65. sixty Five

4.6K 242 47
                                    

"Ekhem, ini kantor nyonya auri, bukan kamar" ujar emily mengagetkanku dan dara. Aku segera turun dari pangkuan dara, memperbaiki kancing kemeja bagian atasku, dan memperbaiki rambutku.

"Minimal kunci pintu deh, aku tahu kalian berdua dimabuk cinta" omel emily sebelum menutup pintu ruanganku. Aku dan dara tertawa cekikikan sepeninggal emily.

Aku dan dara kembali menjadi sepasang kekasih, kami saling berjanji tak akan mengulangi yang lalu. Berjanji akan bahagia dan bertahan dengan segala rintangan.

Sahabatku emily dan sara menyambut senang kabar ini, mereka mendoakan dan berharap yang terbaik akan hubungan kami.

Papa suhan dan erick senang mengetahui hal ini. Papa suhan melepas dara yang ingin tinggal denganku. Namun kami tak lagi di apart yang lama, dara membeli apart yang lebih luas dan berada di lantai atas, pemandangan apart juga menghadap ke harbour. Terlihat cantik dari sana.

Papa suhan juga mulai mengenalkan dara posisinya kelak di perusahaan. Walau dara masih terlihat enggan, ia tetap berusaha belajar bisnis perlahan. Ia masih sesekali jadi bintang iklan, terutama produk dari perusahannya. Sedangkan aku masih tetap bekerja di perusahaan papa emily, aku menyukai profesiku.

Mama, bereaksi teduh dengan kabar hubungan kami. Mama lebih banyak menasehati kami, mama selalu bilang agar kami bertanggung jawab dengan keputusan hidup yang kami pilih. Lalu kenzo?, ah dia semakin menggemaskan, kami merindukan adik kecil kamu.

Papa andrea. Aku menatap dokumen kosong yang akan aku ketik. Aku akan menyampaikan isi hati dan pikiranku ke papa. Namun sudah 1 jam berlalu, aku tak dapat memulai kata apapun.

Aku mondar mandir diruangan, berpikir memulai dengan kalimat apa. Aku kembali duduk menatap layar, menarik napas dalam dan mulai mengetik.

"Halo pa. Papa apa kabar?, aku kangen sama papa. Bagaimana kerjaan papa?, proyeknya berhasil kan?.

Pa, film auri sukses. Nanti auri kirim ya link buat nontonnya. Film auri juga dapat penghargaan, walau gak banyak tapi auri senang.

Pa. Terima kasih ya, papa selalu berjuang buat auri. Auri tahu pasti gak mudah besarin anak yang bukan anak sendiri, apalagi anak seperti auri.

Maaf ya pa, auri gak pandai menunjukkan rasa cinta kasih sayang auri ke papa. Auri sangat mencintai dan menghormati papa, auri bangga punya papa

Pa. Selama hidup, auri hanya punya papa. Kasih sayang yang auri dapat pun cuma dari papa. Bukan itu kurang, tapi cinta yang auri dapat setelah dewasa itu berbeda. Seperti papa yang jatuh cinta ke mama, begitu juga auri jatuh cinta ke dara.

Auri tahu papa marah, papa kecewa, atau mungkin papa jijik. Tapi pa, auri bahagia pa. Sampai sekarag, cinta auri dan dara gak berkurang sedikitpun, malah semakin tumbuh dan tumbuh.

Pa, bisa percaya auri sekali ini?. Auri gak pernah melanggar ucapan papa, auri selalu turutin mau papa. Sekali ini pa, bolehkan auri memilih yang terbaik untuk auri.

Jika suatu saat nanti auri dan dara harus menyesal dengan pilihan ini. Kami akan tanggung resikonya, kami akan bertanggung jawab.

Sekali lagi, auri minta maaf dan berterima kasih banyak ke papa.

Auri dan dara sayang papa
Auri dan dara tetap anak papa

Aku kembali membaca yang aku ketik. Lalu aku mengirimkan email ke papa. Aku sedikit gugup, namun lega.

"Sayang, aku gak bisa jemput kamu. Ketemu dirumah ya". Aku tersenyum membaca pesan dara. Aku bergegas menutup laptop, membereskan meja dan keluar dari kantor.

Don't Leave Me AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang