chapter fourty nine

12.2K 1.2K 115
                                    

Niatnya mau up kemarin tapi
Mati lampu sama ngga ada sinyal.

Alhamdulillah sekarang udah bisa

Happy reading yaa

Tepat seminggu sejak kelahiran Muhammad Akhtar Rafandra, putra pertama dari pasangan Hasbi dan Nayra. Melaksanakan aqiqah di rumah pamannya, Zain.

Dua ekor kambing sudah di siapkan oleh om-om jametnya yang banyak ulah.

Acara akan segera dimulai, lantunan ayat suci Al-Qur'an bergerilya memasuki indera pendengaran mereka, suara yang begitu sejuk serta menenangkan itu membuat hati orang yang mendengar akan terasa nyaman.

Setelah itu di lanjutkan dengan pembacaan do'a-do'a yang baik bagi sang bayi agar menjadi anak yang shaleh, beragama, berbangsa dan bernegara.

Ada pula penyampaian sepatah dua patah kata dari kedua orangtua Akhtar, atas rahmat Allah dan atas kepercayaan telah menitipkan malaikat kecil dalam kehidupan mereka.

Acara berlangsung khidmat sampai pada prosesi pemotongan rambut bayinya, banyak orang yang ikut serta dalam kegiatan ini, mereka juga gemesh jadi tidak tahan untuk tidak mencium pipinya Akhtar.

Setelah rangkaian acara, sampai ke penghujung acara yang khidmat itu harus terganggu dengan suara yang mengejutkan dari luar pagar rumah.

Suara seperti sesuatu yang meletus-letus yang mengaketkan semua orang yang hadir, termasuk bayi yang baru saja di aqiqah itu, dia menangis karena suara yang membuatnya terkejut.

Ada sebagian yang berteriak histeris, karena menyangka itu adalah bom, tapi setelah di selidiki penyebabnya, adalah sebuah petasan besar berwarna merah yang sudah meletus tepat di depan pagar rumah.

Siapa orang yang akan meletuskan petasan sebesar ini pada acara seorang bayi, kalo di pikir itu adalah bocah-bocah yang iseng, tak mungkin karena di perkirakan petasan itu pasti sangat berat dengan bunyi yang begitu keras.

Pastilah yang membawa orang dewasa yang bertenaga, di tambah lagi ada setumpuk tanah yang terletak di samping pagar rumah.

"WOY SIAPA LO!!" teriak Geo berlari ke arah semak-semak yang membayang, bayangan orang.

Yang lain juga ikut melihat keadaan sekitar. Tak ada yang aneh, semua tampak seperti biasa.

Siapa orang ini? Apa hanya orang iseng, atau bagian dari mereka.

Setelah agak tenang Hasbi menghampiri Nayra yang tengah menenangkan Akhtar, dia tau istrinya itu khawatir.

"Siapa A'?"

"Ngga tau, cuma orang iseng" dia mengambil Akhtar dan menenangkan bayi yang masih menangis itu.

"Kok ada orang iseng kayak gitu sih" Nayra juga bingung dengan kondisi ini.

"Udah sayang kamu ngga usah takut, ngga bakal ada apa-apa" entah kenapa setelah Hasbi mengatakan itu, Nayra merasa gelisah, dia merasa bahwa suaminya menyembunyikan sesuatu.

"Kayaknya dedeknya lapar deh yang, Aa' keluar dulu ya"

Nayra mengambil Akhtar dan menyusuinya, Hasbi menutup pintu kamar dan keluar. "Semoga semua baik-baik aja ya nak"

"Stt, kamu jangan nangis yaa, ada umma tenang aja"

"Bang?" Zain yang tengah berbicara dengan temannya menoleh dan beranjak ke tempat Hasbi.

"Ada apa?"

"Sebelumnya, ada kejadian kek gini?"

Zain tampak berfikir, "setau abang ini yang pertama, selama abang dan Ala tinggal disini ngga pernah ada kejadian kayak gini"

learn to be better Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang