Chapter 18 : Miss You

178 14 0
                                    




Lima hari Seokjin harus menginap ke luar pulau untuk photoshootnya.
Lima hari itupun Namjoon merasa kehilangan.
Bahkan ketika ia bersama Jackson pun rasa itu tidak pernah ia alami.

"Hyunggg...bersabarlah...hanya 5 hari lhooo..." Jimin menonjok bahu Namjoon pelan.

"Jin hyung belum mengabariku hari ini Jimin-ah...bagaimana jika dia sakit"

"Astagaaa...ini baru dua hari"

"Jin hyung itu pria dewasa hyung...ia pasti bisa menjaga dirinya" Jimin tertawa melihat kegalauan kakaknya.



Malam itu Namjoon memberanikan diri untuk menghubungi Seokjin duluan.

Ia menunggu pria di seberang untuk mengangkat teleponnya.

Mencobanya lagi setelah beberapa kali tidak menerima jawaban.

"Seokjinnie...kau dimanaaa" Erangnya khawatir sambil membenamkan wajahnya di balik bantal.



Hari pun berjalan perlahan. Tiga hari berlalu tanpa kabar sama sekali.

Jimin harus memindahkan beberapa barang di rumah dan tokonya.

Meja kecil yang selalu dihantam oleh lutut Namjoon.
Tempat sendok yang selalu tersenggol dan jatuh dari meja dapur.
Beberapa hiasan bunga yang juga selalu menjadi korban tangan "dewa"nya.

"Hhhhhhhh......kuharap Jin hyung segera menghubungimu hyung...barang-barang di rumah ini bisa hancur jika kau melamun terus.."
Jimin menghela napas sambil membetulkan buket bunga yang telah patah hasil rangkaian kakaknya.

"Jangan lupa dengan pesanan tuan Lee, hyung...kita masih harus terus mengantarnya setiap hari Sabtu..."

"Aku tidak lupa Jimin-ah...maaf ya aku jadi seperti ini..." Namjoon mengacak-acak rambutnya kesal.


Jumat malam. Ponsel Namjoon berdering ketika ia baru keluar dari kamar mandinya.

"SEOKJINNIE!" Tanpa sadar ia berteriak setelah mengangkat telepon di tangannya.

DUKKK...

"H-Halloo...Namjoon-ah?"

"Aahhhh....kelingking kakiku tersandung lemari baju.."

"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA..."
Suara tawa wiper jendela yang Namjoon rindukan.

"Hyuunngggg....kau kemana sajaaaa" Namjoon merengek.

"Aku sibuk sekali Namjoonieee...maaf yaaa"

"Mereka melarang para model membawa ponselnya selama tiga hari kemarin"

"Hyuuungggg....aku kangeennn...."
Jantung Seokjin serasa meleleh mendengar rengekan pria di seberangnya.

"Aku juga Namjoonie..." Bisiknya sambil tersenyum.

"WWOOOOOOOO......Jinnieya pacaraannnn"

"OooooooJiinnnnnn.....siapa ituuu...kenalkan padakuuu.."

Suara-suara berisik di belakang Seokjin membuat keduanya merona.

"Maaf berisik sekali ya disini...aku sedang di ruang make up" Seokjin setengah menutup mulut dengan tangannya.

"Hahahaha....aku mengerti hyung....ramai sekali ya disana?"

"Hanya dua orang di belakangku Namjoon-ah...tapi mereka ini cerewet sekali"

Seokjin menoleh ke arah kedua temannya.
Bukannya diam, mereka malah bernyanyi...Jinnieyaaa jatuh cintaaa...dilanjutkan dengan tertawa terbahak-bahak.

"Aku senang kau baik-baik saja Jin hyung...."

Namjoon tersenyum lega, setidaknya Seokjin punya teman-temannya yang menjaganya.

"Kalian hanya bertiga?"

"Iya Namjoonie...aku, Hoseok dan Taehyungie...kami model utama disini"

NYUUTTTTT

Hati Namjoon sakit seketika mendengar nama itu.


It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang