chapter thirty-one

21.7K 1.8K 21
                                    

"baca yang bener sayang"

"Iya sayang"

Kedua sudut bibir Kevin terangkat saat mendengar Nayra mengatakan sayang, Dia jadi salah tingkah sendiri.

"Dih? Aa' kenapa?"

"Sayang aw"

Mendengar itu tawa keduanya terlepas, sama-sama menertawakan hal yang tidak jelas, Nayra tertawa melihat ekspresi Kevin, dan Kevin menertawai dirinya sendiri.

Tawa keduanya berhenti ketika.

Tuk tuk tuk

"Ekhem" pasutri itu menyudahi tawanya kala mendengar salam seseorang yang baru mengetuk pintu dan tanpa di suruh langsung masuk.

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikummussalam!" Jawab keduanya yang langsung menoleh ke arah sumber suara, ternyata buk Flora.

Flora yang langsung masuk tanpa di persilahkan itu memasang wajah judes kala melihat Nayra yang tengah berduaan dengan Hasbi, yang tadi dia bersemangat mengucap salam langsung merubah ekspresi wajahnya.

"Ngapain kamu disini?" Tanyanya sinis pada Nayra.

Nayra yang bingung dengan kehadiran Flora, dia melihat sekilas pada Kevin sedang Kevin juga tampak bingung.

"I-itu buk saya lagi prepare buat lomba sama pak Hasbi"

"Bukannya bisa sendiri ya"

Seperti di pojokan Nayra hanya diam tak tau harus seperti apa, tidak mungkin juga dia mengatakan bahwa dia adalah istrinya Hasbi.

Ekhm kedua perempuan itu menoleh pada Hasbi yang berdehem.

"Buk Flora ada perlu apa kesini?" Tanya Hasbi to the point.

"Hehe, gini pak saya bawakan bapak makan siang" ekspresi yang tadinya julid pada Nayra langsung berubah sok manis pada Hasbi, yang membuat Nayra mengernyitkan keningnya.

Kevin menatap lebih dulu pada istrinya, yang juga tengah menatapnya, tatapan mereka bertemu sampai Nayra memutar bola matanya malas.

"Ngga usah buk, saya bisa beli sendiri"

"Ih bapak ini, kan bapak sendiri yang bilang ngga boleh nolak rezeki, ambil pak"

Entah kenapa Kevin merasakan hawa disana semakin panas, ada rasa takut dalam dirinya, dia terus menatap istrinya yang fokus pada lembaran kertas yang ada di tangannya.

"Ini pak ambil aja" ucap Flora memaksa menyodorkan kotak bekal itu.

"Ngga usah buk, buat ibuk saja, atau kalo ibuk ngga mau bisa kasih ke orang lain" kilah Hasbi sambil mendorong pelan kotak bekal itu.

"Saya buatkan ini khusus buat bapak" lanjut Flora juga sambil mendorong balik kotak bekal itu Sampai-

"Astaghfirullahal'azim" sengaja entah tidak tangan Kevin tersentuh oleh Flora yang membuat Hasbi beristigfar.

Nayra melototkan matanya saat melihat hal seperti itu, ingin rasanya dia menjambak rambut Flora dan menariknya keluar ruangan Kevin.

"Ma-maaf pak saya ngga sengaja, lagian bapak sih pake nolak"

"Ya udah buka terimakasih, silahkan keluar, saya mau mengajar Nayra dulu"

Sepertinya bahasa tadi adalah bahasa sindiran untuk Flora dengan perasaan jengkel dia keluar, tapi ketika berbalik badan dia menatap Nayra tajam.

"Ya sudah pak, Assalamualaikum"

"Wa'alaikummussalam"

Setelah keluarnya buk dosen Flora tak ada suara antara pasangan suami istri itu, Nayra sama sekali tak melirik bahkan menatap Hasbi, dia hanya fokus pada tulisan-tulisan Arab yang ada pada kertas yang dia pegang.

learn to be better Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang