Bab 27. Sebuah Janji

304 33 0
                                    

Rena kembali menyalakan ponsel yang sengaja ia matikan sejak rencana menghindari wartawan bersama Mala dan Mas Tian tertunda oleh kedatangan asisten Andreas yang menjemputnya. Dua puluh panggilan tak terjawab dan belasan pesan masuk adalah hal pertama menyapa Rena di layar datar begitu benda pipih tersebut ia hidupkan. Lima pesan dan lima panggilan dari Mas Tian terlihat di sana. Selain dari itu, sisanya bisa ditebak sendiri milik siapa.

Benar saja, sesaat setelah Rena menempelkan panggilan terhubung ponselnya ke telinga, tak butuh lebih dari tiga nada sambung sampai teleponnya langsung diangkat oleh penerima di seberang sana. Diikuti rempetan kalimat protes bertubi-tubi dari Mala, tentang betapa menyebalkan dirinya karena menghilang tanpa kabar selama berjam-jam. Sampai-sampai sulit dihubungi dengan nomor di luar jangkauan. 

Rena hanya bisa meringis bersalah dari seberang sini begitu tahu kecerobohannya telah membuat Mala dan Mas Tian jadi parno dan panik sendiri, karena tidak menemukan jejak keberadaannya saat kedua orang itu datang menyusul ke rumah kontrakan. 

Mala bahkan sudah berasumsi negatif kalau asisten Andreas itu merupakan orang suruhan yang memiliki niat licik untuk mencelakakan rekan kerjanya. Dua orang itu bahkan berjanji jika sampai waktu 1x24 jam ke depan Rena masih tak memberi kabar sedikitpun, mereka akan menindaklanjuti hal ini sampai ke ranah hukum.

Sesuatu yang sebenarnya membuat Rena jadi tergelitik, tapi di satu sisi juga menciptakan rasa bersalah di benaknya. Bagaimanapun dirinya juga turut andil menyebabkan kecemasan berlebihan untuk Mala dan Mas Tian. Kalau saja ia tidak terlalu disibukan oleh rasa panik karena Andreas membawanya secara paksa ke Bogor, mungkin ia tak akan melupakan keadaan ponselnya yang masih dalam mode mati. Sehingga menimbulkan kepanikan bagi orang-orang sekitarnya.

"Jadi kamu benar-benar di mana sekarang?" tanya Mala setelah ia lelah sendiri mengomel panjang lebar pada Rena dari seberang panggilan.

Rena duduk terdiam di atas ranjang, berusaha menimbang-nimbang penjelasan apa yang harus diberikan tanpa perlu menyebutkan lokasi pelariannya saat ini. Bukannya Rena tak ingin mempercayai Mala dalam menjaga rahasia keberadaannya, tapi ia tak ingin mengambil resiko karena Andreas sendiri sebagai pemilik tempat ini, belum memberinya izin membocorkan lokasi keberadaan mereka pada orang luar. 

Selain itu, Rena tak ingin Mala bertambah makin histeris jika tahu ia kini sedang dan akan berbagi atap yang sama dengan atasan mereka di tengah-tengah wilayah terpencil jauh dari peradaban. Maka Rena hanya memilih jawaban paling aman seraya berusaha meyakinkan Mala bahwa dirinya memang baik-baik saja.

"Di tempat yang cukup aman dari jangkauan media," jawab Rena. "Ada kabar kalau wartawan mulai mencari tahu keberadaan wanita yang terlibat skandal dengan Andreas Pramoedya dan Namira Sanjaya. Kembali pulang ke rumah kontrakan sekarang justru bukan pilihan aman yang bisa aku ambil, Mal." Ia mengulang penjelasan Andreas tentang para wartawan yang kemungkinan besar sudah menemukan identitasnya serta tempat di mana ia tinggal. Hingga harus membuat dirinya terpaksa menerima tawaran Andreas bersembunyi di tempat lebih aman untuk menghindari sorotan media.

Mendengar itu, Mala seperti baru tersadar sesuatu. "Astaga! Kamu benar, Ren. Aku sama Mas Tian juga sempat kaget waktu nyamperin kamu ke kontrakan. Ada beberapa orang yang emang kelihatan mondar-mandir di sana. Makanya kita nggak jadi turun waktu lihat situasi terlalu ramai. Tapi kita juga lega sekaligus panik waktu tahu kamu emang nggak ada di sana karena rumah kontrakan kamu yang masih gelap gulita."

Rena kembali dibuat bungkam setelah mendengar pemaparan Mala. Jadi semuanya benar-benar sudah serumit ini? Ia bahkan sudah mulai kehilangan privasinya sendiri sejak berita tentangnya merebak luas ke semua linimasa. Tapi ada hal lain yang jauh lebih mengkhawatirkan benak Rena jika sampai semua tentangnya sudah terekspos sejauh itu.

Head Over HeelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang