extra chapter 2

11.8K 1.1K 20
                                    

Kalian ini baru beberapa hari LtbB tamat udah lupa aja sama password nya Hasbi.

Hadeuh

Happy reading semuanya


Setelah berbincang-bincang, akhirnya dua keluarga itu masuk kedalam rumah karena cuaca yang mulai mendung mungkin beberapa jam lagi akan turun hujan.

"Umi, Cia mau punya kucing juga, kayak kucingnya bang Altar"

"Akhtar sayang" koreksi Hanin. "Cia mau kucing warna apa?"

"Mau warna pink" semua orang tertawa mendengar ucapan polos dari Cia, gadis kecil yang menyukai warna pink itu berfikir bahwa kucing ada yang berwarna pink.

"Mana ada kucing warna pink Cia" ucap Akhtar, "yang ada warna Oren, hitam, putih, abu-abu. Tapi ngga ada warna pink"

Wajah Cia terlihat masam mendengar itu, "yaudah Cia mau warna biru, boleh ya Abi" akhirnya Cia membujuk abinya yang sedari tadi geleng-geleng melihat tingkah anaknya.

"Ngga ada kucing warna biru sayang" Zain menepikan anak rambut Cia yang menghalanginya mulutnya.

"Ada Abi! Dolaemon warna biru, dia kan kucing"

"Ada Abi! Dolaemon warna biru, dia kan kucing"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Mungkin ini yang di maksud sama Cia kali yah. Btw di mana beli yang kayak gini, aku mau juga dong)

Akhtar menepuk keningnya dengan tangan mendengar sepupunya ini meminta kucing yang warnanya aneh-aneh.

"Cia sama Akhtar mandi dulu nak, sama mbak. bentar lagi mau magrib kita sholat berjamaah ya" perintah dari Hanin, bumil itu tengah hamil besar jadi dia agak kesusahan mengurus Cia jadi dia memperkerjakan ART

Setelah selesai sholat magrib berjamaah, mereka mengaji bersama. Zain dan Hasbi saling berpacu melantunkan ayat suci Al-Qur'an dengan suara indah masing-masing.

"Akhtar ajarin adek ngaji ya bang"

"Siap baba. Yuk Cia biar Abang ajarin ngaji"

Cia mengangguk bersemangat matanya berbinar selama ini yang mengajarkan dia mengaji hanya Zain dan Hanin. Tapi sekarang dia diajari oleh Akhtar.

Mereka mencari tempat yang nyaman mengambil tempat di sofa ruang tamu.

"Ayok kita ngaji"

"Bismillahirrahmanirrahim"

ا خَ تَ جَ بَ رَ
"A, kha, ta, ja, ba, la"

"Bukan La Cia, tapi itu Ra"

"Rrla" Akhtar menggeleng mendengar Cia menyebut Ra masih terdengar La.

"Ro kalau ngga Ra"

"Llrrrla. Ish susag tauk Abang, Cia ngga bisa ngomong erl"

"Perlahan-lahan Cia pasti bisa, ulangi lagi"

learn to be better Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang