Dua minggu lagi Aku akan melaksanakan ujian akhir. Hari-hariku semakin sibuk dengan belajar. Persiapanku sudah lebih jauh dari cukup.
Dara selalu menemaniku. Walau aku banyak menghabiskan waktu di perpustakaan, dara tetap disampingku. Sesekali ia membawa amel dan rina, walau akhirnya mereka tertidur dan buku yang mereka pegang nganggur.
Hubungan dara dan abri juga sudah berakhir. Dara tidak mengalami masa galau seperti orang kebanyakan. Ia masih sama seperti dara yang aku kenal, ceria dan berisik. Namun berbeda dengan abri, aku masih mendapatkan tatapan sinis jika tidak sengaja bertemu dengannya.
Dara meyakinkanku, bahwa tak perlu menggubris apapun cerita tentang dirinya dan abri. Hari-hariku bersama dara pun semakin baik, komunikasi juga semakin baik ditiap waktu.
Selain persiapan ujian. Aku juga sibuk mencari tempat untuk pendidikanku selanjutnya. Banyak tempat yang menarik perhatianku. Namun aku sudah memilih beberapa dan mendaftar. Semoga saja mereka menerimaku menjadi mahasiswa disana.
"Ri, masih belajar?" Aku menoleh pada dara yang duduk di depan komputernya.
"Kenapa?"
"Aku bosen"
Aku menaikkan alisku, menunggu lanjutan kalimat dara.
"Mau keluar gak?"
"Kemana?"
"Beli es krim" ucapnya. Aku mengangguk. Dara tsrsenyum dan langsung berdiri. Dara memakai hoodienya, ia juga memberi jaket untukku.
Kami hanya pergi ke bawah apart, ada minimarket disana. Setelah memilih apa yang kami mau dan membayar, kami tak langsung ke atas. Dara mengajakku duduk di taman. Selain kami ada beberapa orang disana.
Kami duduk di ayunan menikmati es krim. Sedikit berayun menikmati suasana malam.
"Ri, setelah ini mau lanjut kuliah dimana"
Aku tahu suatu hari pertanyaan ini akan keluar dari dara. Namun aku sungguh tak berharap secepat ini. Aku sendiri belum tahu akan kemana setelah lulus.
"Masih lihat peluang" jawabku
"Lihat peluang dimana?. Universitas yang keren pastinya, di bandung ada kok. Jakarta juga bagus" ucapnya.
"Iya, nanti aku coba daftar"
"Lo gak akan ke luar negeri kan?" Tanyanya lagi. Aku menggigit bibir bawahku.
"Gua bakal sedih banget kalau lo balik ke luar negeri" dara manyun, ia menatapku dengan wajah sedihnya.
"Semoga ada peluang gua kuliah disini ya" kataku. Dara tersenyum lebar.
"Pokoknya lo gak boleh tinggalin gua"
Aku tersenyum padanya.
Setelah 1 jam di luar. Kami kembali ke apart. Mama dan papa sepertinya sudah tidur.
"Ri, besok mau ikut motoran gak?"
"Motoran?"
"Iya, ke puncak naik motor sama amel rina"
"Besok kan sekolah"
"Pulang sekolah langsung gas"
"Pakai motor siapa?"
"Amel dan rina"
"Izin ke mama papa gimana?"
"Tenang"
Dara tampak sibuk dengan hp nya. Mungkin ia sedang chatingan bersama dua sahabatnya.
Sarapan pagi ini menjadi tempat dara izin ke mama, kebetulan papa sedang di luar kota. Aku hanya diam mendengar mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Leave Me Alone
Aventura(GxG) kamu tidak akan tahu, bagaimana kehidupanmu ke depan. siapa yang akan kamu temui & kamu tinggalkan. siapa yang akan kamu cintai dan kamu benci. aku bahkan tidak menyangka, ketika aku iri dengan temanku yang punya orang spesial, tuhan pertemuka...