chapter thirty-seven

18.6K 1.8K 213
                                    

Alhamdulillah bisa up sekarang

Niatnya mau tiap hari up kalo komennya rame sama votenya juga, soalnya mau end juga

Happy reading ya

Assalamualaikum guys gimana kabarnya?
Semoga baik ya semuanya

Jadi aku mau ngasih tau kalian bahwa: TANGGAL 16 AGUSTUS LTBB BAKALAN OPEN PO.

JADI JANGAN KETINGGALAN YA BUAT PELUK HASBI DAN NAYRA


"Assalamualaikum!" Salam seseorang dari luar pintu.

"Wa'alaikummussalam, eh" Loria kaget saat melihat menantunya yang tengah berlari ke arahnya.

"Assalamualaikum mah" salam Nayra sambil menyalimi tangan Loria, ibu mertuanya.

"Wa'alaikummussalam sayang, udah lama ngga kesini. Gimana kabarnya?" Jawab Loria langsung memeluk menantunya.

"Alhamdulillah sehat. Mama sendiri gimana?"

"Syukur deh, mama sehat nak"

"Loh suami kamu mana" tanyanya karena tidak menemukan putra sulungnya

"Aa' lagi di luar, markirin mobil"

Assalamualaikum

"Nah, itu panjang umurnya"

Kevin menghampiri kedua wanita yang tengah berpelukan itu, sampai disana dua langsung menyalimi tangan mamanya.

"Papa mana ma?"

"Itu, lagi di taman belakang"

"Loh ini apa?" Loria tampak keheranan dengan kantong plastik yang berada di genggaman tangan Nayra.

"Itu tadi, dia merengek mau beli bahan kue, mau buat brownies katanya" adu Kevin.

"Oalah, kenapa harus beli sayang di sini lengkap"

"Tuh udah di bilangin, di rumah ini ada pasar"

"Iiish kan untuk jaga-jaga siapa tau abis" jawab Nayra sambil cemberut.

Benar dia memaksa suaminya untuk singgah di minimarket untuk membeli bahan kue, pria itu sudah menolak tapi Nayra memaksa.

"Ya udah yok, kita kedapur buat brownies"

Kevin terkekeh melihat ekspresi istrinya, dia sangat puas jika sudah membuat istrinya itu cemberut.

"Sayang Aa', ke tempat papa dulu ya" ucapnya tanpa rasa bersalah dengan menaikkan satu alisnya.

"Terserah"

Loria tertawa melihat tingkah anak menantunya itu. Benar kata Kevin bahwa Nayra itu sama seperti anak kecil.

Dua wanita itu berjalan menuju dapur untuk membuat brownies, rencana awalnya seperti itu, tapi tak tau akhirnya apa yang mereka buat. Ya namanya juga mak-emak.

"Pa?"

"Eh Vin"

Kevin menyalimi tangan papanya yang tengah duduk manis di kursi taman belakang rumah, di temani secangkir kopi dan beberapa snack, jangan lupakan satu tangannya memegang sebuah iPad.

"Kenapa kemarin nelfon?"

"Ini papa mau minta tolong sama kamu buat urus kantor papa yang ada di Surabaya"

"Papa ngga bisa urus, soalnya papa harus ke Singapura bulan depan, bareng pak Jo, jadi papa minta kamu buat urus beberapa meeting yang ngga bisa papa hadiri. Bisa kan?"

learn to be better Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang