senang dengan nya?'
'Sekarang giliran ku'

Darah pria itu semakin mendidih membaca pesan itu, Anthonie yang sigap meminta Rayyan memberikan nomor misterius padanya. Segera ia melacak keberadaan nomor itu dan mereka pun segera meluncur ke sana.

Akhirnya mereka berhenti di sebuah gedung kosong berlantai tiga. Rayyan langsung membuka pintu mobil nya dan keluar dengan tergesa dan di susul Anthonie yang berusaha mencegahnya.

"Maaf tuan, jangan gegabah. Bisa jadi ini hanya jebakan."

"Aku tidak peduli, aku harus menemukan Rhea."

"Tolong lah tuan, dengarkan permintaan ku sekali ini saja.  Ini tidak seperti anda tuan..." Mohon Anthonie padanya

"Jadi kau ingin aku membiarkan orang gila itu menyentuh Rhea?"

"Tidak tuan, tetapi jika orang itu adalah Kenzo tak mungkin ia melakukannya di sini hanya untuk memancing anda. Saya yakin nona Rhea bersama dengan nya, tetapi Kenzo tak kan sekonyol itu tuan."

,Rayyan tak memperdulikan ucapan Anthonie, ia masuk saja ke dalam gedung itu dan mau tidak mau Anthonie menyusulnya juga. Dengan hati-hati mereka menyisir seluruh tempat hingga sampailah mereka di lantai terakhir yaitu lantai tiga.

My GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang