Weekend ini mama ajak kita liburan singkat ke puncak. Auri tampak excited, ia bilang ini dunianya. Aku yang lebih suka keramaian pun tidak seexcited auri.
Mama sudah sibuk dari malam menyiapkan keperluan kita. Mama juga repot mengurusi pakaian yang akan auri bawa. Semenjak ada auri, mama lebih ekstra memperhatikannya. Aku paham karena auri memang membutuhkan perhatian lebih dari mama. Aku sudah terbiasa mengurus diri sendiri.
"Dar jangan lupa jaket kamu, yang tebal" mama mengingatkanku sebelum keluar kamar.
"Iya ma, bawel ih" ucapku. Mama pergi membawa koper dari kamar kami.
Subuh ini rumah yang biasanya masih tenang jadi gaduh. Kita berangkat lebih pagi menghindari macet. Apalagi ini long weekend. Aku menguap lebar ketika di mobil. Di luar masih gelap. Mama membagikan minuman hangat padaku dan auri.
"Ma, selimutku mana?" Tanyaku
"Sayang, ini mobil papa. Selimut kamu kan di mobil mama" jawab mama. Ah aku baru ingat, aku menghela napas pelan.
"Nih" auri menarik selimut yang ia pakai, ia menutupi kakiku dengan selimut itu. Aku pun menggeser dudukku lebih dekat ke auri agar kita bisa pakai selimut ini berdua.
Aku memasang earphoneku. Perjalanan masih jauh, aku akan tidur. Karena jalanan masih gelap, tak ada pemandangan yang bisa dinikmati. Aku bersender.
"Boleh denger juga gak?" Auri menunjuk earphoneku. Aku sedikit kaget, aku tidak pernah melihat auri mendengarkan musik. Aku memberi sebelah earphoneku. Auri mendekatkan kepalanya hingga jarak kami semakin tipis. Aku mencium aroma rambut auri. Darahku berdesir.
Aku dan auri berdiam di posisi ini. Tiba-tiba. Dug. Kepala auri jatuh di bahuku. Aku menegang dan tak bergerak. Jantungku berdegup. Aku melirik auri, matanya terpejam. Apakah auri tertidur??. Aku memilih membiarkan auri di bahuku, aku pun ikut menutup mataku hingga tertidur.
Cekrek... suara ini mengagetkanku. Aku membuka mataku, dan memperbaiki posisiku. Aku lupa auri bersandar dibahuku. Tentu saja auri kaget dan terbangun akan gerakanku.
"Ah sorry" ucapku pada auri. Aku melihat ke luar. Hari sudah terang. Sudah jam 07.00 sepertinya sebentar lagi sampai karena jalanan tampak sudah memasuki jalan kecil perkampungan.
Aku mengerutkan keningku ketika mama cekikikan memperlihatkan layar hp ke om andrea. Drrtt... hp ku bergetar. Aku membuka hp dan melihat pesan masuk dari mama. Aku membuka sebuah gambar yang mama kirim.
"Mama" pekikku melihat foto itu. Auri yang tidur dengan anggun dan cantik, aku yang tidur dengan menganga dan wajah tak karuan.
"Ih mama, jelek banget" pekikku. Auri tertawa pelan sambil melihat layar hp nya. Aku menatap tajam ke auri. Auri pun terdiam menahan tawanya.
"Foto terbaik ini sayang, terlihat perbedaan yang mencolok, satu kelakuan mirip papa, satu mirip mama" ucap mama masih dengan tawa bahagianya melihat foto itu. Aku sangat malu melihatnya.
Mobil memasuki perkarangan sebuah villa. Pemandangannya sangat bagus, aku bisa melihat dengan jelas gunung dan hamparan hutan hijau serta oemukiman warga dari atas sini.
Aku meregangkan tubuhku setelah keluar mobil. Aku menghirup udara dalam-dalam. Udaranya segar sekali. Mama dan om andrea disambut pemilik villa dan mengobrol. Mereka juga membantu membawakan barang ke villa.
Aku masih di luar villa duduk menikmati pemandangan di depanku. Semilir angin membelai lembut wajahku. Aku bisa mencium aroma rumput dan tanah basah, aku juga mencium aroma masakan.
"Dara, sarapan dulu" teriakan mama mengagetkanku. Aku berbalik melihat mama yang sedang menyusun makanan di meja di depan villa. Aku segera menghampiri mama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Leave Me Alone
Aventura(GxG) kamu tidak akan tahu, bagaimana kehidupanmu ke depan. siapa yang akan kamu temui & kamu tinggalkan. siapa yang akan kamu cintai dan kamu benci. aku bahkan tidak menyangka, ketika aku iri dengan temanku yang punya orang spesial, tuhan pertemuka...