Disebuah restoran bintang lima, di sanalah Akbar berada. Dengan pakaian lengkap ala orang kantoran, Akbar menjabat tangan seorang pria muda yang tidak lain adalah seorang rekan bisnisnya.
Belum lama ini Akbar memang terjun ke dunia bisnis membantu sang ayah mengurus perusahaannya. Awalnya Akbar terus menolak karena ia tidak begitu tertarik dengan urusan bisnis, namun karena merasa bosan di rumah tanpa si kembar, pergi ke toko bukunya pun malah membuatnya teringat dengan Feli, pada akhirnya ia mengikuti permintaan sang ayah.
Kebetulan siang itu rekan bisnisnya mengajaknya bertemu di restoran untuk sekalian makan siang bersama, agar perbincangan mereka sedikit lebih santai.
"Terimakasih atas kerja samanya.." ucap Akbar.
Rekan bisnisnya mengangguk sembari tersenyum, "Semoga kerja sama kita berjalan dengan lancar.."
"Aamiin.." ucap Akbar.
"Kalau begitu saya permisi.."
Akbar mengangguk mempersilahkan, dan rekan bisnisnya pun segera pergi karena ada urusan lain yang mendesak. Akbar yang memang sudah selesai dengan makan siangnya itupun juga ingin segera kembali ke kantor untuk menyelesaikan urusan yang lainnya.
Saat sedang melangkah ingin keluar dari restoran itu, fokus Akbar tiba-tiba teralihkan pada 2 orang yang sangat ia kenali. Tanpa pikir panjang ia segera menghampirinya. Namun Akbar mendengar banyak kata-kata yang tidak pantas didengar dari beberapa pengunjung resto itu.
"Daffa.." tegur Akbar.
Ya, orang yang Akbar lihat adalah Daffa yang sedang bersama dengan Khalisa. Daffa sedikit terkejut melihat kehadiran Akbar yang berpenampilan sangat berbeda dari biasanya, kebetulan teman-temannya belum ada yang tau jika Akbar terjun ke dunia bisnis.
"Orang ganteng gini kok mau ya temenan sama anak haram.." ucap seseorang.
Daffa yang tadinya ingin membalas teguran Akbar itupun segera memejamkan matanya dalam-dalam. Sejak tadi ia dan Khalisa di bully beberapa pengunjung resto itu yang kebetulan mengenal keluarga Daffa.
"Maaf bu.. Semua anak itu terlahir dengan suci.. Tidak ada yang namanya anak haram.. Meskipun orang tuanya pernah melakukan kesalahan, anaknya tidak ikut bersalah.." tegur Khalisa.
"Alah.. Gak usah dibelain.. Faktanya dia emang anak haram.. Mamanya aja hamil tanpa suami.. Pas dia udah lahir dia dititipin ke cowoknya yang lain.. Terus mamanya bunuh diri gara-gara malu.."
"Astagfirullahaladzim.. Tidak baik bicara tanpa bukti bu.." ucap Khalisa.
"Gak perlu bukti juga semua orang udah pada tau.. Mama dia pelacur.."
"JANGAN ASAL NGOMONG... MAMA SAYA BUKAN PELACUR..." bentak Daffa.
"Hamil diluar nikah itu sama aja sama pelacur.."
"KALO GAK TAU YANG SEBENERNYA, GAK USAH SOK TAU DAN NYEBAR FITNAH..." sahut Daffa yang semakin emosi.
Orang-orang itu menertawakannya, apa yang mereka tau, bagi mereka itulah kenyataan sebenarnya. Setiap Daffa membela almarhum sang mama, semua itu di anggap hanya omong kosong untuk menutupi fakta.
"Bisa-bisanya dia belain mamanya.. Padahal aib mamanya udah kesebar.."
"Iya.. Apa jangan-jangan dia juga gitu ya sama cewek bercadar itu.. Makanya dia pake cadar biar gak ketauan mukanya gimana.."
"Astagfirullah.." ucap Khalisa sembari menunduk.
Sejak tadi Khalisa juga ikut di kata-katai hanya karena terus menerus membela Daffa, padahal ia hanya ingin membantu teman kecilnya karena ia sendiri tau jalan cerita yang sebenarnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/331026537-288-k881427.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Hati & Logika
Romance📌 FOLLOW SEBELUM BACA ❗❗❗ 📌 Spin Off "Takdir si Kembar" 📌 Sudah End 📌 Belum Revisi Akbar Umair Al-Fariz yang kerap disapa Akbar adalah seorang pria kelahiran Kalimantan yang pindah ke Jakarta karena ingin melupakan kisah masa lalunya. Namun siap...