learn to be better

chapter twelve

Assalamualaikum guys

Masih banyak typo

Typo tandai ya!!

Happy reading

______________________________________

Hari berganti Minggu, Minggu berganti bulan, bulan berganti tahun. Sudah terhitung kurang lebih empat tahun seorang Kevin Algafa, atau lebih di kenal dengan sebutan Hasbi Al-Ghifari dia menempuh pendidikan di Mesir.

Selama empat tahun belakangan ini di saat orang baru menyelesaikan kuliah S1 lain halnya dengan Hasbi, dia sudah mau wisuda S2 nya, bahkan ada sebagian dari orang sebayanya yang masih jauh tertinggal di dunia perkuliahan.

Hasbi yakin tidak ada yang mustahil jika kita berikhtiar dan bertawakal kepada Allah, bersaing dengan man Jadda wa jadda  dan insyaallah Allah akan berikan  kun fayakun jadi tidak ada yang mustahil di dunia ini. Intinya hanya pada dirimu, dan pada usahamu, namun jika usahamu sudah maksimal namun hasilnya nihil, anggap itu sebagai awal dari kesuksesan, bahwa setiap kesuksesan di mulai dari sebuah kegagalan. Dan bisa jadi itulah cara Allah untuk menguatkan hatimu.

Lusa adalah acara wisuda S2 nya Kevin. Dia belum menghubungi sang nenek karena memang sibuk, dan dia pernah menghubungi neneknya namun tak dijawab, mungkin karena Kevin menelfon di malam hari, mungkin saja sang nenek sudah tertidur.

Kevin merogoh HP yang berada di saku celana tangannya bergerak mencari nomor sang nenek, ketika di telfon tak ada jawaban, sudah di telfon berkali-kali pun masih tidak ada jawaban Kevin sedikit khawatir tentang kondisi sang nenek.

Akhirnya dia mencari nomor sang adik, dan menelfon nya. "Hallo Assalamualaikum key"

"Eh abang wa'alaikummussalam, ada apa bang?"

"Hm, key lagi dimana?"

"Di rumah temannya key"

"Ooo, key apa kabar, mama sama papa apa kabar, terus nenek sehat?"

Mendengar Kevin yang bertanya tentang neneknya itu, membuat key sedikit panik pasalnya akhir-akhir inu kondisi kesehatan neneknya menurun, ya karena faktor usia juga

"Key sehat kok kak, mama sama papa juga, nenek juga sehat kok"

'maaf kak'

"Hmm, kok nenek jadi jarang ya, hubungin kak Kevin, padahal kak kevin kangen banget sama nenek"

Mendengar itu key sedikit merasa bersalah karena berbohong pada kakaknya, dia harus cari cara agar kakaknya tidak bersedih.

"Ooo jadi sama nenek aja kangennya sama key ngga, ih abang jahat"

Kevin terkekeh di dalam handphone nya, mendengar irama suara dari sang adik.

"Untuk apa kak Kevin kangen sama key, kan tiap hari kamu selalu pap ngga jelas sama kak Kevin"

"Iya dan kak kevin bukannya kasih pap wajah balik malah kasih pap padang pasir, ngga asik. Kalo vidiocall pun kak kevin pake penutup wajah itu apa namanya?"

"Sorban"

"Nah iya sorban"

"Kan kak kevin mau ngisi acara, makanya abang pake"

"Kenapa?"

"Biar wajah ganteng kak kevin ngga di liat sama perempuan-perempuan disini, nanti mereka suka lagi sama kak Kevin"

"Dih narsis" ledek Chaira

"Ya udah dek nih kak Kevin kasih pap"

"Ihhh, kalo muji orang dalam Islam itu ngomong apa?"