Assalamualaikum guys gimana kabarnya?
Semoga baik ya semuanyaJadi aku mau ngasih tau kalian bahwa: TANGGAL 16 AGUSTUS LTBB BAKALAN OPEN PO.
JADI JANGAN KETINGGALAN YA BUAT PELUK HASBI DAN NAYRA
Sebulan kemudian
Selepas magrib kevin mengaji di ruang tamu yang ditemani oleh neneknya, Hatna sangat senang ketika mendengar cucunya mengaji, setiap Kevin mengaji pasti selalu ada Hatna di samping kevin.
"Hasilnya udah keluar nak?"
"Udah nek, tapi Kevin takut ngga lulus"
"Ngga boleh kayak gitu, kan kamu sendiri yang bilang kita itu ngga boleh pesimis, harus yakin sama Allah".
"Iya nek insyaallah, kita liat sama sama ya".
"Ya udah ayok"
Kevin mulai membuka laptopnya dan membuka website dan tidak lupa sebelumnya berdoa terlebih dahulu
"Bismillahirrahmanirrahim"
Ketika Kevin melihat list nama nama yang di terima di universitas Al-Azhar ternyata tak ada namanya.
"Yah, ngga ada nek?"
"Ngga boleh kek gitu, kamu aja liat listnya cepat banget, coba sekali lagi, harus teliti"
Hati kevin berkecamuk dia gelisah tak tenang, bagaimana jika dia benar benar tidak di terima?
Perlahan kevin membaca dengan teliti satu persatu nama yang tertulis
Sampai pada nomor579. Kevin Algafa
Kevin membaca dengan teliti dan mencocokkan apakah Kevin algafa itu benar dirinya, ketika di lihat dari tanggal lahir, alamat dan segalanya sama berarti itu memang Kevin.
"Alhamdulillah nek, kevin luluus!" Sorak Kevin langsung sujud syukur dan mencium kaki neneknya.
Hatna kaget ketika cucunya mencium kakinya, "Alhamdulillah" ucap Hatna dengan mata yang berkaca-kaca.
Mereka berdua menangis, Hatna sangat tau betapa beratnya perjuangan cucunya tanpa orangtua, setiap malam kevin selalu tidur di meja belajar dan ketika jam tiga dia shalat tahajud dan mengaji lalu kembali belajar lagi.
Hal itu dilakukan Kevin konsisten selama ini, Hatna benar benar bangga dengan cucunya. Dialah saksi perjuangannya cucunya. Disaat Kevin butuh orangtua sebagai support system tapi justru orangtuanya menolak kevin.
Kevin tak henti-hentinya berucap syukur dan tak henti-hentinya menangis, pertolongan Allah begitu nyata dalam dirinya. Banyak sekali pertolongan Allah untuknya dan bahkan tanpa sadar, semua ini sudah direncanakan oleh Allah untuknya.
"Jadi kapan berangkatnya?" Tanya Hatna
"Seminggu lagi"
"Cepat juga ya, nanti nenek tolong kamu prepare nya"
"Mama sama papa kamu sudah tau?"
"Belum besok aku kasih tau mereka sekalian pamit"
"Yang sabar nak, nanti nenek temenin?"
"Ngga usah nek, biar kevin aja"
***
Besok sesuai yang di rencanakannya Kevin pergi ke rumah orangtuanya, dia berhenti tepat di seberang jalan rumahnya.
Di lihatnya disana ada sang adik yang tengah berlarian bersama sang papa dan sang mama yang tengah duduk membaca.
Kevin terharu melihat itu, matanya memanas, dulu dirinya juga ikut tertawa, berlari mengejar adiknya, bahkan bermain bola bersama sang papa, setelah itu di suapi makanan oleh mamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
learn to be better
RandomApakah mungkin Tasbih bersatu dengan Rosario atau akan menjadi satu tasbih dalam dua tangan