Sejak kejadian di rumah sakit saat Akbar siuman, Feli tidak pernah lagi mengunjungi Akbar yang masih dirawat di rumah sakit. Feli tidak ingin Akbar mengalami hal buruk lagi karena dirinya. Mungkin menjaga jarak lebih baik pikirnya.
Dipinggir jalan, dekat dengan sebuah mesjid, di sanalah Feli berada. Dari dalam mobilnya, pandangan Feli tertuju pada mesjid yang sedang dipenuhi jamaah pengajian. Sudah berjam-jam ia ikut mendengarkan tausiah di sana.
"Bersyukurlah jika kita salah satu orang yang diberikan hidayah oleh Allah.. Sebagian orang ada yang menjemput hidayah itu, dan sebagian lagi ada yang tiba-tiba mendapatkan hidayah.. 2 proses yang berbeda, namun pada intinya sama.. Yaitu, Allah ingin kita berada dijalan yang Allah ridhoi.. Allah ingin kita semakin mendekatkan diri kita kepada-Nya.. Itu artinya apa? Allah rindu dengan kita.. Allah sayang dengan kita.." ucap Ustadz di mesjid itu.
"Hidayah tidak hanya dirasakan oleh orang dewasa saja.. Terkadang anak kecil yang sudah berakal juga bisa merasakannya.. Contoh.. Saya punya teman.. Dia seorang mualaf ketika usianya 20 tahun.. Tapi dia merasakan hidayah sejak usia 15 tahun.."
Seketika Feli teringat dengan sebuah momen masa kecilnya.
*Flashback on*
Saat Feli pulang sekolah, ia selalu melewati sebuah mesjid, tidak jarang ia mendengar adzan berkumandang disana. Saat itu Feli baru duduk di bangku kelas 6 SD.
Karena merasa penasaran, Feli pun bertanya pada teman-temannya yang kebetulan seorang muslim.
"Itu lagu apa?" tanya Feli.
"Itu adzan.." jawab temannya.
"Apa itu adzan?"
"Kata mamaku.. Adzan itu panggilan ibadah umat islam untuk melaksanakan sholat.."
"Kalo gak dilaksanakan kenapa?"
"Dosa.. Nanti Allah marah.."
Banyak hal yang Feli tanyakan pada temannya, hingga akhirnya ia tiba dirumah. Ia segera menghampiri kedua orang tuanya.
"Ma.. Kenapa kita gak pernah sholat?" tanya Feli.
"Kamu tau tentang sholat dari mana?" tanya bu Luci.
"Temen.. Disekolah juga pernah ada guru yang jelasin.." jawabnya.
"Ayo kita sholat ma.. Nanti Allah marah.."
"Kita tidak akan pernah sholat, Feli.." sahut pak Willi.
"Kenapa?"
"Sholat itu untuk orang islam.. Kita bukan islam.. Tuhan mereka bukan Tuhan kita.."
"Tapi.."
"Sudah.. Jangan banyak membantah.. Mulai sekarang jauhi temanmu itu.. Dan mulai besok, kamu pindah sekolah.." timpal pak Willi dengan cepat.
Setelah mengatakan keputusannya kepada Feli, pak Willi tiba-tiba pergi keluar. Feli yang pada dasarnya sudah merasa nyaman berteman dan sekolah disana pun tidak terima akan keputusan sang papa.
"Ma.. Feli gak mau pindah sekolah.." rengeknya.
"Turuti saja apa kata papa.. Kamu bukan cuma pindah sekolah.. Tapi juga pindah rumah.."
"Tapi ma.."
"Sudah Fel.. Jangan membantah.." timpal bu Luci.
Feli yang merasa kesal itupun segera berlari menuju kamar Eza, dengan cepat ia memeluk Eza dan mengadu jika ia tidak ingin pindah dari rumah itu.
"Kenapa?" tanya Eza.
"Papa mama jahat.. Feli gak mau pindah kak.."
"Tapi rumah yang baru lebih bagus tau.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Hati & Logika
Romance📌 FOLLOW SEBELUM BACA ❗❗❗ 📌 Spin Off "Takdir si Kembar" 📌 Sudah End 📌 Belum Revisi Akbar Umair Al-Fariz yang kerap disapa Akbar adalah seorang pria kelahiran Kalimantan yang pindah ke Jakarta karena ingin melupakan kisah masa lalunya. Namun siap...