Tentu saja Rena menolak, atau lebih tepatnya ia berusaha menolak. Karena berada lebih lama dengan Andreas hanya akan memunculkan kegilaan-kegilaan lain dari sosok itu tanpa Rena duga. Tapi betapapun ia berusaha melepaskan diri dan menunjukkan muka mendelik tak terimanya, Andreas justru semakin mencengkram lengan kirinya lebih erat.
"Kamu bisa melakukannya sendiri." Rena mulai tampak kehilangan kesabaran. "Tolong lepaskan saya."
"Sayangnya saya menolak." Andreas masih mengeratkan pegangan tangannya, menampilkan raut tak berdosa andalannya. "Lagipula itu memang tugas kamu, kan? Karena kamu sendiri yang sukarela melemparkan diri tanpa saya minta." Jawaban itu semakin membuat mata Rena membola lebar karena kesal. Andreas sangat lihai memanfaatkan situasi dengan mulut liciknya.
Keduanya masih terus berkeras pada pendirian masing-masing. Hingga aksi saling tarik itu bertahan cukup lama, sampai suara dehaman seseorang dari arah pintu menyela ketegangan di antara mereka.
Rena yang tersentak oleh kehadiran orang lain, serentak menegapkan badan dengan salah tingkah karena posisinya bersama Andreas barusan membuat siapa saja akan berkemungkinan salah paham. Sementara Andreas sendiri justru bersikap setenang air, sembari genggamannya masih mengunci tangan Rena yang tetap saja berkeras ingin lepas.
"Maaf, apa saya mengganggu?" Lukman yang merasa datang menyela di situasi yang salah, bertanya sungkan.
"Tidak---"
"Ya."
Rena membeliak saat mendengar jawaban berbeda dari Andreas saat dirinya justru mengatakan tidak. Apa-apaan dia!
Mendapat dua jawaban berbeda, mau tak mau membuat Lukman kebingungan harus bersikap bagaimana. Ia memandang bergantian dua orang yang saling menampilkan ekspresi berlawanan. Tentu saja Andreas dengan sikap tenangnya, sedangkan Rena tak dapat menyembunyikan wajah gusarnya.
Rena yang merasa situasi akan semakin bertambah canggung jika ia masih terus berada di sekitar sini, dengan sigap menginjak kuat sebelah kaki Andreas yang masih berbalut sepatu, membuat pria itu sontak memaki pelan karena wedges tebal yang dikenakan Rena cukup meninggalkan rasa sakit tak terkira. Membuat cengkeramannya pada tangan Rena terlepas begitu saja.
Lukman yang menyaksikan raut kesakitan Andreas, secara refleks beranjak dari tempat semula. Buru-buru menghampiri atasannya tersebut. "Bapak baik-baik saja?" tanya Lukman terlihat panik.
Sementara Rena yang berhasil meloloskan diri dari situasi terjebak bersama Andreas yang kesekian kali, tak pelak memanfaatkan momen itu untuk segera berpamitan pergi dari sana.
"Sa-saya permisi dulu," ucapnya sedikit terbata, masih didera gelisah. Bahkan ia hanya meletakkan secara asal bungkusan es serta salep luka yang sedari tadi dipegangnya begitu saja ke atas meja, lalu bergegas meninggalkan kedua orang itu.
Hal terakhir yang Rena tangkap sebelum benar-benar berlalu masuk ke dalam adalah kekehan samar Andreas yang mengiringi kepergiannya. Pemandangan yang seketika langsung membuat Rena menyesali perbuatannya tadi yang hanya menginjak kaki Andreas, karena seharusnya ia melakukan lebih dari itu seperti menendang kepalanya saja sekalian.
Andreas yang sudah melihat punggung perempuan itu menghilang ke dalam villa sepenuhnya, mulai berpaling pada Lukman yang tampak mengerjap-ngerjapkan mata memandang tak percaya ke arahnya.
"Kamu bawa apa yang saya minta?"
"A-anda tertawa?" Alih-alih menjawab pertanyaan Andreas, Lukman justru menanyakan hal lain yang tak ada sangkut pautnya.
"Memangnya saya tidak boleh tertawa?" balas Andreas karena merasa pertanyaan Lukman terdengar konyol di telinganya.
"Bukan begitu." Lukman jadi serba salah. "Hanya saja ini pertama kalinya saya melihat ekspresi anda yang seperti itu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Head Over Heels
Romance[On going] Andreas Pramoedya tak pernah membiarkan siapapun mengusik ranah pribadinya. Sikap dingin dan tertutup pria itu makin tak tersentuh saat Namira istrinya memutuskan untuk mengakhiri hidup dengan tragis. Kematian Namira yang penuh tragedi, s...