Advika Auristela
Sarah, emily, ronald mengajakku pergi camping. Kami membicarakannya malam itu. Aku bilang akan membawa dara bersamaku, mereka pun setuju.
Aku termenung di kelas ketika dosen tak ada, kedua temanku sedang keluar membeli makanan. Aku memikirkan dara, ia tiba-tiba saja mendiamkanku. Ia cuek padaku, padahal aku menjaganya semalaman. Dara jarang sakit, aku panik ketika tengah malam ia mengerang kesakitan. Tubuhnya panas dan wajahnya pucat.
"Kamu mau langsung pulang?, gak ikut kita?" Tanya emily ketika kelas sudah berakhir.
"Aku harus pulang, dara lagi sakit"
"Dara sakit?"
"Hmm, demam tinggi"
"Btw ri, kamu inget kan apa yang terjadi malam kemarin, dara dan ronald?"
"Kejadian apa?" Tanyaku. Aku tak mengingat apapun. Aku hanya ingat mereka minum di bar seperti biasa, dara datang bersama agatha.
Aku terkejut mendengar penjelasan emily. Pantas saja dara mendiamkanku.
"Lalu ronald bagaimana?" Tanyaku, ya aku sedikit khawatir dengannya. Aku belum ada bertemu dengannya hari ini. Emily dan sarah menggeleng, mereka pun tak tahu.
Aku singgah membeli makan malam. Aku tak ada mood untuk masak. Ku atur napas dan ekspresiku ketika akan masuk apart. Aku tersenyum lebar pada dara yang sedang nonton tv.
Aku sedih ketika ia menolak ciumanku dan mendorongku dengan keras. Aku tahu ia marah, namun ia tak ada bahas apapun padaku.
".....orang yang sangat mencintaimu, ronald" Hatiku semakin sedih mendengarnya, suara dara bergetar. Ia berbicara tanpa menatapku. Aku gelisah menunggunya pulang sampai ketiduran.
Aku terbangun dengan suara alarm. Aku merasa senang menyadari aku tidur dalam pelukan dara. Aku mempererat pelukanku dan menciumnya, ia pun terbangun.
"Kamu gak kuliah?" Tanyanya dengan suara berat.
"Aku mau berangkat bareng kamu" kataku manja.
"Jam berapa sekarang?"
"Jam 07.00"
Dara beranjak duduk, aku mengikutinya. Aku menatapnya yang masih ngulet, menguap dan mengucek mata. Ku perbaiki rambutnya yang berantakan.
"Ayo mandi bareng!" Kataku. Dara kaget, wajahnya memerah. Ia sontak berdiri.
"No, aku mandi dulu" Dara bergegas ke kamar mandi. Aku tertawa melihat dara malu.
Setelah turun dari bus, dara berjalan beberapa langkah di depanku. Ia jalan menunduk, aku memperhatikan gelagatnya. Aku mensejajarkan langkahku dengannya, ku genggam erat tangan dara. Ia menatapku.
"Teman-teman ajak aku camping weekend nanti. Aku bilang, aku akan bawa kamu. Kamu mau?" Aku memberanikan diri mengajak dara. Aku tahu pasti akan terasa canggung mengingat kejadian malam itu.
"Ronald?" Tanyanya.
"Ikut, tapi kalau kamu keberatan aku bisa batalin ke sarah & emily" aku akan lebih utamain perasaan kekasihku, ia pasti masih punya beban di hatinya. Aku juga masih menunggu dara bahas masalah itu denganku, aku tak tahu apa yang membuatnya diam. Harusnya ia meluapkan emosinya padaku.
"Ok, tapi aku ajak agatha ya" ujarnya. Aku mengiyakan. Kami pun berpisah seperti biasa di depan gedung kuliahnya. Aku lega dara tidak diam dan cuek seperti kemarin.
*****
Kami berkumpul siang ini di rumah emily. Kami menunggu Ronald, tak lama ia datang dengan membawa van yang muat untuk kita semua. Selain agatha, ternyata ada jason sahabatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Leave Me Alone
Adventure(GxG) kamu tidak akan tahu, bagaimana kehidupanmu ke depan. siapa yang akan kamu temui & kamu tinggalkan. siapa yang akan kamu cintai dan kamu benci. aku bahkan tidak menyangka, ketika aku iri dengan temanku yang punya orang spesial, tuhan pertemuka...