4. Four

3.1K 281 10
                                    

"Ma, aku pulang" aku berteriak. Aku melihat mama sedang di dapur menyiapkan makanan. Aku juga melihat om andrea disana membantu mama. Aku tersenyum melihat wajah mama yang ceria.

"Hai sayang" jawab mama menghampiriku.

"Loh, auri mana?" Tanya mama. Aku mengerutkan keningku.

"Emang belum pulang ma?" Tanyaku. Mama terpaku.

"Dar, kalau auri udah dirumah mama gak akan nanya kamu" nada bicara mama mulai aneh. Aku menggigit bibirku.

"Gak pulang bareng?" Tanya om andrea. Aku menoleh ke arah pintu kamarku.

"Gak ada janjian pulang bareng" jawabku

"Dara. Terus tadi perginya bareng gak?" Tanya mama, aku ragu menjawab pertanyaan ini.

"Mmm... bareng kok ma"

"Terus kenapa pulangnya gak bareng?" Tanya mama lagi.

"Halo, kamu dimana ri?"

Aku dan mama menoleh ke om andrea yang sedang menelpon auri.

"Ok, sebentar. Kamu tunggu disana. Papa jemput" om andrea melepas celemeknya, mencuci tangan dan mengambil kunci mobil. Mama mengikuti om andrea. Aku berdiri mematung melihat mama dan om andrea yang pergi.

Aku duduk di depan komputerku dengan gelisah. Aku menunggu mereka pulang. Aku melirik hpku. Aku merasa menyesal tidak punya nomor auri. Aku menggigiti ujung kukuku dengan cemas.

Aku mendengar suara pintu terbuka. Namun aku tak beranjak, aku takut mama memarahiku. Benar saja, mama memanggilku, namun aku tak menyahut. Aku masih duduk.

"Kamu, mama panggil malah diam aja" kesal mama dari balik pintu kamarku. Aku menunduk. Mama menutup pintu kamar, mama duduk di tepi ranjang lalu memutar kursiku menghadap mama.

"Lihat mama!" Kata mama tegas. Aku mengangkat perlahan kepalaku.

"Kamu kenapa bohong?, kamu tahu kan mama paling gak suka kamu bohong"

Aku meremas jari jemariku. Aku gugup menjawab mama yang sedang marah.

"Sorry ma" ucapku pelan.

"Kamu harus minta maaf sama auri"

"Kenapa?"

"Ya karena kamu udah jahat sama auri" jawab mama semakin kesal. Aku tak terima dengan usulan mama.

"Salahku dimana ma?"

"Kamu mama suruh berangkat naik taxi. Kamu ngerti gak?, itu agar kamu dan auri aman sampai sekolah. Mama gak masalah kamu mau bandel gak nurutin kata mama, tapi jangan bawa auri. Auri itu baru di bandung, dia juga gak pernah naik ojek seperti kamu"

"Tapi kan auri bukan anak kecil ma, dia bisa pergi naik taxi, kenapa pulangnya gak bisa?" Aku masih berusaha membela diriku.

"Masih aja ya kamu ngerasa bener" mama beranjak dari duduknya, menatap tajam padaku. Aku membuang wajahku, aku juga marah.

"Mulai besok pergi dan pulang harus bareng!" Ucap mama sebelum meninggalkanku.

"Gak, aku mau naik ojek aja" jawabku. Mama kembali membuka pintu kamar

"Mama bakal kurangin uang saku kamu ya dar" ancam mama. Aku menoleh ke mama.

"Terserah" jawabku. Aku beranjak dari dudukku mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi.

Usai mandi aku berbaring memainkan hp ku. Perutku terasa lapar, namun aku tak berniat untuk keluar. Aku masih kesal dengan mama, apalagi auri. Aku memilih tidur.

Don't Leave Me AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang