chapter fuorty-four

16.2K 1.4K 70
                                    

Alhamdulillah bisa up sekarang.

Happy reading.



Setelah pembahasan tentang teror dan permasalahan mereka, dan akhirnya tak ada lagi gangguan untuk sementara, tak tau kedepannya.

Nayra, bumil itu kini tengah duduk di ruang keluarga melipat baju yang sudah kering, sambil menunggu suaminya pulang.

"Assalamualaikum sayaaaang" teriak Hasbi sambil berlari kecil dan memeluk istrinya.

"Isi tenaga dulu sayang"

"Aa' jangan kuat-kuat nanti dede nya ke gancet"

"Ngga lah. Assalamualaikum anak baba, lagi apa?" Ucap Hasbi sambil mengusap-usap perut istrinya yang agak sedikit membuncit.

"Lagi main bola baba" jawab Nayra dengan suara seperti anak kecil.

"Baba ikut dong!"

"Nda boleh baba"

"Kok nda boleh cih" ucap Hasbi sambil cemberut.

"Ya mana muat!" Heboh Nayra.

"Ekspresi umma kamu kalo lagi marah lucu sayang, pipinya makin gembul" Hasbi tertawa sambil mencubit pipi Nayra yang makin bulat.

"Ish Aa' sakit!"

"Nanti malam baba jenguk ya" Hasbi berbicara pada perut Nayra.

"Ngga boleh" tolak Nayra.

"Pokoknya nanti malam baba mau silahturahmi sama anak baba, ngga ada penolakan. Paham umma" ucap Hasbi penuh penekanan.

Nayra memalingkan wajahnya, tidak bisa, tidak bisa. Bisa-bisa pipinya merah kalo lama-lama bersama Hasbi.

Hasbi terkekeh melihat tingkah istrinya, padahal udah mau jadi seorang ibu, istrinya masih saja malu-malu ya walau kadang malu-maluin.

Hasbi yang awalnya tidur di paha Nayra pindah tempat karena terlihat istrinya itu kesusahan, jadi Hasbi berpindah tempat.

"Ngapain pindah"

"Nanti kamu kesusahan, sayang."

Hasbi beranjak dan memilih tidur di tumpukan baju yang baru kering. Ini nih contoh suami yang halal di tumbuk, bukannya membantu malah mempersusah istrinya.

"Iya pindah tapi ngga ketumpukan baju juga Aa'!!" Teriak Nayra saat suaminya itu malah keenakan tidur di sana.

"Udah nyaman sayang" Hasbi memejamkan matanya, entah kenapa kalo tidur di tumpukan baju yang baru kering itu nyaman?

Nayra menghela nafas, anaknya belum lahir tapi suaminya yang malah bersifat kekanak-kanakan.

Hasbi merasakan ada yang mendorong badannya. "Geser!" Ucap Nayra.

Dan hal yang mengejutkannya Nayra malah ikut berbaring di tumpukan baju itu sambil memeluk suaminya.

Hasbi tertawa melihat tingkah bumilnya, dia membalas pelukan istrinya, "makin nyaman kalo kayak gini mah"

Entah sampai kapan pasutri itu akan tertidur di sana, dan kegiatan Nayra melipat baju, tak akan selesai-selesai. Karena di ganggu terus-terusan oleh suaminya itu.

"Kapan kelarnya kalo kayak gini?"

"Nanti Aa' bantuin, tenang aja"

"Janji ya?"

"Iya, bantu liatin"

"Aws" Hasbi meringis saat Nayra mencubit perutnya.

"Sakit sayaaaang"

learn to be better Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang