Langit pagi ini cerah. Aku duduk menikmati suasana puncak. Kicauan burung, belaian angin, aku merasakan hangatnya. Aku tersenyum membaca part akhir dari cerita yang aku baca. I get tachycardia when I'm with you . Cerita ini menarik perhatianku sejak seminggu lalu. Aku hanyut dalam kisah mereka, seorang bos cantik dengan asistennya yang cantik pula.
Yeah. Aku sudah banyak mencari tahu bagaimana perasaan dua wanita ketika jatuh cinta. Itu tidak terasa aneh, ketika cinta memenuhi hatimu maka dirimu hanya akan tertuju padanya, tak ada yang menarik bagimu selain bersamanya.
"Dar, ayo sarapan!" Aku menoleh ke amel yang teriak memanggilku dari depan villa. Aku memghampiri mereka. Sejak kemarin kami menginap di villa ini. Setelah berkutat dengan ujian akhir sekolah, tentu kita butuh ketenangan.
"Lo coba ini deh masakan gua, enak banget" ujar amel meletakkan lauk ke piringku.
"Terima kasih" ucapku. Aku dan kedua sahabatku bercerita banyak hal. Setelah jarang main karena persiapan ujian, sekarang kita luangin waktu buat qualitu time.
"Dar, gimana?, belum ada pengumuman?" Tanya amel.
"Belum nih, gua juga masih nunggu. Gua takut banget kalau gak lolos"
"Lo punya plan B kan?" Tanya rina. Aku mengangguk pelan. Namun aku berharap plan A ku berhasil.
"Kalian mau daftar dimana?, mau coba negeri dulu gak?" Tanyaku.
"Gua males deh ujian, gua gak akan lulus udah di negeri" ucap amel dibarengi ketawa rina.
"Sama, gua juga" sahut rina. Aku tertawa dengan kejujuran mereka.
"Dari pada buang-buang tenaga dan capekin otak gua" ucap amel. Kedua sahabatku emang kurang tertarik dengan akademi, ujian akhir ini saja mereka banyak ngeluhnya.
"Kuliaj dimana aja bagus, yang penting ada kemauan untuk kembangin diri" kataku.
"Nah, ini bener nih. Lo emang sahabat yang paling ngertiin kita" ujar rina.
"Lo juga jangan patah semangat. Lo itu pinter, jauh banget sama kita. Kita bakal selalu dukung lo" rina menepuk pundakku. Aku tersenyum mengangguk meyakinkan diri bahwa aku bisa.
Sore harinya kita kembali ke kota. Aku menyetir di bawah guyuran hujan dan jalanan yang macet. Kedua sahabatku sudah tidur. Suara wiper menemaniku. Oh iya, aku sudah mendapatkan lisensi mengemudiku. Karena mobil mama nganggur sejak auri pergi, akhirnya aku yang memakainya ketika aku mendapatkan KTP ku.
Ah auri, aku juga selalu bertanya sedang apa dia, bagaimana kabarnya, secantik apa dia sekarang, dan banyak lagi yang ingin ku tahu darinya. Namun itu semua hanya ada dipikiranku. Tak pernah ku dapat apapun tentangnya dari siapapun termasuk mama papa.
"Terima kasih sayangku" ucap rina sebelum menutup mobil. Aku baru beres anter mereka pulang, kini aku harus segera kembali. Hujan sudah reda, namun jalanan masih padat. Aku sesekali bersenandung dan memainkan jariku di stir mobil.
Setelah 1 jam dari komplek amel rina. Aku pun tiba di apart. Aku tersenyum melihat mama yang menyambutku.
"Hai baby, kakak pulang nih" ucapku sambil berbisik dan mengelus perut buncit mama.
Yah, aku akan punya adik. Kandungan mama sudah 24 minggu. Aku excited menyambut kelahiran mama, aku juga tak sabar bertemu adikku nanti.
"Udah makan belum?, mama ada masak pancake, mau?" Ucap mama. Aku mengangguk.
"Ya udah kamu istirahat, nanti mama anter ke kamar"
"Terima kasih ma" aku masuk kamar dan merebahkan tubuhku. Lelah setelah berapa jam menyetir. Aku meraih laptop di meja dan membukanya. Apakah ada email yang masuk?. Benar saja, mataku yang sayu kembali terang ketika ada beberapa email masuk. Aku menarik napas dalam, berdoa dalam hati sebelum membuka email.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Leave Me Alone
Aventura(GxG) kamu tidak akan tahu, bagaimana kehidupanmu ke depan. siapa yang akan kamu temui & kamu tinggalkan. siapa yang akan kamu cintai dan kamu benci. aku bahkan tidak menyangka, ketika aku iri dengan temanku yang punya orang spesial, tuhan pertemuka...