43 ~ Dipertemukan Kembali

854 143 5
                                    

Setelah beberapa hari mengenal islam lebih dalam, Feli merasa semakin yakin, ada perasaan tenang nan damai yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya, perasaan itu benar-benar berbeda, bahkan Feli sendiri pun tidak bisa mendeskripsikan betapa indahnya perasaan itu.

Didalam kamarnya kini terdapat banyak buku-buku tentang islam, bahkan kini Feli sedang senang-senangnya membaca cerita tentang kehidupan para Nabi di zaman dulu, terutama tentang Nabi Muhammad SAW.

"Ternyata islam indah banget.. Nyesel gue baru belajar sekarang.." gumamnya.

Mengenal lebih dalam islam sangat berdampak positif pada hati Feli, ia merasa lebih semangat menjalani hari-harinya dari sebelumnya. Apa lagi saat Tia mengajarinya sholat, Feli sangat semangat, rasa penasarannya selama ini jadi terjawab.

Satu hal yang masih membuat Feli sedih, ia harus menutupi keputusannya itu dari keluarganya, ia tidak ingin jika sampai orang tuanya melarangnya seperti dulu.

Setelah selesai membereskan kamarnya, Feli segera bersiap-siap untuk menghadiri acara pernikahan si kembar di pesantren Al-Hafidz milik calon mertua si kembar. Si kembar memintanya untuk menjadi bridesmaid di pernikahan mereka. Awalnya Feli sempat menolak karena di sana ia pasti akan bertemu Akbar, namun saat Tia memberitahu jika ada acara tausiah di pernikahannya, Feli mendadak berubah pikiran. Ya, Feli benar-benar sudah merasa nyaman dengan apapun yang bersangkutan dengan islam.

🍁..🍁..🍁

Diwaktu yang sama, Akbar sedang berkumpul dengan teman-temannya di pesantren Al-Hafidz. Kebetulan 3 temannya beserta anggota Tiger menjadi groomsmen atas permintaan adiknya.

"Anjay.. Gagah juga ya gue pake baju ginian.." ucap Daffa dengan bangga.

"Gagah tapi gak ada pasangan.." celetuk Zaid.

"Sama aja.. Lo juga goblok.." decaknya.

"Pada dasarnya kita semua gak punya pasangan.." ucap Taufiq.

Mereka semua terkekeh, berbagai candaan mereka lontarkan sembari menunggu Azlan dan Adam keluar dari ndalem. Bahkan Akbar pun tidak lepas dari ledekan teman-temannya.

"Bar.. Lo kapan nikah? Masa kalah sama adek lo.." ucap Daffa.

"Mau nikah sama siapa gue.."

"Kan ada Feli.." sahut Daffa.

Sejak mereka semua tau jika orang yang sudah membuat Akbar koma bukanlah Eza, mereka bertiga segera meminta maaf pada Feli. Namun mereka tidak memberitahu Feli siapa pelaku sebenarnya. Meskipun begitu, hubungan Feli dan Eza masih tetap renggang karena Feli sudah terlanjur kecewa atas ancaman Eza dulu.

"Mending lo aja sana nikah duluan.." sahut Akbar dengan ketus.

"Mampus.. Senjata makan tuan.." ledek Zaid.

Seketika Daffa mendengus kesal dan mengejar Zaid yang sudah lebih dulu berlari. Setelah berhasil meraih Zaid, dengan sengaja Daffa merusak tataan rambut Zaid, dan tentu saja mendapat balasan dari Zaid.

Bugh..

Akibat terlalu asik saling serang, Daffa tidak sengaja menabrak seorang pria paru baya yang sedang melindungi putrinya dari tabrakan Daffa. Betapa terkejutnya Daffa saat mengenali pria paru baya itu.

"Abah Kyai Fatih.." ucap Daffa terkejut.

"Masyaallah.. Daffa.." ucap Kyai Fatih yang sama terkejutnya.

"Maaf abah Kyai.. Daffa gak sengaja.."

Kyai Fatih mengangguk sembari tersenyum, "Lain kali hati-hati.. Kamu hampir menabrak putriku.."

Antara Hati & LogikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang