25 ~ Baikan

817 132 10
                                    

Sakit, siapa yang tidak sakit hati diusir oleh orang yang di sayang. Feli pun tau, itulah resikonya jika mengecewakan perasaan orang lain. Tapi ia tidak menyangka jika Akbar akan semarah itu padanya.

Dengan berat hati, Feli pun berniat pergi dari markas. Belum sempat keluar dari ruang tengah markas, Feli sudah di hadang oleh 2 orang gadis yang baru saja datang.

"Lo pasti Feli kan? Pacarnya Akbar.." ucap Dara.

"Hah.."

Feli terkejut, ia menatap heran Dara yang sudah salah mengira. Akbar yang juga mendengarnya itupun segera menoleh ke asal suara.

"Hay kak Feli.. Kenalin, aku Candy.." sapa Candy sembari mengulurkan tangan.

"Gue Dara.."

Feli menyambut tangan mereka secara bergantian. Disaat bersamaan Akbar beralih menatap Devan dan Zio, namun yang ditatap malah mengangkat bahu sembari menggeleng.

Bukannya tidak tau, melainkan pura-pura tidak tau. Devan dan Zio memang sengaja mengundang Dara dan Candy agar Akbar tidak ada alasan untuk mengusir Feli. Sungguh, mereka hanya ingin membantu 2 orang itu agar segera baikan.

"Sorry.. Gue balik duluan.." ucap Feli.

"Buru-buru banget.. Entar aja.." sahut Dara.

"Iya.. Kita berdua baru nyampe.. Gak mau temenan sama kita ya?" Candy sengaja memperlihatkan raut wajah sedihnya.

"Eh.. Gak gitu.. Tapi.."

"Yaudah kalo gitu disini aja kumpul bareng kita.."

Tanpa menunggu persetujuan, Dara menarik tangan Feli menuju kursi ayunan yang ada disana. Candy pun tersenyum sembari melirik Zio, yang dilirik pun membalas senyum itu sembari menunjukkan jempolnya secara diam-diam.

"Daf.. Beli makanan gih.. Stok markas tinggal dikit.." ucap Farel yang baru saja keluar dari ruang penyimpanan makanan.

"Oke.. Ayo Za, temenin gue.."

Soal makanan memang Daffa ahlinya, itulah sebabnya ia yang selalu ditunjuk untuk mengurusnya.

"Pake mobil AERLANG aja.. Biar bisa belanja banyak sekalian.." ucap Devan sembari menyerahkan black card nya pada Daffa.

Mobil AERLANG? Ya, AERLANG memang punya 2 mobil pribadi. 1 dari ketua, dan yang 1 lagi dari wakilnya.

"Siap laksanakan.." ucap Daffa dan Zaid.

"Daf.. Titip permen yupi ya, buat Candy.. Inget, yupi bukan permen biasa.." ucap Zio.

"Sekalian pentol goreng buat Dara.. Yang pedes.." timpal Devan.

"Pedes setan gak nih?" tanya Daffa.

"Hmm.. Sama setannya juga sekalian.." jawabnya.

"Oke.."

Sebelum pergi, Daffa sengaja mendekat pada Akbar yang sudah duduk bergabung dengan mereka.

"Mau nitip buat Feli juga gak?" tanya Daffa.

Spontan, Akbar langsung melirik kearah Feli yang tengah asik bicara dengan Dara dan Candy di pojok ruang tengah markas.

"Beliin kebab.." sahutnya sembari mengalihkan pandangannya pada ponsel.

"Kebab apaan nih?"

"Beliin aja semua yang lo liat.." jawabnya.

"Oke.. Ayo Za.."

Daffa pun beranjak bersama Zaid, "Luarnya doang cuek.. Aslinya bucin.." bisik Daffa sembari merangkul Zaid, dan mereka pun terkekeh setelahnya.

🍁..🍁..🍁

Antara Hati & LogikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang