chapter thirty-four

20.1K 1.6K 282
                                    

Happy reading semuanya

Pagi hari ini Nayra tengah berada di dapur untuk menyiapkan sarapan pagi ini.

Seperti pada umumnya dia memasak nasi goreng karena memang itulah menu yang paling simpel dan juga mudah serta cepat.

Asik berkutat dengan alat dapur, Nayra mendengar ocehan dan omel-omelan yang datang dari tangga atas.

Siapa lagi kalo bukan suaminya. Pria itu tengah kesal karena di tinggal pergi oleh istrinya, karena lelah jadi dia memutuskan untuk tidur dan meminta Nayra membangunkannya nanti jam 7, tapi bukan suara indah istrinya yang dia lihat, malah alarm yang berbunyi.

"Di suruh bangunin malah pasang alarm" ucap Hasbi yang misuh-misuh turun.

Lihatlah penampilan pria itu lebih terlihat seperti gelandangan dari pada seorang dosen ataupun ustadz.

Dengan sarung yang masih melekat dan kaos putih oblong, muka bantal dan rambut berantakan. Jangan lupakan bibirnya yang cemberut.

"SAYAAAAANG KOK AKU DI TINGGALIN SIH!!" Teriak Hasbi saat melihat istrinya tak menggubris ucapannya.

"Malah di tinggalin tidur sama kucing jelek, hitam, bau itu lagi. Nanti kalo aku rabies gimana?" Ocehannya sambil menghampiri Nayra yang masih asik memasak.

"Sayaaaang aku rabieeees"

"Astaghfirullahal'azim AA'! Dia ngga gigit kamu. Ngga boleh minta-minta penyakit, lagian kalo kamu kena rabies ngga bakal bikin aku usir Nino!!" Nah kan kalo soal Nino jangan macam-macam istri lu lebih milih Nino, soalnya suami bisa cari lagi ya kan.

"Ck, kok malah belain Nino sih, ya udah nikah aja sama Nino jangan sama aku"

"Eh jangan deh, ngga boleh"

"Kenapa?"

"Ngga boleh titik."

"Kalo aku mau gimana?"

"Langkahi dulu mayat aku" ucap Hasbi dengan nada seperti yang ada di film horor. Dan itu membuat Nayra terkekeh sambil geleng-geleng.

"Ayaaang cudle" Hasbi meletakkan kepalanya di bahu Nayra sambil memejamkan matanya dan tangannya memeluk perut Nayra.

"Awas Aa' nanti kecimprat minyak"

"Isi tenaga sayaang"

Nayra hanya menghela nafas dia membiarkan suaminya itu, dari pada meladeni Hasbi mending dia fokus pada masakannya.

Lama Hasbi seperti itu membuat Nayra kesusahan mengambil bahan-bahan yang akan di masak.

Dia mematikan api kompornya, dan berbalik arah, di tatapnya suami yang bermuka bantal serta rambut yang berantakan.

Tangan Nayra terangkat merapikan rambut Hasbi, dan pria itu memejamkan matanya, dia memberikan senyuman manis karena merasa nyaman.

"Aku ganteng kan"

"Hm"

Mendengar jawaban istrinya hanya 'hm' doang dia membuka matanya.

"Kok hm doang sih"

"Iya lebih gantengan Nino"

"Ck." Hasbi kesal mendengar itu dia menepis tangan Nayra yang berada di wajahnya.

"Buta! Mana ada kucing ganteng" sungutnya.

Nayra terbahak melihat ekspresi Hasbi. Sebenarnya dia tidak terlalu meladeni Nino tapi karena suaminya cemburu dengan kucing itu hal hasil Nayra makin menjadi memanasi suaminya dengan kucing hitam itu.

learn to be better Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang