Aku bersama rina mengambil makan siang di tenda dapur umum yang didirikan panitia. Aku memilih makanan untuk auri.
"Dar, lo itu cocok loh sama kak auri"
"Maksud lo?"
"Kalau lo berdua pacaran gua sih yes"
"Gila lo"
"Semua lo anggap gila dar, jangan nutupin hati lo. Coba deh lo buka sedikit, pasti lo paham perasaan lo ke kak auri spesial" rina mengedipkan matanya padaku. Aku menghela napas dan menggeleng.
"Makanan tiba" teriak amel melihatku dan rina datang. Aku melempar senyum manisku pada dara, ia membalasnya tipis. Ku letakkan makanan auri, lalu ku duduk di depannya.
"Terima kasih sahabatku" ucap amel.
"Kak auri suka camping?" Tanya rina.
"Pengalaman pertama, lumayan sih" jawabnya.
"Cuacanya cerah, semoga dua hari ini gak hujan seperti tahun lalu" ucap rina. Aku setuju, aku berharap dua hari ini jadi hari yang berkesan. Apalagi ini pengalamam pertama auri.
Usai makan aku mengajak auri bersantai. Ku bentangkan kain dibawah pohon. Aku berbaring disana, sedangkan auri duduk membaca novelnya.
"Baca novel apa?, romantis, horor, misteri,,,"
"Romantis" sela auri
"Bisa bacain gak?, gua mau dengar" pintaku.
"Gua udah baca setengah buku" auri menunjukkan halaman bukunya.
"Gak masalah, gua cuma mau dengar suara lo" ucapku. Auri menatapku, aku sedikit mendongak menatap auri.
"Please!" Pintaku. Aku memang ingin mendengar suara auri. Sudah lama ia membisu, mendiamkanku. Auri mulai bersuara membaca novelnya, aku tersenyum tipis. Ku pejamkan mataku. Suara lembut auri dan belaian angin membuatku mengantuk. Aku hanyut dengan suasana.
Aku merasa hangat di pipiku. Aku membuka mataku. Sekitarku tampak asing, aku seperti berada di lapangan bunga. Aku berdiri berbalik memutar tubuhku melihat sekeliling, hanya ada aku. Auri dimana?. Bukankah auri tadi disampingku. Aku panik. Aku berlari meneriaki nama auri, sepanjang berlari aku hanya bertemu bunga dan bunga. Sepertinya lapangan ini tak ada ujungnya.
"Dara!"
Aku berbalik. Auri berdiri disana dengan senyum manisnya. Ia bersinar dengan dress putih, rambut yang terikat kebelakang menyisakan poni. Aku berlari menghampirinya.
"Lo kemana aja sih, gua nyariin lo" kesalku. Auri masih tersenyum, ia menyentuh pipiku dengan lembut. Auri mendekatkan wajahnya padaku, ia menciumku. Bibir lembutnya membuatku merinding. Auri melepas bibirnya dan kembali tersenyum. Ia berbalik dan pergi. Aku berusaha meraih tangan auri, namun tanganku kaku tak bisa bergerak, aku mencoba melangkah, kakiku juga seperti terbenam. Aku tidak bisa bergerak sama sekali.
"Auri" panggilku. Namun suaraku serak bahkan berangsur hilang. Aku panik, ada apa denganku. Aku berontak bergerak kanan dan kiri, berusaha berteriak memanggil auri yang semakin jauh. Aku semakin panik ketika auri hilang dari pandanganku.
"AURI!!!"
Aku berteriak kencang. Tiba-tiba saja badanku bisa bergerak. Jantungku rasanya berdegup kencang, napasku terengah menoleh kanan dan kiri.
"Dar lo kenapa?"
Aku menoleh ke kanan. Auri berlutut di sampingku. Aku mengerutkan keningku, auri mengenakan baju hitam bukan putih. Aku melihat sekeliking, tak ada taman bunga. Aku mimpi.
Aku duduk bersandar di pohon. Auri memberiku minum.
"Lo mimpi buruk?" Tanya auri, ia tampak khawatir. Aku diam mengingat mimpiku, aku ingat auri menciumku lalu menghilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Leave Me Alone
Przygodowe(GxG) kamu tidak akan tahu, bagaimana kehidupanmu ke depan. siapa yang akan kamu temui & kamu tinggalkan. siapa yang akan kamu cintai dan kamu benci. aku bahkan tidak menyangka, ketika aku iri dengan temanku yang punya orang spesial, tuhan pertemuka...