1. One

9.1K 350 4
                                    

"Ma, aku pulang"

Aku berteriak ketika memasuki rumah. Ku hampiri mama yang pasti ada di dapur. Mama tersenyum menyambutku, aku mencomot makanan yang sudah ada di piring. Plak, mama memukul punggung tanganku, makananpun terjatuh kembali ke piring

"Mandi dulu sana!" Aku merengut menatap mama, namun tak protes. Aku langsung saja ke kamar, aku berbaring sebentar mengotak atik hp ku. Aku tertawa cekikikan melihat postinganku hari ini bersama dua sahabatku.

"Dar, nanti pakai baju bagus ya" mama masuk kamarku yang emang terbuka.

"Untuk apa ma, biasa juga pakai daster di rumah" ucapku masih menatap layar hpku.

"Mandi dulu sana. Nih pakai baju ini" mama meletakkan baju yang baru diambil dari lemari. Aku melirik sebentar ke baju itu lalu kembali mengetik hp.

"Iya ma, bentar. Kenapa harus pakai baju gini sih, ada tamu?"

"Ini anak perawan susah banget di kasih tahu" mama menarik hpku. Lalu menarikku sampai ke depan kamar mandi. Tak lupa mama melempar handuk padaku.

"Waduh, rusak nanti wajah cantik anak mama" protesku ketika handuk mendarat keras di wajahku.

"Percuma cantik, jomblo juga"
aku terperangah dengar celetukan mama.

"Wah mama bisa-bisanya ngebullie anak sendiri"

Mama tertawa terbahak menjulurkan lidahnya dan keluar dari kamarku.

Usai mandi aku memakai baju pilihan mama. Memakai sedikit riasan ku, dan merapikan rambutku. Aku tidak tahu siapa yang akan jadi tamu mama. Biasanya mama mengundang temannya ke rumah jika ada hari penting.

"Cantik banget anak mama" ucap mama yang sedang merapikan meja.

"Mamaku juga cantik banget, tapi sayang jomblo" ucapku, mama tertawa cekikikan.

Mamaku seorang single parent. Umur mama juga masih muda dikalangan orang tua temanku. Mama membesarkanku seorang diri sejak aku bayi, aku dan mama tumbuh bersama. Kami seperti kakak adik, tidak ada kecanggungan antara kami. Aku menghormati mama, tapi aku lebih santai karena merasa mama adalah teman terbaikku selain dua sahabatku.

"Mama masaknya banyak banget, tamunya ramai?" Tanyaku, mama menggeleng.

"Soalnya mama gak tau kesukaannya apa, jadi mama masak aja yang mama bisa" jawab mama.

Ding.. dong... aku memutar kepalaku melihat mama yang bergegas ke pintu apart kami. Aku mendongak berusaha melihat siapa yang datang. Keningku berkerut melihat sosok pria, ia memeluk mama dan mencium keningnya. Aku berbalik menatap meja makan dengan bingung, banyak pertanyaan dikepalaku.

"Halo, ini dara ya?" Pria ini menyapaku. Ia tinggi sekali. Ia lebih tinggi, mama saja masih sedadanya. Mama yang tingginya 165 pun masih kalah. Ia memakai jas, sepertinya baru pulang kerja. Aku berdiri dan menyalaminya.

Pria itu duduk di sebelah mama. Aku sedikit kikuk dengan suasana ini. Apakah pria ini pacar mama?, ini pertama kalinya mama membawa pria ke apart.

"Auri sini"

Aku berbalik. Seorang wanita berwajah dingin jalan ke arah kami. Ia melirikku lalu beralih ke mama. Ia duduk di sampingku, aku memperhatikannya dari samping. Ia memakai pakaian santai, aku melihat pakaianku dan mama yang terlihat heboh.

"Bagaimana hari pertama di bandung, happy?" Tanya mama ke wanita ini. Ia mengangguk. Mama mempersilahkan mereka makan. Tidak ada pembahasan berarti saat makan, aku hanya mendengarkan obrolan mama dan pria ini seputar kerjaan.

Meja makan sudah kosong. Mama masih sibuk di pantry.

"Dara kelas 2 SMA ya?" Tanya pria ini. Aku mengangguk.

Don't Leave Me AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang