28. TwentyEight

2.2K 225 10
                                    

Davita Danurdara

Tubuhku terasa segar setelah mandi. Main basket, mandi air hangat lalu disambut suhu kamar yang adem membuat tubuhku nyaman.

Aku naik ke kasur, berbaring di samping auri yang membaca novelnya. Aku memperhatikan auri dari samping. Akhir-akhir ini auri lebih diam, ia mmebaca novelnya. padahal ia sudah tidak ujian, ia juga tak ada kesibukan, apakah ia tak bosan jika diem saja.

"Ri, kuliah lo gimana?. Jadi mau lanjut dimana?" Tanyaku.

"Masih nunggu"

"Lama banget, sebentar lagi bukannya ujian masuk ya?,. Lo bukannya daftar beasiswa?" Tanyaku lagi. Auri mengangguk.

"Ada yang lolos kan?" Aku penasaran auri akan lanjut dimana. Bandung, atau ia akan merantau ke jakarta. Tapi aku yakin auri akan pilih jakarta, disana ada kampus favorite orang-orang termasuk aku.

"Nanti gua kasih tahu lo kalau udah ada kabar baik" jawab auri. Aku mengangguk.

"Ke bali yuk!" Ajakku. Auri menoleh padaku.

"Gua ada tabungan, gua rencana mau pakai buat liburan nanti lulus sekolah. Tapi karena ada lo, gua mau pergi sama lo" jelasku. Auri masih diam. Ia menutup novelnya.

"Gua gak ada kepikiran mau liburan"

"Ayolah, lo kan libur panjang. Masa mau diem aja di kamar" aku masih berusaha mengajaknya pergi.

"Ijin ke papa mama bagaimana?"

"Tenang, gua yang bakalan ijin" kataku. Aku tersenyum ketika auri mengangguk. Auri kembali membuka novelnya. Aku bergerak merapatkan tubuhkan ke auri.

"Gua mau dibacain!" Ucapku. Aku memeluk lengan auri layaknya guling. Auri mulai membaca dengan suara lembutnya, aku menyukai suara ini. Auri cocok sebagai pembaca cerita. Aku menutup mataku, bersender di bahu auri. Aku pun tertidur.

*****
Minggu pagi ini mama dan om andrea tak ada kesibukan. Mereka asik ngobrol di ruang depan. Auri juga duduk disana menonton TV. Aku yang baru saja selesai mandi pun bergabung. Auri menggeser duduknya memberi tempat untukku.

"Ma, minggu depan long weekend" kataku. Mama dan om andrea menoleh padaku.

"Kenapa?, mau ajak mama papa jalan- jalan?" Tanya mama, aku menggeleng cepat.

"Mau liburan berdua sama auri ke bali"

"Bali?" Mama memgerutkan keningnya, mama menggeleng cepat.

"Jauh banget, kamu libur cuma 3 hari"

"Jumat dara pulang cepat ma, sorenya bisa langsung berangkat. Senin sore balik deh ke bandung" kataku. Mama tetap menggeleng. Aku menoleh ke auri yang tersenyum tipis. Ah, mama sepertinya sedang susah dibujuk. Aku beralih ke om andrea.

"Om, dara boleh ya liburan sama auri" pintaku lagi.

"Dara, mama kan udah bilang gak!" Mama menekan tiap katanya. Aku menundukkan kepalaku. Auri menyentuh jari tanganku dan menggenggamnya. Auri menggeleng padaku seolah memintaku untuk berhenti.

"Kamu rencana berangkat kapan ri?, kalau gak mengganggu persiapan kamu, gak masalah kalau mau pergi dengan dara" om andrea bersuara.

"Gak usah pa, nanti repot aurinya. Belum urus visa, belum persiapan berkas dari sekolahnya" balas mama

"Gak apa ma, biarin mereka liburan dulu sebelum auri berangkat" jawab om andrea.

Aku mengerutkan keningku. Bahas apa lagi ini.

"Auri mau berangkat kemana om?" Tanyaku. Om andrea dan mama menatapku, mereka juga kelihatan bingung.

"Kuliah dong sayang, emangnya auri ke sydney mau apa selain kuliah" jawab mama.

Don't Leave Me AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang