Aku tidak tahu persis apa yang dipikirkan dara. Ia selalu muncul tiba-tiba. Aku tidak pernah memberitahu kantorku, tapi tiba-tiba dia sudah muncul diruanganku pagi ini.
"Kamu gak kerja?" Tanyaku, aku heran melihatnya yang memakai pakaian santai.
"Aku udah kaya" jawabnya, aku mendengus. Anak ini kembali ke setelan lama, namun di modif menjadi lebih menyebalkan.
"Kenapa ruanganmu berantakan sekali" keluhnya. Ia berjalan memutari ruanganku.
"Aku baru punya waktu luang hari ini"
"Jendela harus dibuka agar udara masuk!" Dara hendak membuka jendela diruanganku.
"Aku pakai AC" jawabku, ia mengurungkan niatnya.
"Tetap saja sesekali kamu butuh udara yang alami. Ah, ayo ikut aku!" Dara menarikku, membawaku lagi tanpa menunggu persetujuanku.
Dara membawaku ke taman kota. Kami jalan beriringan dan berhenti di bawah pohon besar.
"Ayo duduk" ajaknya. Kursi panjang ini terasa sangat luas, hingga aku dan dara duduk berjauhan.
"Hmm udaranya sejuk" Dara menutup kedua matanya.
"Kamu gak ada kegiatan hari ini?" Tanyaku memastikan, dara menggeleng.
"Aku gak tahu mau apa selain nulis"
"Tapi aku ada kerjaan dar" keluhku
"Kenapa gak nolak dari tadi?" Ia menatapku, aku mengalihkan pandanganku.
"Entahlah" jawabku.
"Aku bosan auri" ujarnya. Ia bergerak mendekat meletakkan kepalanya di pangkuanku.
"Kamu ngapain?" Protesku sedikit kaget
"Sebentar saja, bisa kamu bacakan ini untukku?" Dara menyodorkan ipad mini
"Apa ini?"
"Novel keduaku, aku butuh banyak energi buat lanjut nulisnya"
Aku menatap dara yang tersenyum, ia menutup kedua matanya. Walau ragu, aku mulai membacakan kalimat per kalimat yang ia tulis disana. Aku merasa gugup ketika merasa angin dan gesekan daun di sekitar kami menjadi musik pengiringku dalam membaca. Wajahku memanas setelah selesai membaca, aku memandangi wajah dara yang sangat manis.
"Bagus, aku selalu suka dengan suara kamu" ujarnya. Dara membuka matanya, mata kami bertemu dan terpaku cukup lama.
"Gawat" katanya tiba-tiba
"Kenapa?" Tanyaku
"Kalau terlalu lama saling tatap begini, mungkin aku akan menciummu"
Bola mataku membesar, aku kaget dan malu dengan ucapan dara. Aku memalingkan wajahku dan sontak berdiri membuat dara terjatuh ke tanah.
"Kyaaa auri" pekiknya. Aku buru-buru membantunya berdiri dan membersihkan pakaiannya.
"Sorry" ujarku. Aku membantu dara berdiri.
"Kamu udah sarapan?" Tanyanya
"Sudah"
"Huft, kenapa kamu selalu udah makan?"
"Ini udah jam berapa dara, orang yang bekerja pasti sudah sarapan"
"Ah, aku gak pernah kerja. Harap dimaklumi ri, aku bangun dan tidur sesukaku"
"Kalau begitu tolong dimaklumi juga wahai gadis kaya raya, aku butuh kerja untuk makan" ujarku. Aku berjalan melewati dara.
"Tunggu" dara mendahuluiku dan berhenti tepat di depanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Leave Me Alone
Aventura(GxG) kamu tidak akan tahu, bagaimana kehidupanmu ke depan. siapa yang akan kamu temui & kamu tinggalkan. siapa yang akan kamu cintai dan kamu benci. aku bahkan tidak menyangka, ketika aku iri dengan temanku yang punya orang spesial, tuhan pertemuka...