Setelah mendapatkan peringatan dari orang tua dan kakaknya, Feli sedikit menjaga jarak dengan Akbar. Ia takut jika tiba-tiba Eza melakukan sesuatu pada Akbar.
Akbar yang tidak tau menahu itupun bingung, beberapa hari terakhir ia tidak pernah bertemu Feli, bahkan Feli juga tidak berkunjung ke tokonya.
Seperti biasa, setelah jam kuliahnya berakhir, Akbar dan 3 temannya berniat untuk pergi ke markas. Saat menyusuri koridor Universitas, Akbar masih terus memikirkan Feli.
"Feli gak masuk kuliah?" tanya Akbar ditengah langkahnya sembari menoleh pada Daffa dan Zaid.
"Masuk kok.. Dia gak pernah absen.." jawab Zaid.
Akbar semakin bingung, jika Feli kuliah kenapa mereka tidak pernah bertemu, itulah pertanyaan di otaknya saat itu.
"Lo berdua berantem lagi?" tanya Taufiq.
Akbar hanya menggeleng, Daffa dan Zaid pun saling menatap bingung, seperti sedang memikirkan hal yang sama.
"Tapi gue perhatiin si Feli beberapa hari ini pulangnya agak buru-buru gitu.. Awalnya gue pikir janjian sama lo.." ucap Daffa.
Akbar semakin tidak mengerti, ia benar-benar penasaran dengan apa yang sedang terjadi pada gadis menyebalkannya itu.
"Itu Feli kan?"
Langkah mereka tiba-tiba terhenti dan mengikuti arah pandangan Taufiq. Ternyata disana ada Feli yang tengah bicara dengan Vero.
"Tuh cowok siapa? Baru ini gue liat mukanya.." ucap Daffa.
"Kalo dari penampilannya kayaknya orang kantoran ya.." ucap Zaid.
"Lo kenal sama tuh cowok, Bar?" tanya Taufiq.
Akbar tidak menjawab, ia malah menghampiri mereka berdua, dan tiba-tiba menahan tangan Feli saat gadis itu ingin masuk kedalam mobil Vero.
Feli pun tersentak menatap Akbar yang menatapnya dengan tajam.
"Ikut gue.. Ada yang mau gue omongin.."
Tanpa menunggu persetujuan dari Feli, Akbar segera menarik tangan Feli menjauh dari Vero. Namun sayangnya Vero tidak tinggal diam, ia meraih tangan mereka dan melepaskan genggaman Akbar secara paksa.
"Lo gak bisa bawa dia gitu aja.." Vero menatap tajam Akbar sembari menyembunyikan Feli dibelakangnya.
"Gue gak ada urusan sama lo.." sahutnya.
"Berurusan sama Feli, itu artinya berurusan sama gue juga.." balas Vero.
"Apa hak lo? Emangnya lo siapanya Feli? Pacar? Bukan kan.."
Vero merasa tertohok atas pertanyaan Akbar yang tidak bisa ia jawab. Pasalnya ia memang tidak ada hubungan apa-apa dengan Feli.
Tidak mendapat jawaban apapun dari Vero, Akbar pun kembali berusaha meraih tangan Feli, namun lagi-lagi Vero menghalanginya, ia menahan tangan Akbar agar tidak menyentuh Feli.
"Feli ada urusan sama gue.. Lo gak bisa bawa dia seenaknya.." ucap Vero.
"Udah gue bilang, gue gak ada urusan sama lo.." sahut Akbar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Hati & Logika
عاطفية📌 FOLLOW SEBELUM BACA ❗❗❗ 📌 Spin Off "Takdir si Kembar" 📌 Sudah End 📌 Belum Revisi Akbar Umair Al-Fariz yang kerap disapa Akbar adalah seorang pria kelahiran Kalimantan yang pindah ke Jakarta karena ingin melupakan kisah masa lalunya. Namun siap...