Chapter 44 : I Don't Care

132 13 0
                                    




Lagi-lagi Seokjin meremas jari-jarinya.

Mobil itu telah parkir di tempat yang dijanjikan orang tuanya.

Sebuah restoran keluarga di atas bukit di pinggir kota.

Lumayan jauh dari tempat mereka.

Namjoon meraih jemari lentik itu dan menciuminya sambil tersenyum.

"Kau sudah siap?" Tanyanya lembut.

Seokjin mengangguk pelan.



"Hyung...."

"Apapun yang terjadi..jangan terbawa emosi okay..."

"Dan apapun keputusan mereka...aku sudah tidak peduli"

"Hanya hyung yang aku punya saat ini..."

Jungkook merangkulnya ketika mereka berjalan memasuki tempat tersebut.



"Silahkan tuan Kim..mereka sudah menunggu kalian di private room"
Seorang waiter menyapa mereka sopan di depan pintu masuk.

Seokjin melangkah cepat tak mengiraukan ucapan waiter tersebut.

Jungkook dan Namjoon mengikutinya di belakang.

Ia membuka pintu besar dengan kedua tangannya.

Seorang pria berjas rapi dan wanita yang usianya terbilang agak jauh lebih muda itu menunggu di kursinya masing-masing.

"Seokjin, Jungkook" Sapa pria itu dingin.

"Duduklah, kalian pesan saja jika lapar" Sang ibu menunjuk ke arah menu.

"Aku tidak lapar. Terimakasih eomma"

Seokjin menjawab dingin dan duduk di hadapannya.

Namjoon dan Jungkook pun duduk di sebelah kanan dan kirinya.

Suasana formal dan menegangkan itu sangat tidak nyaman di hati Namjoon.

"Kau tidak ingin mengenalkan kekasihmu Jin?"

"Appa..ini Namjoon kekasihku" Ia menjawab asal.

"Kim Namjoon"
Sapanya berdiri sambil mengulurkan tangan.

"Wow....seorang pria sejati" Ayah Seokjin ikut berdiri dan menjabat tangannya kuat.

"Kita langsung pada masalahnya" Ujar sang ayah tanpa basa-basi.

Percakapan dan beberapa penjelasan keluar dari mulut kedua orang tua itu.

Sesekali mereka beradu argumen.

Jungkook selaku adik hanya bisa terdiam.

Matanya tidak mau menatap kedua orang tuanya.

Seokjin yang selalu melerai mereka sementara Namjoon mengelus punggungnya jika suasana mulai panas.

Dan emosi Seokjin pun mereda.


"Kalian tahu..."

"Persetan dengan keputusan kalian.

Persetan dengan apa yang kalian rasakan terhadap diri kalian masing-masing"

Kalimat kasar yang diucapkan dengan tenang oleh Seokjin sontak membuat kedua pria di sebelahnya menoleh.

"Jika kalian mau bercerai.

Terserah.

Aku benar-benar tidak peduli"
"Asal kalian pergi dari kehidupan kami.

Jangan ganggu kami lagi dengan kesalahan-kesalahan kalian"

"Mengerti?" Seokjin mengakhiri kalimatnya dengan senyum sinis.Dan ia tetap tenang.

Namjoon bisa melihat tangannya gemetar di bawah meja.


"Ini tidak akan berakhir baik" Pikirnya.

"Baik jika itu maumu" Sang ayah menjawab singkat.

"Semoga kalian berbahagia" Seokjin menarik kedua tangan pria di sebelahnya.

"Ayo pergi" Ucapnya singkat.

Mereka pun keluar tanpa pamit.

Dan disitulah mereka kehilangan kedua orang tuanya.

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang