Mesjid..
Bangunannya tidak hanya satu..
Letaknya pun tidak hanya ada di satu tempat..
Tapi semuanya memiliki hawa yang sama..
Hawa sejuk yang menenangkan hati..~ Felicia Angel ~
***
**
*
Posisi matahari semakin meninggi, jam kuliah Akbar pun sudah selesai, namun tidak dengan rasa kesalnya yang masih sangat mengganjal.
Di area parkiran, Akbar mulai menunggangi motornya sembari membunyikan lehernya kemudian menyisir rambut menggunakan jari-jarinya. Para mahasiswi yang melihatnya pun ketar-ketir dibuatnya.
Begitu juga dengan 3 temannya, aura mereka berempat memang sangat memancing perhatian para mahasiswi. Terutama Akbar, padahal ia baru 2 hari masuk kuliah tapi sudah banyak menarik perhatian para mahasiswi.
"Lecek banget tu muka.." sindir Daffa.
"Dari pada lo kesel gak kelar-kelar.. Mending lo ikut kita ke markas.." ucap Taufiq.
"Nah.. Bener tuh.." ucap Daffa dan Zaid yang setuju dengan Taufiq.
"Markas? Lo bertiga anak geng motor?" Akbar menatap temannya satu persatu.
"Dibilang geng motor, gak juga.. Dibilang bukan geng motor, tapi circle kita geng motor.. Gimana jelasinnya ya.." Taufiq menggaruk tengkuknya yang tidak gatal karena bingung.
Akbar mengangkat sebelah alisnya sembari menatap bingung Taufiq. Ia berusaha mencerna ucapan Taufiq, namun tetap saja tidak mengerti.
"Udahlah.. Lo liat sendiri aja.. Entar juga lo paham kalo udah disana.." timpal Daffa.
"Ok.. Tapii ke mesjid dulu.. Bentar lagi Zuhur.." ucap Akbar sembari melirik jam tangannya.
"Tenang aja.. Depan markas ada mesjid.. Kita sholat di sana aja.." timpal Zaid yang di angguki oleh Daffa dan Taufiq.
"Hemh.. Ok.." Akbar mengangguk setuju.
Setelah Akbar setuju, mereka berempat memakai helm full face masing-masing, dan segera meluncurkan motor mereka menuju tempat yang mereka sebut 'Markas'.
🍁..🍁..🍁
Geby Divana Putri, seorang gadis yang kerap disapa Diva, ia adalah teman dekat Feli. Sudah banyak yang mereka lalui bersama, bahkan kekurangan meraka sekalipun bukanlah aib bagi mereka berdua.
"Div.. DIVAAA.." panggil Feli dari dalam mobil.
Merasa terpanggil, Diva yang sedang berada di depan gerbang Universitas itu pun segera menoleh.
"Gue main ke rumah lo ya.." Feli memasang wajah melasnya.
"Yakin? Dirumah gue lagi rame loh.." ucap Diva.
"Emang ada siapa?" tanya Feli.
"Om tante gue.." jawabnya.
"Yaelah cuma 2 orang doang.." ucap Feli.
"Anak-anaknya juga ikut dodol.." balasnya.
"Yaudahlah gak apa-apa.. Gabut gue dirumah.." Diva pun segera masuk kedalam mobil Feli setelah mendengarnya.
Jika di tanya kemana Feli ingin pergi main, maka jawabannya adalah rumah Diva. Ada sesuatu yang membuatnya merasa nyaman dan penasaran disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Hati & Logika
Romance📌 FOLLOW SEBELUM BACA ❗❗❗ 📌 Spin Off "Takdir si Kembar" 📌 Sudah End 📌 Belum Revisi Akbar Umair Al-Fariz yang kerap disapa Akbar adalah seorang pria kelahiran Kalimantan yang pindah ke Jakarta karena ingin melupakan kisah masa lalunya. Namun siap...