Setelah beberapa hari tidak terlihat, akhirnya Tasya kembali masuk kuliah. Namun sikapnya tampak berbeda, ia terus menghindari Akbar, padahal Akbar berniat untuk meminta maaf padanya.
Setelah jam kuliah berakhir, Akbar berniat untuk bicara dengan Tasya, namun ternyata Tasya keluar lebih dulu.
Akbar menghela nafasnya sembari menatap kepergian Tasya. Taufiq yang paham itupun tiba-tiba menepuk pundak Akbar.
"Samperin gih.. Selesain masalah lo berdua.. Ajak ngobrol baik-baik, siapa tau dia bisa ngerti.." saran Taufiq.
Akbar mengangguk setuju dan segera beranjak mengejar Tasya. Karena takut kehilangan jejak Tasya, Akbar melangkah dengan terburu-buru, hingga tanpa ia sadari didepan kelasnya sudah ada Daffa dan Zaid yang tercengang menatapnya.
"Tuh anak mau kemana? Buru-buru amat.." ucap Zaid.
"Kebelet kali.." sahut Daffa.
Tidak ingin kehilangan kesempatan, Akbar bergegas meraih tangan Tasya untuk menghentikan langkahnya.
"Sya.. Tunggu.."
Dengan cepat Tasya menepis tangan Akbar, "Kenapa?"
"Ada yang mau gue omongin.. Bisakan?"
"Yaudah ngomong aja.." jawabnya tanpa menatap Akbar.
"Tapi gak disini.. Ayo ikut gue.." ajak Akbar sembari menarik tangan Tasya untuk mengikuti langkahnya.
Daffa dan Zaid yang masih memperhatikan mereka pun kembali tercengang. Sedangkan Taufiq tampak biasa-biasa saja.
"Itu si Akbar salah gandeng apa gimana.. Biasanya juga Feli yang digandeng.." ucap Daffa yang masih tercengang.
Zaid menyenggol tangan Taufiq yang tampak biasa-biasa saja, "Kenapa tuh?"
"Ayo ikut gue.. Entar gue ceritain.." mereka pun segera mengikuti langkah Taufiq.
Tanpa mereka sadari, ternyata Feli dan Diva juga sedang memperhatikan mereka dari jauh.
"Buaya ternyata.." gumam Diva.
"Sejak kapan mereka deket.. Biasanya Akbar selalu ngehindar kalo ada Tasya.." batin Feli.
🍁..🍁..🍁
Di taman Universitas, di sanalah Akbar mengajak Tasya duduk ditempat favoritnya.
"Sya.. Gue mau minta maaf soal waktu itu.. Maaf gue udah nyakitin lo.. Maaf juga gara-gara gue lo jadi dibentak bokap lo.." ucap Akbar dengan tulus.
Tasya hanya mengangguk tanpa menatapnya sedikit pun, hingga tercipta lah suasana canggung diantara mereka.
"Loo.. Gak pengen.. Marahin gue, gitu.." ucap Akbar dengan canggung.
Tasya tersenyum hambar, "Buat apa? Mau marah juga gak bakal bisa bikin lo buka hati buat gue kan.."
"Iya juga sih.." gumam Akbar sembari menggaruk tengkuknya.
Hening, itulah suasana yang tercipta setelahnya. Mereka terdiam dengan pikiran mereka masing-masing.
"Gue tau lo itu cewek baik.. Orang baik pasti bakal ketemu sama orang baik juga.." ucap Akbar memecah keheningan.
Tasya kembali tersenyum hambar, "Emangnya lo bukan orang baik?"
"Gue baik.. Tapi mungkin bukan yang terbaik buat lo.." jawabnya, "Gue tau perasaan lo tulus buat gue, tapi nyatanya gue gak bisa terima itu.. Gue yakin, suatu saat lo bakal ketemu cowok yang perasaannya lebih dalem dari perasaan lo buat gue.."
![](https://img.wattpad.com/cover/331026537-288-k881427.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Hati & Logika
Romance📌 FOLLOW SEBELUM BACA ❗❗❗ 📌 Spin Off "Takdir si Kembar" 📌 Sudah End 📌 Belum Revisi Akbar Umair Al-Fariz yang kerap disapa Akbar adalah seorang pria kelahiran Kalimantan yang pindah ke Jakarta karena ingin melupakan kisah masa lalunya. Namun siap...