Chapter 2 : The Beginning

483 27 2
                                        

"Okaayyy...nicceee"

Klik..klik...

"Nice Kim Seokjin....sekali lagi." Sang fotografer tak henti - hentinya memuji keindahan pria di hadapannya.

Klik...klik...klik....

"Andddd that's a wrap for todayyy." Lanjutnya sambil berjalan menghampiri pria berbahu lebar dan berparas cantik itu.

"Maaf harus memanggilmu sepagi ini Seokjin-ssi." Ujar sang fotografer.

"Ah..tidak apa - apa." Model itu melambaikan tangannya dan tersenyum manis.

"Aku sedikit kesulitan mengarahkan gaya Hoseok-ssi..dia terlalu ceria untuk majalah Winter Collection kami." Fotografer Han merangkul bahu Seokjin sambil berjalan menuju model yang tengah dibicarakan.

"OoooooJiiiinnnnnnnn...." Jung Hoseok tersenyum lebar dan membuka kedua tangannya setelah mendengar pembicaraan mereka berdua.
"Betul kan apa kataku." Ujar fotografer Han kepada Seokjin.

Keduanya pun tertawa melihat tingkah Hoseok.

Fotografer Han terpaksa harus memanggil Seokjin jam 4 pagi untuk menggantikan sesi foto sahabatnya setelah berulang kali gagal mendapatkan ekspresi dan pose yang sesuai.

Hoseok sendirilah yang menyarankan untuk mengganti dirinya dengan Seokjin karena sahabatnya itu memiliki ekspresi yang lembut, ditambah parasnya yang cantik sebagai seorang pria.

"Kita sarapan sebelum pulang?" Ajak Hoseok setelah fotografer Han berpamitan meninggalkan mereka berdua.

"Aku sarapan di rumah saja Hoseok-ah...adikku tidak menjawab teleponku dari tadi malam..aku khawatir"

"Jungkookie?" "Mungkin dia sibuk dengan tugas kuliahnya?" Balas Hoseok berusaha menenangkan Seokjin.

"Semoga saja ya...aku akan mencoba meneleponnya kembali di jalan."

"Bye Hoseok-ah..." Seokjin melambaikan tangannya dan langsung bergegas menuju parkiran.

Ford F150 itu melaju keluar dari parkiran. Seokjin kembali menghubungi adiknya.

"Aishh...Jungkookieee...kemana kauu". Gumamnya sambil terus me-redial ponselnya.

"Hyuunggg...~~~~". Terdengar jawaban lemas dari seberang sana.

"Kookieeee....kau kemana saja? Hyung meneleponmu dari kemarin malammm..."

"Aku demam hyunggg...kemarin aku ketiduran hehee...ini baru bangun"

"Kau sakit? Kenapa tidak bilang? Aku kesana sekarang ya". Ujar Seokjin panik.

"Ah..hyung..hyung....tenang..tenang....aku sudah baikan kok" "Dua hari lalu aku bergadang main game hahahaha..."

"Jungkookiieeeeeeee.....kau membuatku khawatir setengah mati!" Teriak Seokjin dengan poutnya.

"Hyung....sekarang bibirmu pasti mengerucut lucu walapun sedang marah"

"Tidak lucu Jungkookieee". Seokjin cemberut walapun apa yang dikatakan Jungkook itu benar.

"Hyung..aku baik - baik saja...tenanglah..."

"Kita berada di kota yang berbeda Kookie...hyung tidak bisa menjagamu setiap hari..jangan buat hyung khawatir, okay..."

Hening....

"Iya hyung...maaf  yaa..."

"Shit!"
CKIITTTTT....BRUKKK...

"Hyungggg!!" "Hyung suara apa itu?" "Hyung jawab aku!"




"Kookieeee.....aku menabrak seseorang....." Suara Seokjin bergetar.

"Aku telepon lagi ya". Dan sambungan itupun terputus.

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang