chapter twenty-four

17.5K 1.6K 188
                                    

Tandain typo.
Kalo bisa komenin yang

"Assalamualaikum" salam Hasbi memasuki rumahnya.

"Wa'alaikummussalam" jawab penghuni rumah.

Walaupun keluarga Hasbi beragama Kristen tapi dia akan terus menerapkan kebiasaan yang di ajarkan agamanya.

Dan keluarganya pun juga tidak mempermasalahkan hal itu, baik Leon dan Loria mereka sudah berdamai dengan keadaan dan menerima keputusan yang diambil putra pertamanya itu.

Kevin memasuki rumahnya di sana terdapat keluarganya yang tengah sibuk di dapur, Loria yang tengahnya memasak, Chaira yang sedang menyusun piring di meja makan dan Leon dia malah sibuk mencomot lauk yang sudah siap di goreng oleh Loria.

Jadi wajar jika anak-anaknya suka mengambil lauk yang belum di hidangkan atau mencomkt makanan yang belum di hidangkan, orang bapaknya juga kayak gitu. Tukang comot

Mereka semua menoleh ke arah Kevin yang memasuki dapur, kevin lebih dulu menyalimi tangan Loria dan bergantian dengan Leon.

"Mandi dulu abis itu kita makan malam sama-sama" titah Loria.

Kevin mengangguk, sebelum pergi dia lebih dulu mencomot satu gorengan tempe.

Dan hal itu mampu membuat Loria memekik karena sudah geram "ya ampun, ngga bapak, ngga anak sama aja semuanya!"

"Ajaran papa ma!" Teriak Kevin dan berlari menuju tangga.

Selang 15 menit Kevin turun dari kamarnya ke ruang makan di sana semuanya sudah ambil posisi bersiap untuk makan.

Setelah selesai makan mereka akan membagi tugas, Sekar adalah jatah Kevin untuk cuci piring karena dia tadi datang terlambat.

Keluarga itu tidak ingin yang namanya pekerjaan rumah di borong oleh wanita saja, tapi lelaki pun harus andil dalam pekerjaan rumah.

Meski mempunyai ART tapi hal itu di tanamkan oleh Leon pada anak-anaknya sedari kecil, agar mereka juga merasakan betapa susahnya orang di luaran sana yang berprofesi sebagai ART. Dan hari ini ART mereka sedang cuti.

Setelah selesai mencuci piring rutinitas keluarga itu adalah nonton TV di ruang keluarga, Kevin pun menyusul ke sana.

Kevin merebahkan kepalanya di paha Loria, untuk melepas lelah dari bekerja dan berdakwah, sedang Loria duduk dan menyandarkan kepalanya di bahu Leon, satu tangan Leon mengusap kepala sang istri sesekali mencubit pipinya. Sedang Chaira dia memilih berbaring di perut kotak-kotak milik Kevin sebagai bantalan.

Keluarga itu lesehan di karpet sambil menonton film yang di rekomendasikan oleh Chaira.

Asyik menonton film, Kevin bersuara.

"Ma pa?"

"Hm" jawab keduanya.

"Apin mau nikah"

"Apa!!" Kompak mereka bertiga kaget.

'plak sontak Loria memukul anaknya karena perkataan kevin yang ngelantur.

Kevin langsung duduk. "Dek bangun dek" ucapnya pada Chaira yang tidur di perutnya.

Dia menatap wajah kedua orangtuanya, wajah Leon tampak santai namun berbeda dengan Loria yang bingung.

"Maksud kamu?" Tanya Loria.

"Iya Apin mau nikah"

"Kan gini, umur udah pas, pekerjaan udah ada, duit juga udah ada jadi udah bisa biayain istri"

"Rumah? kamu mau tinggal dimana?" Tanya Leon

"Apin juga udah nanya rumah di daerah komplek sebelah dan Alhamdulillah ada yang cocok"

learn to be better Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang